Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Penyebab Dada Terasa Sesak yang Perlu Diwaspadai
16 Juni 2022 20:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dada terasa sesak sering kali dicurigai sebagai penyakit jantung. Padahal, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh berbagai gangguan mental dan fisik tertentu. Pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang macam-macam alasan kenapa dada terasa sesak.
ADVERTISEMENT
Sering kali, dada sesak membuat seseorang kesulitan untuk menghirup atau mengembuskan udara dari paru-paru. Sebagai langkah awal, jika sesak napas ini muncul secara tiba-tiba, tak perlu merasa panik.
Sebaiknya, amati terlebih dahulu rasa sesak yang dirasakan. Apakah sensasi sesaknya mengganggu, tetapi masih terbilang ringan ataukah rasa sesak begitu kuat menekan dada, hingga membuat Anda tidak mampu untuk beraktivitas?
Mengenal perbedaan gejala yang muncul sangatlah penting. Sebab, cara ini dapat membantu dokter untuk membantu mencari tahu penyebab dada terasa sesak yang dialami seseorang.
Agar meminimalisasi kekeliruan diagnosis seputar gangguan kesehatan, kenali apa saja alasan dada terasa sesak secara tiba-tiba berikut ini.
Penyebab Dada Terasa Sesak
Tak hanya penyakit jantung, ada beberapa masalah kesehatan lain yang menyebabkan dada terasa sesak dan berat. Jens Waschke dalam buku Sobotta Textbook of Anatomy - Bahasa Indonesia/Latin Edition menyebutkan masalah kesehatan yang dimaksud, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Serangan Panik atau Kecemasan
Jika dada terasa sesak tiba-tiba, tapi tidak sedang melakukan aktivitas fisik, bisa jadi menandakan salah satu gejala serangan panik atau kecemasan. Umumnya, kondisi ini akan mengakibatkan seseorang mengalami hiperventilasi.
Hiperventilasi adalah kondisi menghirup banyak oksigen dan mengembuskan napas dengan cepat serta pendek dalam satu waktu. Hal ini menyebabkan kadar karbon dioksida merosot drastis dalam tubuh, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah yang memasok darah segar ke paru-paru dan otak.
2. Gangguan Pencernaan
Dada sesak dapat disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti refluks asam lambung (GERD). Ketika makanan tidak dicerna dengan baik, sisa makanan bisa kembali naik ke atas kerongkongan yang menyebabkan sensasi terbakar pada dada.
Sensasi dada sesak dan perut mulas dari refluks asam lambung ini memang mirip dengan serangan jantung. Hal ini disebabkan oleh letak jantung dan esofagus (kerongkongan) yang berdekatan, sekaligus memiliki jaringan saraf yang sama.
ADVERTISEMENT
3. Asma
Asma adalah salah satu penyebab dada terasa sesak yang paling umum. Jika sesak yang dirasakan diikuti oleh suara mengi (napas berbunyi ngik-ngik), sesak napas, dan batuk-batuk (terutama di malam hari), kemungkinan besar ini adalah gejala asma.
Asma erat kaitannya dengan penyakit bawaan sejak kecil, tapi orang dewasa yang tidak pernah memiliki riwayat asma juga bisa terkena serangan asma untuk pertama kali di usia dewasa. Penyakit ini menyebabkan saluran udara membengkak dan menyempit, sehingga menimbulkan sensasi sesak saat menarik napas.
4. Emboli Paru
Gejala emboli paru biasanya terjadi secara tiba-tiba. Emboli paru paling sering disebabkan oleh trombosis vena dalam, yaitu penggumpalan darah di pembuluh vena.
Penyumbatan yang menyebabkan emboli paru paling sering dimulai di kaki atau panggul. Ketika gumpalan bergerak menuju paru, vena di paru-paru menjadi tersumbat, yang kemudian bisa menimbulkan masalah pernapasan serius.
ADVERTISEMENT
Emboli paru inilah menyebabkan aliran darah ke salah satu atau kedua sisi paru menjadi sangat terbatas, sehingga membuat dada terasa sesak dan detak jantung kian meningkat.
5. Angina
Kembali berhubungan dengan penyakit jantung, angina adalah penyebab dada terasa sesak karena otot jantung tidak menerima cukup asupan darah yang kaya oksigen.
Gejala angina yang paling umum adalah nyeri dada terasa seperti ditekan atau diremas kuat-kuat. Seseorang juga mungkin akan merasakan sakit dan nyeri di sekujur tubuh, seperti bagian bahu, leher, lengan, rahang, dada, atau punggung.
Kondisi ini dapat dipicu oleh olahraga berat atau stres dan akan mereda dengan istirahat. Meski begitu, angina bukanlah suatu penyakit. Ini adalah salah satu gejala dari masalah jantung yang mendasari, biasanya penyakit jantung koroner.
ADVERTISEMENT
6. Pneumonia
Tanda dan gejala pneumonia bisa bervariasi dari ringan sampai berat. Hal itu tergantung dari banyak faktor, seperti jenis kuman penyebab infeksi, usia, serta kondisi tubuh secara keseluruhan.
Pneumonia sering datang tiba-tiba, menyebabkan serangkaian gejala yang mirip dengan flu dan pilek, tetapi bertahan lebih lama. Gejalanya berupa demam, menggigil, dan batuk berdahak (pada kasus yang lebih parah bisa disertai nanah).
Infeksi paru ini juga menyebabkan nyeri dada pleuritik. Keadaan ini digambarkan dengan peradangan atau iritasi pada lapisan paru yang menyebabkan dada terasa sesak dan sakit begitu tajam saat bernapas, batuk, atau bersin.
7. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Mengutip laman resmi milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, PPOK dapat menyebabkan batuk kronis yang mengeluarkan dahak, suara mengi (napas berbunyi), sesak napas, dan gejala lainnya.
ADVERTISEMENT
Dada terasa sesak akibat PPOK sebenarnya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan saluran napas. Dada sesak inilah yang menyulitkan paru-paru untuk mendapatkan atau mengeluarkan udara, sehingga lebih sulit untuk bernapas.
(VIO)