Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Mencegah Difteri yang Dianjurkan Pemerintah
4 Juli 2022 18:18 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara mencegah difteri? Dalam ilmu kedokteran, difteri adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh salah satu bakteri bernama Corynebacterium. Untuk mencegahnya, masyarakat perlu untuk melakukan vaksinasi difteri.
ADVERTISEMENT
Pencegahan difteri mulai diperhatikan oleh pemerintah, karena tidak sedikit pengidapnya yang harus merenggut nyawa. Bahkan dalam data yang disusun oleh World Health Organization (WHO), ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016.
Pada angka tersebut, Indonesia menyumbang setidaknya 342 kasus. Akibatnya di tahun 2011, Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus difteri.
Karena jumlahnya yang begitu banyak, Indonesia menjadi urutan ke-2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Tidak hanya itu, dari 3.353 orang yang menderita difteri, 110 di antaranya meninggal dunia.
Sebetulnya, pencegahan difteri juga harus melihat faktor-faktor pemicunya. Menyadur laman Ciputra Hospital, berikut beberapa faktor pemicu difteri .
ADVERTISEMENT
Jika faktor-faktor di atas tidak dicegah dengan tepat, penularan bakteri Corynebacterium diphtheriae dapat semakin merajalela. Sebagaimana yang diketahui, difteri adalah penyakit menular yang perlu diwaspadai karena cara penularannya yang tidak mudah disadari.
Menyadur Mayo Clinic, berikut cara penularan difteri:
Bagaimana Cara Mencegah Difteri?
Difteri bukan penyakit yang dapat disepelekan begitu saja. Pemerintah pun telah mengungkapkan langkah-langkah pencegahan difteri dengan melakukan vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Langkah ini dilakukan karena mampu mengurangi risiko tertular dan timbulnya gejala-gejala yang cukup kronis. Pernyataan tersebut didukung oleh data dari Health Government Australia yang menunjukkan bahwa vaksin merupakan ‘senjata’ terbaik untuk melawan difteri.
Pasalnya, Australia merupakan salah satu negara yang memiliki kasus difteri cukup banyak dan pada akhirnya mengalami penurunan usai masyarakatnya diberikan vaksinasi.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah cukup fokus untuk melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit difteri ini. Menyadur Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri yang disusun oleh Kementerian Kesehatan RI, berikut strategi pencegahan yang disusun oleh pemerintah untuk mengurangi kasus difteri.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, vaksin atau imunisasi menjadi faktor utama yang dapat mencegah penyebaran difteri. Kini, vaksin untuk imunisasi rutin dan lanjutan yang diberikan terdiri dari beberapa macam, di antaranya:
Pemberian ketiga vaksin tersebut pun harus terjadwal dengan baik. Menurut laman CDC, DPT-HB-Hib digunakan untuk anak-anak dan dapat diberikan pada anak usia 2, 4, atau 6 bulan dengan interval 1 bulan. Kemudian, Td digunakan untuk orang dewasa dan dapat diberikan setiap 10 tahun sekali.
Untuk mendapatkan perlindungan yang lebih optimal, cakupan dari vaksin di setiap kabupaten, kota, dan lainnya harus mencapai minimal 95%. Tidak hanya itu, kondisi vaksin saat akan dikirim juga harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, vaksin difteri merupakan vaksin yang sensitif terhadap suhu beku sehingga dalam pengiriman maupun penyimpanan harus tetap berada pada suhu 2-8° C.
(JA)
Live Update