news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Efek Gula Darah Rendah dan Cara Mengatasinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
21 Maret 2025 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi efek gula darah rendah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi efek gula darah rendah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Gula darah rendah atau hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah normal, yaitu di bawah 70 mg/dL. Glukosa sendiri merupakan sumber utama energi bagi tubuh dan otak.
ADVERTISEMENT
Jika kadarnya terlalu rendah, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan berbagai efek negatif pada kesehatan. Apa saja efek gula darah rendah? Simak penjelasannya di bawah ini.

Efek Gula Darah Rendah

Ilustrasi efek gula darah rendah. Foto: Unsplash
Dr. Hans Tandra menerangkan dalam bukunya yang bertajuk Diabetes Bisa Sembuh, gula darah rendah sering terjadi pada penderita diabetes yang mengonsumsi terlalu banyak obat atau insulin.
Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang tanpa diabetes akibat pola makan yang buruk, aktivitas fisik berlebihan, atau gangguan kesehatan tertentu.
Ketika gula darah turun drastis, tubuh akan memberikan berbagai efek atau gejala. Mengutip laman Healthline, berikut beberapa efek dari gula darah rendah.

1. Tubuh Lemas dan Gemetar

Gula darah yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan energi, sehingga seseorang bisa merasa lemas, lemah, bahkan gemetar.
ADVERTISEMENT

2. Pusing dan Sakit Kepala

Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi. Ketika gula darah turun, otak tidak mendapatkan cukup bahan bakar, yang menyebabkan pusing dan sakit kepala.

3. Berkeringat Berlebihan

Hipoglikemia merangsang sistem saraf untuk melepaskan adrenalin, yang dapat menyebabkan keringat berlebih meskipun cuaca tidak panas atau aktivitas tidak berat.

4. Jantung Berdebar (Palpitasi)

Kadar gula darah rendah dapat memicu pelepasan hormon stres seperti epinefrin yang meningkatkan detak jantung dan menyebabkan sensasi jantung berdebar.

5. Gangguan Konsentrasi dan Linglung

Otak memerlukan glukosa agar bisa bekerja dengan baik. Jika kadar gula darah rendah, seseorang bisa mengalami kesulitan berpikir, sulit berkonsentrasi, dan mudah linglung.

6. Mudah Marah atau Gelisah

Beberapa orang yang mengalami hipoglikemia menjadi lebih emosional, mudah marah, atau merasa gelisah tanpa sebab yang jelas.

7. Penglihatan Kabur

Gula darah rendah dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau ganda.
ADVERTISEMENT

8. Pingsan atau Kehilangan Kesadaran

Jika kadar gula darah sangat rendah dan tidak segera ditangani, seseorang bisa kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami kejang.

Cara Mengatasi Gula Darah Rendah

IIlustrasi efek gula darah rendah. Foto:
Jika mengalami gejala hipoglikemia, segera lakukan langkah yang dituliskan dalam buku Cara Mengatasi Sugar Craving: Solusi Alami untuk Memerangi Keinginan Gula oleh Katrin Vee berikut ini:

1. Konsumsi Makanan atau Minuman Manis

Untuk meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, seperti:

2. Makan Makanan yang Mengandung Karbohidrat

Setelah mengonsumsi gula cepat serap, lanjutkan dengan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, nasi, atau sereal untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
ADVERTISEMENT

3. Istirahat dan Hindari Aktivitas Berat

Jika mengalami hipoglikemia, duduk atau berbaring sejenak untuk menghindari risiko jatuh atau cedera akibat pusing dan lemas.

4. Periksa Gula Darah Secara Rutin

Bagi penderita diabetes, selalu periksa kadar gula darah sebelum dan sesudah makan, serta sebelum melakukan aktivitas fisik berat.

5. Konsultasi dengan Dokter

Jika sering mengalami hipoglikemia tanpa penyebab yang jelas, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penyesuaian pola makan atau pengobatan.
(NDA)