Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Penyakit Cacar Ular dan Cara Mengobatinya
2 Juni 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Umumnya, cacar ular tidak akan mengancam jiwa dan hanya akan terjadi satu kali seumur hidup. Namun, pada beberapa kasus, orang yang pernah terkena penyakit ini bisa mengalami kekambuhan lagi di lain waktu.
Dikutip dari buku The Art of Medicine oleh dr. Dito Anurogo, cacar ular bisa menjangkit orang dari berbagai kalangan usia. Meski demikian, penyakit ini lebih sering terjadi pada usia dewasa dan lanjut usia.
Lantas, kenapa orang bisa kena cacar air? Berapa lama sakit cacar ular bisa sembuh? Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai cacar ular atau herpes zoster, simak uraian artikel di bawah ini hingga tuntas.
Kenapa Orang Bisa Kena Cacar Ular?
Cacar ular adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster (VZV) . Ini adalah jenis virus yang sama dengan yang menyebabkan cacar air dan dapat menular dari satu orang ke orang lainnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, cacar ular menular lewat apa? Menurut buku Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh Kathleen Meehan Arias, cacar ular dapat menular melalui kontak langsung dengan lesi yang terinfeksi dan udara.
Apabila pernah mengalami cacar air dan sembuh, virus ini tidak akan sepenuhnya hilang dari tubuh. Diketahui bahwa virus VZV dapat hidup dan “tidur” dalam sistem saraf selama bertahun-tahun lamanya sebelum aktif kembali sebagai cacar api atau cacar ular.
Meski demikian, belum diketahui apa yang menjadi penyebab virus Varicella Zoster aktif kembali, karena tidak semua orang yang pernah mengalami cacar air akan mengalami cacar ular. Beberapa kondisi yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami cacar ular, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Usia 50 tahun ke atas
Seiring pertambahan usia, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga risiko terkena cacar ular akan semakin tinggi.
2. Stres
Baik stres fisik atau emosional, keduanya dapat membuat tubuh melepaskan senyawa kimia yang bisa mengganggu daya tahan tubuh.
3. Daya tubuh yang lemah
Kondisi ini dapat terjadi akibat AIDS, kanker, operasi transplantasi organ, atau konsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
Virus varicella zoster ini akan menyerang ganglion saraf di area dermatom (daerah pada kulit yang disatukan oleh saraf spinal). Sehingga, saat seseorang terkena cacar ular, gejalanya hanya akan muncul pada salah satu sisi tubuh.
Orang yang punya sistem kekebalan tubuh rendah bisa memiliki 2 area lesi sekaligus di sisi tubuhnya. Oleh sebab itu, tidak heran jika cacar jenis ini bentuknya melingkar seperti ular.
ADVERTISEMENT
Apakah cacar ular berbahaya? Menghimpun laman Medical News Today, penyakit cacar ular tidak serta merta langsung menimbulkan kematian. Hal tersebut umumnya dapat terjadi apabila seseorang yang terserang cacar ular mengalami komplikasi.
Komplikasi yang terjadi tidak hanya menyerang saraf di kulit, tetapi juga organ tubuh lainnya. Apabila cacar ular menyerang organ dalam, kondisi ini disebut dengan herpes internal atau herpes dalam. Ini bisa juga disebut sebagai sirap sistemik atau internal.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar ular, antara lain postherpetic neuralgia, bekas luka, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, infeksi sekunder di kulit, kehilangan sensasi pada saraf yang terkena, dan ensefalitis (peradangan pada otak).
Berapa Lama Sakit Cacar Ular Bisa Sembuh?
Disadur dari DermaNet NZ, kebanyakan orang yang terkena penyakit herpes kulit ini dapat sembuh dalam kurun waktu 2-4 minggu, dan paling lama 3 bulan. Selain itu, penyakit ini jarang terjadi lebih dari satu kali pada orang yang sama.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, sekitar 1 dari 3 orang bisa terkena herpes zoster untuk kedua kalinya. Penyakit ini lebih sering dialami oleh para lansia dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Orang yang terinfeksi virus ini ditandai dengan ruam kulit yang berubah menjadi lenting disertai rasa nyeri dan terbakar. Namun, pada kasus cacar ular yang menyebabkan nyeri tetapi tanpa disertai ruam, dokter akan melakukan tes laboratorium (PCR dan Serologi) guna memastikan diagnosis.
Sebelum mengalami ruam di seluruh tubuh, seseorang yang terkena cacar ular akan mengalami gejala awal berupa flu, demam, badan lemas, dan sakit kepala selama satu minggu. Adapun gejala lainnya, seperti dikutip dari laman Healthline, yaitu:
ADVERTISEMENT
Cacar ular juga dapat terjadi di dalam dan di area sekitar mata. Kondisi ini disebut juga dengan herpes zoster ophthalmicus. Ruam lepuh yang timbul akibat herpes zoster tipe ini biasanya muncul di kelopak mata, dahi, dan terkadang di sekitar area hidung. Gejala yang muncul dapat berupa:
Cara Mengobati Penyakit Cacar Ular
Cacar ular sebenarnya termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Meski demikian, pengobatan tetap diperlukan agar mencegah terjadinya pemberatan gejala klinis dan timbulnya komplikasi.
Dalam pengobatannya, dokter biasanya akan memberikan para penderita cacar ular berupa obat antivirus, seperti acyclovir, valacyclovir, dan famiciclovir. Selain obat antivirus, dokter juga menyarankan untuk menggunakan obat pereda nyeri dengan kandungan paracetamol dan ibuprofen.
ADVERTISEMENT
Obat oles yang mengandung lidokain juga diperlukan untuk mempercepat penyembuhan ruam kulit dari luar. Menggunakan antihistamin juga disarankan karena dapat membantu meringankan sensasi gatal dan mencegah penggarukan yang tidak diinginkan.
Pada orang dengan fungsi kekebalan tubuh yang lemah, obat antivirus mungkin harus diberikan melalui pembuluh darah. Hal tersebut karena obat-obatan antivirus hanya dapat bekerja apabila diberikan dalam waktu 72 jam dari waktu terjadinya ruam.
Cara Mencegah Penyakit Cacar Ular
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, ada baiknya bagi orang-orang yang belum terkena penyakit cacar ular untuk melakukan pencegahan. Merujuk buku Kata Dokter oleh Dr. I. Made C. Wirawan, beberapa pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya:
ADVERTISEMENT
(NDA)