Konten dari Pengguna

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola? Ini Pengertian dan Dampaknya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
21 Desember 2024 20:51 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Anh Lee
zoom-in-whitePerbesar
Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Anh Lee
ADVERTISEMENT
Apa itu doping dalam sepak bola? Doping adalah tindakan penggunaan zat atau metode terlarang oleh pemain untuk meningkatkan kinerja fisik atau mental mereka secara tidak wajar.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal UPGRIS, Ibnu Fatkhu Royana, (2016:1) tentang penggunaan doping dapat memberikan efek negatif bagi penggunanya dan dapat menciderai fair play dalam olahraga. Jadi hendaknya para pemain mengurangi penggunaan doping tersebut.

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola?

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Anh Lee
Berikut adalah pengertian apa itu doping dalam sepak bola. Doping merujuk pada penggunaan zat atau metode tertentu yang termasuk dalam daftar larangan (prohibited list) yang diterbitkan oleh WADA.
Zat atau metode ini digunakan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif yang tidak adil, seperti meningkatkan kekuatan, daya tahan, atau kemampuan pemulihan.
Contoh zat yang sering digunakan dalam doping:
ADVERTISEMENT

Sejarah Doping dalam Sepak Bola

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/César O'neill
Berikut adalah beberapa poin penting sejarah doping dalam sepak bola. Doping bukanlah fenomena baru di dunia olahraga, termasuk sepak bola. Kasus doping sudah mulai terdeteksi sejak abad ke-20 ketika atlet mencari cara untuk meningkatkan performa mereka di kompetisi besar.
Pada era 1950-1970, penggunaan stimulan seperti amfetamin sering terjadi, meskipun saat itu belum banyak aturan ketat mengenai doping.
Setelah 1999, pembentukan World Anti-Doping Agency (WADA) membawa pengawasan yang lebih ketat terhadap doping di berbagai olahraga, termasuk sepak bola. FIFA mulai bekerja sama dengan WADA untuk menerapkan regulasi anti doping yang lebih ketat.

Dampak Doping dalam Sepak Bola

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Lukas
Berikut adalah dampak doping dalam sepak bola.

1. Dampak Fisik

ADVERTISEMENT

2. Dampak Mental dan Psikologis

3. Dampak pada Kompetisi

4. Dampak Etis dan Sosial

Upaya Penanggulangan Doping dalam Sepak Bola

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Alexander Nadrilyanski
Berikut adalah upaya penanggulangan doping dalam sepak bola.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Doping Berdasarkan Metode

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Pixabay
Selain zat kimia, doping juga mencakup metode tertentu untuk meningkatkan performa, di antaranya:

1. Doping Darah (Blood Doping)

Teknik ini melibatkan pengambilan darah atlet, menyimpan darah tersebut, dan kemudian menyuntikkannya kembali ke tubuh sebelum pertandingan.
Tujuannya adalah meningkatkan kadar sel darah merah sehingga oksigenasi tubuh menjadi lebih optimal. Efeknya adalah daya tahan yang lebih tinggi.

2. Manipulasi Genetik

Dalam praktik yang lebih modern, terdapat potensi penggunaan gene doping, yaitu manipulasi genetik untuk meningkatkan kemampuan fisik, meskipun metode ini sulit dideteksi dan sangat kontroversial.

3. Metode Masking (Masking Agents)

Penggunaan diuretik atau zat lain untuk menyamarkan keberadaan zat terlarang dalam tubuh. Ini sering digunakan oleh atlet untuk menghindari deteksi dalam tes doping.

Alasan Pemain Sepak Bola Melakukan Doping

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Anas Aldyab
Berikut adalah alasan pemain sepak bola melakukan doping.
ADVERTISEMENT

Doping dan Peraturan FIFA

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Patrick Case
FIFA sebagai badan pengelola sepak bola dunia memiliki aturan ketat terkait doping. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil FIFA:
ADVERTISEMENT

1. Tes Acak

Pemain dapat dipanggil untuk menjalani tes doping kapan saja, baik di dalam maupun di luar kompetisi.

2. Aturan Ketat Terhadap Obat-obatan

Bahkan penggunaan obat-obatan medis tertentu harus dilaporkan melalui Therapeutic Use Exemption (TUE) jika pemain membutuhkan obat yang masuk dalam daftar terlarang untuk kondisi medis tertentu.

3. Sanksi Tegas

Upaya Global untuk Memberantas Doping

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/RF._.studio
Berikut adalah upaya global untuk memberantas doping
ADVERTISEMENT

Doping dan Etika Olahraga

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/RF._.studio
Berikut adalah doping dan etika olahraga.

Doping dan Dampaknya pada Tim Secara Kolektif

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/RF._.studio
Berikut adalah doping dan dampaknya pada tim secara kolektif.
ADVERTISEMENT
Kerugian Klub: Kehilangan pemain kunci karena larangan bermain akibat doping dapat mempengaruhi performa tim secara keseluruhan. Reputasi klub juga dapat tercoreng jika kasus doping melibatkan banyak pemain dari klub yang sama.
Efek pada Psikologi Tim: Pemain yang terbukti doping dapat menyebabkan ketegangan di ruang ganti, terutama jika rekan satu tim merasa mereka mengkhianati nilai-nilai kerja keras dan integritas.

Contoh Kasus Doping di Sepak Bola

Apa Itu Doping dalam Sepak Bola. Foto: Pexels/Ketut Subiyanto
Berikut adalah contoh kasus doping dalam sepak bola.

1. Adrian Mutu (Chelsea, 2004)

ADVERTISEMENT
Ditemukan menggunakan kokain, yang menyebabkan kontraknya diputus dan dia dilarang bermain selama beberapa bulan.

2. Pep Guardiola (1999)

Ketika bermain di Brescia, Guardiola dinyatakan positif menggunakan nandrolone, meskipun kemudian dia berhasil membantah tuduhan tersebut.

3. Mamadou Sakho (2016)

Bek Liverpool ini dituduh menggunakan zat pelangsing yang mengandung bahan terlarang. Meskipun akhirnya dibebaskan, kasus ini mempengaruhi kariernya.
ADVERTISEMENT
Dampak apa itu doping dalam sepak bola, selain membahayakan kesehatan pemain juga mencederai nilai-nilai sportivitas.
Oleh karena itu, kerja sama antara badan pengawas, klub, pelatih, dan pemain sangat penting untuk memastikan olahraga tetap bersih dan adil. (DDC)