Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antasida Doen Obat Apa? Ini Manfaat dan Efek Sampingnya
27 Maret 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Antasida Doen kerap diresepkan dokter saat seseorang mengalami gangguan pencernaan. Sebenarnya, antasida doen obat apa?
ADVERTISEMENT
Antasida adalah larutan basa lemah yang berguna untuk mengobati penyakit gastritis atau yang lebih dikenal sebagai maag. Gastritis adalah kondisi peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan karena gaya hidup tidak sehat, seperti stres, pola makan yang tidak teratur, hingga konsumsi makanan pedas berlebih.
Manfaat Antasida Doen
Antasida termasuk kelompok obat over the counter yang tidak memerlukan resep. Dengan kata lain, obat ini bisa dibeli secara bebas di apotek.
Ada beberapa merek antasida yang beredar di pasaran, salah satunya Antasida Doen. Mengutip jurnal Antacids oleh Blake Salisbury dan Jamie M Terrell, antasida mengandung aluminium hydroxide dan hydrogen hydroxide.
Manfaat utama antasida adalah sebagai obat radang lambung atau maag . Mengonsumsi antasida dapat menetralkan asam klorida (HCl) pada lambung dengan meningkatkan ph-nya.
ADVERTISEMENT
Senyawa aktif pada obat ini juga akan meredakan gejala-gejala gastritis yang timbul, seperti mual, muntah, rasa panas di ulu hati, perut kembung, hingga gangguan pencernaan.
Efek Samping Jangka Panjang Antasida
Meski ampuh mengurangi rasa tidak nyaman saat maag kambuh, antasida tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang karena dapat memicu sejumlah masalah kesehatan. Berikut beberapa efek samping yang dapat timbul akibat konsumsi antasida berlebih.
1. Sembelit
Antasida dengan kandungan aluminium dapat menyebabkan sembelit. Hal ini terjadi karena aluminium hydrogen pada antasida bekerja dengan mengurangi laju kontraksi lambung dan usus.
2. Sindrom Rebound
Mengonsumsi antasida dalam jangka panjang dapat menyebabkan sindrom rebound. Mengutip laman US Pharmacy, sindrom rebound adalah kondisi di mana gejala penyakit muncul kembali setelah diobati dan intensitasnya lebih parah dibandingkan sebelum pengobatan.
ADVERTISEMENT
3. Batu ginjal
Antasida yang dijual bebas biasanya mengandung kalsium atau aluminium. Penggunaan antasida yang mengandung kalsium dalam jangka panjang bisa menyebabkan hiperkalsemia.
Mengutip jurnal Hypercalcemic States Associated With Nephrolithiasis oleh Brandon L Calven, hiperkalsemia yang tidak segera diobati dapat menyebabkan batu ginjal.
4 Alkalosis Metabolik
Penggunaan antasida, terutama yang bersifat absorbable, dalam jangka panjang berisiko mengakibatkan metabolik alkalosis sistemik. Kondisi ini disebabkan karena tingginya kadar alkali dalam tubuh akibat penurunan kadar asam. Alkalosis metabolik ditandai dengan gejala sakit kepala, mual, muntah, hingga anoreksia.
5. Tekanan Darah Meningkat
Obat antasida yang mengandung natrium bikarbonat bisa memicu peningkatan tekanan darah. Peningkatan tensi akan sangat berbahaya untuk lansia serta orang yang mengalami penyakit kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
(GLW)