Konten dari Pengguna

6 Penyebab Kanker Ovarium yang Paling Umum

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
2 Mei 2025 12:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kesadaran akan bahaya kanker. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesadaran akan bahaya kanker. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kanker ovarium adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang ovarium, yaitu organ reproduksi wanita yang berfungsi memproduksi sel telur dan hormon.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya cenderung tak spesifik dan baru terdeteksi saat sudah berada di stadium lanjut.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memahami apa saja penyebab kanker ovarium serta faktor-faktor yang bisa meningkatkan risikonya. Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Kanker Ovarium

Ilustrasi kesadaran akan bahaya kanker. Foto: Pexels
Menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker ovarium menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi dari jenis kanker ginekologis.
Kanker ovarium tak memiliki satu penyebab tunggal. Namun, ada beberapa kondisi dan faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita terkena kanker ovarium. Berikut penjelasannya:

1. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Wanita yang memiliki anggota keluarga (baik ibu, saudara kandung, atau anak) yang pernah mengalami kanker ovarium, kanker payudara, atau kanker kolorektal, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah penyebab genetik yang paling umum.
ADVERTISEMENT

2. Usia

Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Mayoritas kasus terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun, terutama setelah menopause.

3. Riwayat Reproduksi

Wanita yang belum pernah hamil atau mengalami menstruasi pertama pada usia sangat muda dan menopause di usia lebih tua cenderung memiliki risiko lebih tinggi. Hal ini karena paparan hormon estrogen yang berlangsung lebih lama.

4. Penggunaan Terapi Hormonal

Terapi penggantian hormon (HRT), terutama yang digunakan setelah menopause dapat sedikit meningkatkan risiko kanker ovarium jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

5. Endometriosis

Wanita dengan kondisi endometriosis, yaitu pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, juga berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.

6. Obesitas

Berat badan berlebih atau obesitas juga dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker ovarium.
ADVERTISEMENT

Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi kesadaran akan bahaya kanker. Foto: Pexels
Mengenali gejala sejak dini sangat penting karena kanker ovarium sering kali tak menunjukkan tanda-tanda spesifik. Dikutip dari American Cancer Society, berikut beberapa gejala kanker ovarium:
Kesehatan reproduksi adalah hal yang tak boleh diabaikan. Mengenal tubuh sendiri dan memahami gejala awal penyakit dapat menjadi langkah awal menyelamatkan hidupmu atau orang terdekat.
(NDA)