Mengenal Kondisi Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bayi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bayi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayi kuning adalah kondisi di mana kulit dan bagian putih mata bayi tampak kuning. Dalam istilah medis, penyakit ini dikenal sebagai ikterus atau jaundice. Istilah jaundice sendiri berasal dari Bahasa Perancis, yakni jaune yang berarti kuning.
ADVERTISEMENT
Mengutip Medical News Today, penyakit bayi kuning ini disebabkan oleh kelebihan bilirubin atau produk limbah yang diproduksi ketika sel darah merah dipecah. Umumnya, penyakit kuning sering terjadi pada bayi prematur, dan muncul di minggu pertama kehidupan si kecil.
Selain karena bayi lahir prematur, adapun hal lain yang juga bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit kuning. Apa sajakah itu?Simak uraian artikel di bawah ini untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai penyakit kuning pada bayi.

Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi

Bayi. Foto: Pixabay
Merujuk buku Perawatan Bayi Risiko Tinggi karya Asrining Surasmi, dkk, penyakit kuning dapat terjadi karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Selain itu, ada juga hal lain yang menyebabkan penyakit kuning pada bayi, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Apa Ciri-Ciri Penyakit Kuning Pada Bayi?

Pada sebagian kasus, bayi dengan kondisi kulit menguning bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Lantas, apakah penyakit kuning pada bayi bisa sembuh sendiri?
ADVERTISEMENT
Penyakit bayi kuning dapat sembuh dengan sendirinya. Selain itu, bayi kuning yang terjadi setelah 24 jam dilahirkan masih masuk ke dalam kategori normal.
Kasus bayi kuning yang normal biasanya penyakit akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 minggu (10-14 hari). Disadur dari laman situs Mayo Health Clinic, berikut adalah ciri-ciri penyakit kuning pada bayi yang normal:
Bayi. Foto: Pixabay

1. Kulit berubah menjadi kuning

Tanda pertama yang akan dialami adalah seluruh bagian tubuh bayi akan berubah warna menjadi kuning. Biasanya dimulai dari wajah, kemudian bagian dada, perut, kaki, dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Pada bayi yang memiliki kulit sawo matang atau gelap cukup, mungkin akan sulit mengidentifikasi tanda ini. Namun, kondisi tersebut tetap dapat ditelisik dengan memperhatikan warna telapak tangan bayi, apakah menguning atau tidak.
ADVERTISEMENT

2. Mata juga ikut menguning

Tanda kedua yang akan dialami oleh bayi kuning adalah bagian putih pada matanya juga akan ikut menguning. Karena itu, ini dapat dijadikan sebagai cara untuk mendeteksi penyakit kuning pada bayi.

3. Urine berwarna pekat

Jika bayi mengeluarkan urine berwarna hitam atau kuning pekat, hal tersebut bisa jadi pertanda bahwa kondisi bayi yang menguning tersebut adalah normal atau tidak memiliki gangguan apa pun.

4. Feses berwarna pucat

Pada bayi kondisi normal, feses akan berwarna kekuningan menuju oranye. Namun, apabila bayi mengalami penyakit kuning, fesesnya akan cenderung berwarna pucat, seperti kuning pucat.

5. Memiliki perilaku tertentu

Penyakit kuning juga bisa mengakibatkan bayi jadi menunjukkan perilaku tertentu, seperti bayi akan tampak mengantuk, sering rewel dan tidak mau menyusu, tampak letih dan lesu, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesiali Anak, dr. Robby Godlief M. Sp. A. memberitahukan bahwa bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram, bayi kurang bulan maupun cukup bulan, dan memiliki benjolan akibat trauma jalan lahir pada bagian kepala dapat berisiko menjadi kuning.
“Bahkan bayi dengan berat badan berlebih yang di atas 4 kg pun dapat berisiko menjadi kuning, sementara pada anak komplikasi sakit kuning dapat mengakibatkan terjadinya gagal hati akut bahkan sampai gagal hati yang kronis,” kata Robby seperti dikutip dari laman kumparanSains.

Apakah Penyakit Kuning pada Bayi Berbahaya?

Bayi. Foto: Pixabay
Menukil buku Perawatan Bayi Risiko Tinggi yang ditulis oleh Asrining Surasmi, dkk, penyakit kuning biasanya dapat ditemukan pada bayi yang berusia kurang dari 7 hari. Hal tersebut disebabkan oleh organ hati bayi yang belum bisa bekerja dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Keadaan tersebut pun tidak perlu dikhawatirkan karena penyakit kuningnya akan menghilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi di mana bayi yang terserang penyakit ikterus dianggap tidak normal atau berbahaya.
Dikutip dari laman Healthline, bayi menguning yang dianggap tidak normal dan dianjurkan untuk dibawa ke dokter apabila terdapat ciri-ciri bayi kuning yang berbahaya, yakni sebagai berikut:

Bagaimana Cara Menghilangkan Kuning pada Bayi?

Bayi. Foto: Pixabay
Disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa pada beberapa kasus juga ditemukan adanya bayi yang kuning setelah beberapa hari dilahirkan. Hal ini umumnya disebabkan karena kurangnya asupan ASI.
ADVERTISEMENT
Ini karena tidak sedikit para ibu yang menyusui bayinya terlalu cepat hanya dalam rentan waktu kurang dari 10 menit. Hal ini tercermin saat bayi ditimbang berat badannya tidak mengalami peningkatan.
Lantas, apakah ASI bisa menghilangkan kuning pada bayi? Dokter Spesialis Anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA., menerangkan bahwa menyusui atau memberi bayi ASI sesering mungkin dapat membantu bayi membuang bilirubinnya secara alami lewat tinja.
Dr. Tiwi juga mengungkapkan bahwa pemberian ASI dapat menurunkan kadar bilirubin. ASI juga mengandung zat seperti pencahar yang membuat bayi sering mengeluarkan kotoran yang membawa bilirubin.
“Setiap bayi yang langsung mendapatkan ASI dari sang ibu alangkah baiknya disusuin selama minimal 10 sampai dengan 15 menit, dikarenakan kandungan ASI hind milk memiliki jumlah lemak lebih banyak pada waktu tersebut,” ucap Dr. Tiwi seperti dikutip dalam laman kliniknya.
ADVERTISEMENT
Jika ditemukan kendala berupa sang ibu tidak bisa memproduksi ASI dengan baik, maka disarankan untuk menggunakan susu formula yang mengandung MCT (Medium Chain Triglyceride). Meski demikian, asupan bagi bayi yang paling baik adalah dengan pemberian ASI.
Selain itu, Dr. Tiwi juga menyarankan kepada para ibu agar menjemur sang bayi di bawah matahari pagi sekitar 10-15 menit. Karena hal ini dapat membantunya mengurangi kadar bilirubin di kulit.
"Matahari yang mengandung vitamin D juga baik dalam mengoptimalkan fungsi hati yang berperan dalam memproses bilirubin agar bayi tidak kuning. Lindungi mata bayi dari sorot matahari secara langsung," kata Dr. Tiwi.
(NDA)