7 Fungsi Otot Polos Berdasarkan Letaknya pada Tubuh

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
6 Juli 2022 21:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi otot polos yang tersebar di seluruh tubuh manusia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi otot polos yang tersebar di seluruh tubuh manusia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Otot manusia terdiri dari beberapa jenis, salah satunya otot polos Setiap jenisnya pun memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi otot polos atau smooth muscle dalam tubuh pun sangat penting.
ADVERTISEMENT
Dalam tubuh manusia, terdapat sekitar 600 otot yang dibagi menjadi tiga jenis, yakni otot polos, otot rangka, dan otot jantung. Khusus otot polos bekerja tanpa disadari dan sesuai kebutuhan tubuh.
Berdasarkan situs Science Direct, otot polos terletak secara tersebar di seluruh tubuh, seperti saluran pencernaan, kandung kemih, sistem pernapasan, sampai kandung kemih sekalipun.
Fungsi otot polos akan bergantung pada tempat atau letaknya dalam tubuh manusia. Lantas, apa saja fungsi otot polos? Agar lebih memahaminya, simak ulasan berikut ini.
Ilustrasi otot polos yang fungsinya bergantung pada letaknya. Foto: Pixabay

Fungsi Otot Polos

Otot polos memiliki karakteristik bisa menggerakkan fungsinya di luar kehendak tubuh manusia. Itulah yang membedakan otot polos dengan jenis otot lainnya. Meskipun begitu, otot polos sangatlah penting, karena bisa membantu jalannya sistem organ dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada Buku Ajar Anatomi Fisiologi Jilid 1 milik Muhamad Seto Sudirman, SST., Msi.Med, fungsi otot polos berdasarkan letaknya, yakni:

1. Organ Pencernaan

Pada organ pencernaan, otot polos dibutuhkan untuk menjaga gerak peristaltik usus. Gerak peristaltik ini berguna untuk mencerna dan memindahkan makanan, sampai akhirnya sisa makanan dibuang melalui proses buang air besar.
Sebagai informasi, kerja gerakan peristaltik yang optimal akan memaksimalkan pemindahan dan penyerapan nutrisi dari makanan yang dicerna.

2. Jantung dan Pembuluh Darah

Otot polos akan membantu meregulasi tekanan dan aliran darah. Perlu diketahui, keduanya berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Jika tekanan darah mulai naik, otot polos pada pembuluh darah akan menjadi relaks. Sebaliknya, ketika terjadi penurunan tekanan darah, pembuluh darah akan mengalami kontraksi.
ADVERTISEMENT

3. Organ Pernapasan

Jaringan otot polos juga ditemukan pada saluran pernapasan. Otot polos di bagian ini bertugas untuk meregulasi diameter saluran pernapasan. Otot polos akan berkontraksi ketika membuang napas, sehingga udara terdorong keluar dari saluran pernapasan.

4. Kulit

Setiap orang pasti pernah merasakan bulu kuduk berdiri ketika mengalami kedinginan atau ketakutan. Ternyata, hal ini berkaitan dengan otot polos.
Berdirinya bulu kuduk ini merupakan efek dari berkontraksinya otot polos pada permukaan kulit, yang juga dikenal dengan otot arrector pili. Berdirinya otot arrector pili menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit melebar, sehingga bisa menyerap panas dari lingkungan luar.

5. Saluran Kemih

Otot polos ada di sepanjang saluran kemih dan berkontribusi terhadap pengosongan kandung kemih. Pada kandung kemih, otot polos dikenal dengan nama otot detrusor. Ketika kandung kemih telah penuh, otot detrusor akan berkontraksi, sehingga urine akan terdorong keluar.
ADVERTISEMENT

6. Mata

Walaupun berukuran kecil, mata juga memiliki lapisan otot polos. Otot silier pada bola mata yang merupakan otot polos akan meregulasi akomodasi mata, saat melihat suatu objek dengan cara mengubah bentuk lensa.
Selain itu, otot polos ini juga berkontribusi terhadap besar kecilnya pupil. Misalnya, pada saat silau pupil akan mengecil. Sebaliknya, di saat gelap, pupil secara otomatis akan melebar.

7. Organ Reproduksi

Siapa sangka, otot polos juga berperan dalam organ reproduksi. Fungsi otot polos pada organ reproduksi berbeda antara pria dan wanita.
Pada wanita, otot polos berkontraksi pada saat kehamilan. Sementara pada pria, otot polos berperan untuk mengeluarkan sperma pada saat berhubungan seksual.
Penting untuk diingat, bahwa ketika tidur pun otot polos akan tetap bekerja, agar tubuh dapat bekerja secara optimal. Menakjubkan, bukan? Oleh sebab itu, menjaga kesehatan otot adalah sesuatu yang penting untuk diterapkan.
Ilustrasi menjaga kesehatan otot polos dengan berolahraga. Foto: Pixabay

Cara Menjaga Kesehatan Otot Polos

Menurut buku The Secret of People Who Never Get Sick susunan Gene Stone, otot yang sehat juga bisa menurunkan risiko terkena diabetes dan meminimalisasi dampak kerusakan tulang, apabila terjadi insiden atau kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan otot polos:

1. Menjaga Kadar Protein

Protein terdiri dari asam amino, yakni sebuah blok bangunan yang dipakai tubuh untuk bertumbuh dan memperbaiki jaringan otot. Penuhi kebutuhan protein untuk tubuh melalui bahan-bahan makanan, seperti unggas, telur, ikan, susu rendah lemak, dan daging tanpa lemak.

2. Angkat Beban

Olahraga adalah kegiatan yang memiliki banyak manfaat, termasuk menjaga kesehatan otot dan mencegah berkurangnya massa otot akibat penuaan.
Olahraga angkat beban merupakan aktivitas terbaik untuk menjaga kepadatan massa otot. Selain itu, angkat beban juga memiliki efek positif bagi kesehatan sistem kardiovaskular.

3. Makanan Anti-Peradangan

Pada tubuh manusia, terjadinya peradangan adalah hal yang normal dan biasanya disebabkan oleh olahraga berat atau aktivitas berlebihan lainnya. Namun, peradangan yang akut juga memiliki potensi untuk merusak jaringan otot.
ADVERTISEMENT
Untuk memperbaiki kerusakan otot, konsumsilah makanan-makanan anti-peradangan, seperti minyak zaitun, buah beri, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.

4. Aktif Bergerak

Dengan menerapkan gaya hidup aktif bergerak, tubuh akan tetap terjaga kesehatannya. Beberapa riset sudah membuktikan, bahwa seseorang yang jarang bergerak berpotensi terkena atrofi otot.
Sebaliknya, apabila seseorang aktif bergerak, hal tersebut bisa memperlambat atau menghentikan penurunan massa otot. Maka dari itu, mulailah aktif bergerak, agar kekuatan massa otot tetap terjaga.

5. Hormon Seimbang

Menjaga kepadatan massa otot tidak hanya dilakukan dengan berolahraga atau diet sehat, tetapi juga menjaga keseimbangan hormon.
Jenis hormon seperti testosteron, estrogen, dan tiroid mempunyai fungsi masing-masing untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Keseimbangan hormon dapat dijaga dengan mengonsumsi suplemen makanan. Namun, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, supaya mengetahui dosis yang tepat sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
(VIO)