Mengenal 8 Penyebab Anyang-anyangan yang Perlu Diwaspadai

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
24 Juni 2022 8:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi merasa anyang-anyangan secara terus-menerus. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi merasa anyang-anyangan secara terus-menerus. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pernah merasa nyeri saat buang air kecil atau bahkan setelahnya? Jika pernah, kondisi ini dikenal dengan sebutan disuria atau anyang-anyangan. Lalu, apa sebenarnya penyebab timbulnya anyang-anyangan?
ADVERTISEMENT
Anyang-anyangan adalah gangguan pada sistem perkemihan yang membuat kencing terasa sakit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Ketika mengalami anyang-anyangan, seseorang akan merasakan gejala buang air kecil dengan volume urine yang sedikit. Selain itu, bisa saja mereka ingin terus-terusan buang air kecil, tetapi tidak ada urine yang keluar.
Anyang-anyangan seringkali dianggap sama dengan infeksi saluran kemih (ISK), tetapi sebenarnya tidak demikian. Nyatanya, terdapat berbagai kondisi yang menjadi pemicu timbulnya anyang-anyangan atau disuria ini.
Simak uraian penyebab anyang-anyangan berikut ini yang dikutip dari berbagai sumber.
Ilustrasi anyang-anyangan yang disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Foto: Pixabay

Penyebab Anyang-anyangan

Sebelumnya telah disinggung, anyang-anyangan terjadi pada orang yang memiliki masalah pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri menumpuk secara berlebihan pada suatu tempat di saluran kemih.
ADVERTISEMENT
Saluran kemih merupakan bagian tubuh yang membawa urin keluar tubuh melalui ginjal, kemudian kandung kemih, dan berakhir menuju uretra. Dari proses inilah, seseorang yang mengalami anyang-anyangan akan merasakan rasa nyeri dan perih ketika kencing.
Selain infeksi saluran kemih, terdapat faktor lain yang menyebabkan seseorang merasakan anyang-anyangan, di antaranya sebagai berikut:

1. Infeksi Menular Seksual

Menyadur dalam buku Konsep Dasar IPA milik Arif Rahman Hakim, infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, dan herpes dapat memengaruhi saluran kemih dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
Gejala yang ditimbulkan dapat bervariasi, sesuai dengan jenis infeksinya. Misalnya, penyakit herpes menyebabkan lesi, yakni melepuhnya alat kelamin.

2. Infeksi Prostat

Infeksi bakteri jangka pendek dapat menyebabkan infeksi prostat atau prostatitis. Peradangan kronis dari kondisi lain, seperti IMS juga dapat menyebabkan prostatitis. Dari sinilah, infeksi prostat dapat menjadi penyebab anyang-anyangan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya anyang-anyangan, infeksi prostat juga menyebabkan seseorang kesulitan buang air kecil, nyeri di kandung kemih, testis, dan penis, kesulitan ejakulasi dan ejakulasi yang menyakitkan, serta sering buang air kecil (terutama di malam hari).

3. Batu Ginjal

Marshall L. Stoller dalam bukunya Urinary Stone Disease: The Practical Guide to Medical memaparkan bahwa batu ginjal disebabkan oleh adanya penumpukan kalsium atau asam urat yang berubah bentuk menjadi batu di sekitar ginjal.
Namun, batu ginjal bisa saja menempel di area dekat tempat urine masuk ke kandung kemih. Hal inilah yang menjadi penyebab anyang-anyangan.
Selain disuria, batu ginjal dapat menyebabkan gejala seperti nyeri di bagian samping dan punggung, urine berwarna merah muda atau coklat, urine keruh, mual, muntah, demam, dan sering buang air kecil dalam jumlah kecil.
ADVERTISEMENT

4. Kista Ovarium

Sama seperti batu ginjal, kista ovarium adalah contoh benda asing yang terletak di daerah kandung kemih, dan dapat menekan bagian tersebut, sehingga menimbulkan anyang-anyangan.
Gejala kista ovarium yang perlu diperhatikan adalah perdarahan vagina yang tidak biasa, nyeri panggul, kesulitan mengenali bahwa kandung kemih kosong setelah buang air kecil, nyeri payudara, dan sakit di punggung bawah.
Ilustrasi melakukan tes urine untuk mengetahui penyebab anyang-anyangan. Foto: Pixabay

5. Sistitis Interstisial

Sistitis interstisial dikenal sebagai sindrom nyeri kandung kemih. Kondisi ini menyebabkan iritasi kronis pada kandung kemih yang berlangsung selama 6 minggu atau lebih, tanpa adanya infeksi yang mendasarinya.
Menurut situs Cleveland Clinic, sistitis interstisial juga dapat menyebabkan gejala tekanan di area kandung kemih, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri di vulva atau vagina, nyeri di skrotum, dan sering buang air kecil tetapi menghasilkan sedikit urine.
ADVERTISEMENT

6. Sensitivitas Kimia

Terkadang, bahan kimia yang berada di luar tubuh, seperti wewangian dapat mengiritasi jaringan tubuh. Saat seseorang buang air kecil, iritasi ini mungkin lebih terasa menyakitkan.
Produk yang dapat menyebabkan sensitivitas bahan kimia meliputi douches, sabun, kertas toilet beraroma, pelumas vagina, dan pelumas vagina.

7. Infeksi atau Iritasi Vagina

Infeksi vagina atau juga dikenal sebagai vaginitis (vaginosis) dapat terjadi karena pertumbuhan bakteri atau jamur yang berlebihan. Selain itu, IMS yang disebut sebagai trikomoniasis juga dapat menyebabkan infeksi vagina ini.
Gejala terkait infeksi vagina meliputi keputihan yang berbau busuk atau tidak biasa, iritasi vagina, nyeri saat berhubungan dan perdarahan vagina.

8. Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih terjadi ketika sel kanker mulai berkembang di kandung kemih. Anyang-anyangan memang bukan gejala awal dari kondisi ini. Namun, kondisi yang berkembang bisa menjadi penyebab anyang-anyangan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui penyebab anyang-anyangan, dokter juga akan melihat riwayat kesehatan penderitanya. Dokter biasanya akan menanyakan kapan dan sesering apa gejala muncul, serta apakah gejala selalu muncul saat buang air kecil.
Dokter juga perlu mengetahui apakah gejala anyang-anyangan disertai masalah pada urine. Penderitanya kemungkinan akan diminta mengambil sampel urine. Selanjutnya, sampel ini akan diperiksa untuk melihat adanya darah atau tanda-tanda infeksi.
(VIO)