Konten dari Pengguna

7 Perbedaan Gejala Tipes dan DBD yang Bisa Diperhatikan

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
2 Mei 2025 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengalami gejala tipes atau DBD. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengalami gejala tipes atau DBD. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Demam tinggi yang berlangsung lebih dari dua hari sering kali memunculkan kecurigaan terhadap penyakit seperti tipes (demam tifoid) atau DBD (Demam Berdarah Dengue).
ADVERTISEMENT
Tipes dan DBD sama-sama umum terjadi di Indonesia, terutama saat musim hujan dan sanitasi lingkungan kurang baik. Meski gejalanya sekilas tampak serupa, penyebab dan dampaknya bisa sangat berbeda.
Mengenali perbedaan gejala tipes dan DBD sangat penting agar pengobatan bisa dilakukan secara tepat dan cepat. Simak informasi lengkapnya dalam uraian di bawah ini.

Perbedaan Gejala Tipes dan DBD

Ilustrasi mengalami gejala tipes atau DBD. Foto: Pexels
Tipes dan DBD memiliki gejala awal yang mirip, yaitu demam tinggi dan tubuh lemas. Namun sebenarnya, perbedaan gejala tipes dan DBD cukup jelas jika diperhatikan secara detail.

Gejala Tipes

Gejala tipes umumnya berkembang secara perlahan dalam waktu beberapa hari setelah terinfeksi. Penyakit ini biasanya membutuhkan pengobatan antibiotik dan istirahat total, serta asupan makanan yang bergizi. Merujuk CDC, gejala tipes yang sering muncul antara lain:
ADVERTISEMENT

Gejala DBD

Berbeda dengan tipes, gejala DBD muncul secara tiba-tiba dan cenderung lebih cepat memburuk jika tak ditangani dengan baik. Pengobatannya tak melibatkan antibiotik karena disebabkan oleh virus.
Meski begitu, pasien perlu rawat inap, pemantauan trombosit secara berkala, dan pemberian cairan yang cukup untuk mencegah syok. Berikut ciri khas gejala DBD:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa tipes lebih banyak menyerang sistem pencernaan dan berkembang perlahan, sementara DBD datang tiba-tiba dengan risiko pendarahan yang berbahaya.
World Health Organtization (WHO) pun mengimbau masyarakat untuk jangan mengabaikan gejala tipes atau DBD yang muncul. Lakukan pemeriksaan medis sedini mungkin untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
(NDA)