Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Katarak dan Jenis-jenisnya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
7 Juni 2022 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mata yang mengalami katarak. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata yang mengalami katarak. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit lansia yang mengalami katarak di salah satu atau kedua matanya akibat pertambahan usia. Apa itu katarak? Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan.
ADVERTISEMENT
Meski kerap terjadi pada lansia, katarak juga dapat terjadi pada bayi baru lahir atau mereka yang belum berusia tua (katarak kongenital). Selain itu, katarak bisa terjadi akibat dari trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistem, pemajanan radiasi, atau kelainan mata seperti uveitis anterior.
Proses alami metabolisme pun dapat menjadi pemicu kerusakan lensa mata. Apabila tidak dinetralisir oleh antioksidan, oksidasi yang terlalu lama berpeluang merusak lipid, protein, dan komponen lensa mata lainnya. Akibatnya, lensa semakin keruh (buram) yang semula transparan.

Apa Itu Katarak?

Menurut Corwin dalam Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Post Operasi Katarak oleh Ns. Dini Qurrata Ayuni, katarak adalah penurunan progresif kejernihan pada lensa mata.
ADVERTISEMENT
Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi.
Sementara menurut Mansjoer, katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya.
Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Namun, berat-tidaknya gangguan penglihatan tergantung kepada lokasi dan kematangan katarak.
Berdasarkan penjelasan di atas, katarak digambarkan sebagai keadaan di mana lensa mata tidak dapat menembus cahaya, sehingga mengakibatkan kekeruhan. Akibat keruhnya lensa mata, cahaya menjadi sulit mencapai retina. Hal itulah yang menyebabkan penderita katarak mengalami kurangnya penglihatan.
Mengutip buku Terapi Mata dengan Pijat dan Ramuan terbitan Niaga Swadaya, katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri. Biasanya, penyakit ini muncul secara bertahap dengan gangguan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Katarak

Ilustrasi mata lansia yang mengalami katarak. Foto: Pixabay
Katarak terbagi menjadi beberapa jenis. Dihimpun dari Buku Pengayaan Uji Kompetensi Keperawatan Gerontik oleh Tim EduNers dan Aziz Alimul Hidayat, berikut jenis-jenis katarak:

1. Katarak terkait usia (katarak senilis)

Katarak senilis adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai. Satu-satunya gejala adalah distorsi penglihatan dan penglihatan yang semakin kabur.

2. Katarak kongenital

Katarak kongenital adalah jenis yang terdapat sejak lahir atau beberapa saat setelah dilahirkan. Tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya, tapi kemungkinan dapat terjadi akibat genetik, infeksi, atau sindrom.

3. Katarak didapat

Katarak didapat biasanya terkait dengan sebab-sebab spesifik, terutama akibat trauma tumpul maupun tajam. Penyebab lain adalah uveitis, infeksi mata didapat, diabetes, dan obat.
ADVERTISEMENT

4. Katarak traumatik

Katarak traumatik sering disebabkan oleh cedera benda asing di lensa atau trauma tumpul terhadap bola mata. Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang-kadang korpus vitreum masuk ke dalam struktur lensa.

5. Katarak komplikata

Termasuk katarak sekunder akibat penyakit intraocular pada fisiologi lensa. Katarak jenis ini biasanya berawal didaerah sub kapsul posterior dan akhirnya mengenai seluruh struktur lensa.
Penyakit-penyakit intraokular yang sering berkaitan dengan pembentukan katarak adalah uveitis kronik atau panas rekuren, glaukoma, retinitis pigmentosa dan pelepasan retina.

6. Katarak bilateral

Jenis katarak ini dapat terjadi karena gangguan-gangguan sistemik, seperti diabetes mellitus, hipoparatiroidisme, distrofi miotonik, dermatitis atropik, galaktosemia, dan sindrom Lowe, Werner atau Down.

7. Katarak toksik

Banyak kasus pada tahun 1930-an sebagai akibat penelanan dinitrofenol (suatu obat yang digunakan untuk menekan nafsu makan). Kortokosteroid yang diberikan dalam waktu lama, baik secara sistemik maupun dalam bentuk tetes yang dapat menyebabkan kekeruhan lensa.
ADVERTISEMENT

8. Katarak ikutan

Katarak ikutan menunjukkan kekeruhan kapsul posterior akibat katarak traumatik yang terserap sebagian atau setelah terjadinya ekstraksi katarak ekstrakapsular.
(NDA)