Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
9 Penyebab Kanker Rahim di Usia Muda
19 Juni 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor penyebab kanker rahim di usia muda yang terjadi pada perempuan. Jenis kanker ini menyerang leher rahim dengan indikasi benjolan yang menonjol ke vagina. Tingkat kematian kanker rahim pada wanita termasuk tinggi di antara jenis kanker lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut data World Health Organisation (WHO) pada tahun 2020, jumlah penderita kanker rahim menempati peringkat ke empat di dunia. Tercatat sebanyak 604.127 atau 6,5% wanita mengalami kanker rahim di rentang usia 14 sampai 44 tahun.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat 408.661 kasus baru dan sebanyak 242.988 kematian di Indonesia pada 2022. Selain itu, The International Agency for Research on Cancer (IARC) memprediksi akan adanya peningkatan 77% kasus kanker rahim pada 2050.
Penyebab Kanker Rahim di Usia Muda
Tingginya kasus kanker rahim di Indonesia maupun di dunia tentu tak lepas dari berbagai faktor. Menyadur buku Panduan Lengkap Kanker Serviks yang disusun oleh Iskandar Junaidi dan Friska Melissa, berikut penyebab kanker rahim di usia muda yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Human Papilloma Virus (HPV)
Human pappiloma virus merupakan penyebab utama kanker serviks dengan presentasi 80%. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe. Sebagian besar tipe virus ini dinilai tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri.
Namun, 23 jenis lainnya dapat menjadi penyebab berbagai penyakit leher rahim, terutama virus HPV tipe 16 dan 18 yang dinilai cukup ganas.
Penularan virus ini terjadi dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, secara manual ke genital, sentuhan kulit, hingga pemakaian barang pribadi secara bersama-sama.
2. Usia dan Aktivitas Seksual
Kanker rahim sangat terkait dengan aktivitas seksual. Orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan intim pada usia dini memiliki resiko lebih tinggi terinfeksi virus HPV.
Perempuan yang rawan mengidap kanker rahim berusia 35-55 tahun, terutama mereka yang aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual yang dilakukan di usia terlalu dini meningkatkan risiko kanker rahim sebesar dua kali lipat dibanding perempuan yang baru aktif seksual di usia 20 tahun.
ADVERTISEMENT
3. Faktor Hormonal
Gangguan keseimbangan hormonal juga memicu risiko kanker rahim di usia muda. Itu dapat dilihat dari siklus menstruasi, jumlah darah haid, hingga frekuensi keputihan sebelum masa haid dan sesudah masa haid.
Siklus tersebut dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel. Sedangkan progesteron berperan melindungi terjadinya pertumbuhan sel.
Jumlah hormon estrogen yang berlebih mendorong pertumbuhan sel yang abnormal sehingga dapat menjadi penyebab kanker rahim, kanker payudara, hingga kanker prostat pada pria.
4. Faktor Keturunan
Faktor genetik juga bisa meningkatkan risiko munculnya kanker rahim pada wanita. Jika ada anggota keluarga yang mengidap kanker serviks, anggota keluarga lainnya berpotensi terserang juga.
Jadi, setiap anggota keluarga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dini serta vaksinasi.
ADVERTISEMENT
5. Gaya Hidup Tidak Bersih
Organ kewanitaan yang tidak dibersihkan secara teratur rentan terinfeksi virus HPV. Contoh gaya hidup tidak bersih adalah membasuh area vagina dengan air kotor, menggunakan cairan atau bahan kimia yang berbahaya, menggunakan pembalut dengan bahan yang tak sehat dan mengandung dioksin.
6. Faktor Psikologis
Faktor psikologis dapat menjadi salah satu pemicu tumbuhnya sel kanker. Stres yang memicu sel kanker adalah stress berat. Jenis stress ini membuat tubuh bereaksi dengan mengeluarkan hormon-hormon kewaspadaan berlebih, seperti adrenalin, noradrenalin, dan kortiso.
Hormon adrenalin dalam jumlah banyak menyebabkan tubuh dalam siaga penuh, jantung memompa darah lebih kuat, dan sel-sel tubuh menjadi mode siaga dan mengalami ketegangan.
Gejala tersebut memicu sel tubuh berubah menjadi hiperaktif dan lebih ganas. Akibatnya fungsi sel lain terganggu dan memicu pertumbuhan sel kanker.
ADVERTISEMENT
7. Merokok
Merokok dapat memicu kanker rahim di usia muda. Sebuah penelitian yang dilakukan di Karolinka Intitute Swedia dan dipublikasikan pada laman British journal of Cancer, asap rokok menyebabkan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal.
Cervical neoplasia adalah kondisi awal kelainan yang terjadi pada sel dalam tubuh sebelum berkembang menjadi sel kanker. Adapun zat kimia dalam rokok yang berbahaya, yaitu:
8. Faktor Gizi dan Kurang Nutrisi
Kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan dalam tubuh menyebabkan kurangnya tingkat kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh mudah terinfeksi virus karena sel imun yang lemah.
ADVERTISEMENT
Berikut ini nutrisi yang perlu dipenuhi untuk mencegah terinfeksi virus HPV.
a. Antioksidan
Zat antioksidan yang diperlukan tubuh, yaitu vitamin E, vitamin A, vitamin C dan Beta Karoten. Zat tersebut dapat ditemukan dalam berbagai sayur dan buah-buahan. Antioksidan berperan membantu sel dan gen untuk melindungi kerusakan DNA yang disebabkan karena radikal bebas.
b. Asam Folat atau Vitamin B9
Asam folat atau vitamin B9 membantu produksi sel darah merah, pembentuk DNA, hingga melindungi tubuh dari virus HPV melalui reseptor folat di sel serviks. Zat ini membantu reseptor folat untuk menghambat pembelahan virus HPV.
Vitamin tersebut bisa didapat dari buah-buahan seperti pisang, jeruk, blewah, dan jeruk. Adapun sayuran yang mengandung vitamin B9 yaitu jagung, bayam, lobak, kubis, brokoli, selada, dan jamur.
ADVERTISEMENT
c. Vitamin B2
Vitamin B2 berperan membantu pertumbuhan sel, mengatur metabolisme, menjaga kesehatan mata, dan produksi sel darah merah. Vitamin ini juga berperan dalam siklus metilasi, sehingga virus HPV tidak bertambah banyak.
Vitamin ini bisa didapat dari almon, jagung, pisang, kangkung, kacang tanah, buncis, asparagus, jamur, dan daun katuk. Sementara dari sumber hewani yaitu keju, ikan, daging, sapi, ayam, susu, dan yoghurt.
9. Kurangnya Hidrogen
Hidrogen adalah gas yang berperan menjaga kesehatan tubuh. Gas ini dibutuhkan untuk menunjang kesehatan dan bebas dari penyakit, khusus berbagai penyakit kanker.
(IPT)