Lingkar Kepala Anak 2 Tahun dan Nutrisi untuk Perkembangan Otaknya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2022 16:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Anak Bayi. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Bayi. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Memantau lingkar kepala anak merupakan tugas penting orang tua yang harus dilakukan sejak bayi lahir hingga berusia dua tahun. Sebab, ukuran lingkar kepala dijadikan sebagai salah satu parameter pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan karangan A. Aziz Alimul Preview, pengukuran lingkar kepala pada anak bermanfaat sebagai alat deteksi dini apabila terjadi pertumbuhan otak mengecil yang abnormal (mikrosefali).
Mikrosefali dapat menyebabkan adanya retardasi (perlambatan) mental atau pertumbuhan otak membesar yang abnormal yang disebabkan penyumbatan pada aliran cairan serebrospinalis.
Dua kondisi tersebut yang dapat dideteksi lebih dini melalui ukuran kepala bayi. Mengutip buku Tumbuh Kembang Anak, berikut adalah ukuran lingkar kepala rata-rata anak normal dari usia 0-2 tahun:

Nutrisi yang Mempengaruhi Perkembangan Lingkar Kepala Anak

Ilustrasi Anak. Foto: pixabay.com
Mendapatkan lingkar kepala yang normal dapat diwujudkan dengan memberikan nutrisi yang cukup pada anak. Berikut beberapa nutrisi yang mempengaruhi perkembangan lingkar kepala anak, dikutip dari buku Makanan Tepat untuk Balita plus Resep Makanan.
ADVERTISEMENT

1. Karbohidrat

Karbohidrat bermanfaat dalam proses pembentukan saraf pada otak bayi dan anak untuk proses berpikir. Energi yang dihasilkan dari karbohidrat diperlukan untuk melakukan proses metabolisme dalam otak.
Selain itu, karbohidrat juga merupakan sebuah bagian dari struktur sel, yakni glykoprotein, yang berguna untuk menyimpan dan menangkap data yang masuk ke dalam memori otak.

2. Protein dan asam amino

Peran aktif protein dalam perkembangan otak anak terjadi dalam pembentukan sel neuron baru dan perbaikan sarung myelin. Sedangkan asam amino (komponen penyusun protein) berguna sebagai neurotransmitter yang melangsungkan proses komunikasi antara sel-sel saraf otak.

3. Lemak (lipida)

Lipids diperlukan dalam pertumbuhan otak, terutama pada pembentukan dan pertahanan myelin. Myelinisasi susunan saraf pusat telah dimulai sebelum bayi dilahirkan dan berlanjut sampai anak berusia kurang lebih 3 tahun.
ADVERTISEMENT

4. Asam lemak Omega-6

Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: pixabay.com
Asam lemak Omega-6 berfungsi untuk membantu proses pembentukan suatu senyawa yang sifatnya mirip hormon serta berperan dalam mengantarkan rangsang antar sel saraf, termasuk sel saraf otak.

5. Zat besi

Zat besi berperan dalam pembentukan sel-sel baru pada bayi dan balita. Keberadaannya sangat penting untuk perkembangan mental serta fisiknya.
Selain itu, zat besi juga berfungsi sebagai pembawa oksigen yang berperan membakar zat gula dalam otak agar menghasilkan energi untuk berbagai proses metabolisme otak.

6. Yodium

Yodium merupakan nutrisi yang esensial untuk tubuh. Sebab, yodium adalah komponen dari hormon thyroxin yang berfungsi meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh guna memaksimalkan laju metabolisme dasar (Basal Metabolic Rate).

7. Seng

Seng berfungsi dalam pembentukan sel-sel baru dan proses myelinisasi otak.
ADVERTISEMENT
(DND)