Konten dari Pengguna

Apakah Herpes Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
30 Mei 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah herpes berbahaya? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apakah herpes berbahaya? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Herpes adalah penyakit kulit dan genital yang menyerang sebagian besar populasi di dunia. Umumnya, penyakit herpes ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). Melihat pengertian tersebut, apakah herpes berbahaya?
ADVERTISEMENT
Menyadur laman Ciputra Hospital, penyakit herpes umumnya menimbulkan beberapa gejala. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala-gejala herpes sebelum memastikan apakah herpes tersebut berbahaya atau tidak.

Apakah Herpes Berbahaya?

Herpes bisa berbahaya bagi ibu hamil. Foto: Unsplash
Sebagaimana yang telah disebutkan, gejala-gejala penyakit herpes kerap merugikan para pengidapnya, terlebih ketika akan beraktivitas. Bahkan, tidak sedikit luka melepuh yang disebabkan oleh herpes membuat pengidapnya harus menggunakan pakaian longgar, dengan begitu luka tidak mudah terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui seberapa bahayanya herpes, berikut beberapa fakta yang perlu diketahui tentang herpes.

1. Herpes termasuk penyakit kronis

Menyadur laman Self, penyakit herpes sebetulnya jarang menyebabkan kematian. Namun, penyakit ini tetap masuk ke dalam salah satu penyakit kronis yang bisa bertahan selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup.

2. Dapat menular ketika berhubungan intim

Penyakit herpes bisa menular lewat berbagai cara, seperti air liur, darah, hingga ketika berhubungan intim. Hal ini disebabkan karena penyakit herpes bisa menyebar selama aktivitas intim oral. Itu sebabnya, pengidap herpes tidak boleh melakukan hubungan intim.

3. Tidak bisa diobati secara permanen

Penyakit herpes dapat bertahan selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup. Itu sebabnya, virus herpes tidak dapat diobati secara permanen karena selalu berada di dalam tubuh.
Meski demikian, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kambuhnya penyakit herpes, yaitu:
ADVERTISEMENT

4. Ada beberapa risiko yang dialami

Seseorang yang sudah mengalami herpes dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya. Beberapa risiko yang akan dialami oleh penyakit herpes, di antaranya:
ADVERTISEMENT

5. Penyakit herpes bisa dialami oleh anak-anak dan ibu hamil.

Virus herpes simpleks tipe 1 banyak menyerang pada anak-anak dengan rentan usia 1-5 tahun. Luka herpes biasa menyerang area bibir, dagu, pipi, mulut dan hidung.
Itu sebabnya herpes pada anak-anak cukup berbahaya karena dapat menyebabkan aktivitasnya menjadi lebih terbatas. Meski demikian, herpes pada anak-anak bisa berkurang dalam waktu 1-2 minggu.
Tidak hanya anak-anak, herpes juga bisa dialami oleh ibu hamil. Menyadur laman WebMD, penyakit herpes genital pada wanita hamil juga bisa menular kepada janin yang sedang dikandungnya. Umumnya, bahaya atau tidaknya penyakit herpes pada ibu hamil dapat dilihat dari kapan pertama kalinya calon ibu terinfeksi herpes.
Bila calon ibu menderita herpes genital sebelum hamil, atau jika pertama kali terinfeksi di awal kehamilan, kemungkinan bayinya akan terinfeksi sangat rendah, yaitu kurang dari 1 persen. Namun, risiko menginfeksi bayi sangat tinggi sekitar 30-50 persen apabila ibu baru terinfeksi virus ini di akhir kehamilan.
ADVERTISEMENT
(JA)