Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Menopause: Gejala, Penyebab, dan Ciri-Cirinya yang Dirasakan Wanita
29 Juni 2022 16:42 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, menopause berasal dari bahasa Yunani “men” yang berarti bulan dan “peuseis” yang berarti penghentian sementara. Sedangkan secara istilah, menopause adalah masa berhentinya siklus menstruasi atau datang bulan yang dialami oleh wanita.
ADVERTISEMENT
Menopause menjadi masa peralihan antara periode produktif dan nonprodukif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan progresteron. Pada masa menopause, kesuburan wanita akan berkurang secara drastis.
Mengutip buku Menopause: Masalah & Penanganannya karya Ita Eko Suparni (2012), gejala menopause dapat ditandai dengan perasaan cemas, risau, dan perubahan emosional secara mendadak. Pada beberapa kasus, menopause juga menghilangkan rasa percaya diri seseorang.
Biasanya, gejala ini mulai dirasakan saat menginjak usia 40-50 tahun. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang menopause selengkapnya yang bisa Anda simak.
Apa yang Dimaksud dengan Menopause Pada Wanita?
Tidak ada ketentuan pasti kapan menopause akan terjadi. Namun, seorang wanita mulai merasakan gejalanya saat memasuki usia paruh baya, yakni sekitar 40-50 tahun. Gejalanya akan semakin terlihat seiring bertambahnya usia.
ADVERTISEMENT
Menopause bukanlah suatu penyakit. Kondisi ini menyiratkan bahwa organ reproduksi wanita sudah tidak lagi berfungsi seperti biasa. Sehingga, ia tidak akan mengalami menstruasi ataupun kehamilan.
Apa ciri menjelang menopause?
Sebelum menopause datang, seorang wanita akan melewati periode permulaan yang disebut pramenopause dan perimenopause. Pramenopause adalah rentang waktu di mana seorang wanita dapat hamil, mulai dari masa pubertas sampai menopause.
Sementara perimenopause adalah periode yang berlangsung tepat sebelum menopause itu sendiri. Biasanya berlangsung selama 4-5 tahun yang ditandai dengan gejala hot flushes (rasa panas) dan selalu berkeringat di malam hari.
Pada masa ini, wanita akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Bisa lebih jarang, lebih sering, mengeluarkan darah yang lebih banyak, atau justru lebih sedikit.
Ketika wanita sudah tidak merasakan menstruasi selama satu tahun penuh, maka ia sedang berada di akhir masa perimenopause. Ini bisa menjadi salah satu ciri menjelang masa menopause yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Tanda Menopause Dini yang Harus Kamu Ketahui
Wanita Menopause di Usia Berapa?
Mengutip buku Simple Guide: Menopause karya Dr. Rebecca Fox Spencer (2007), rata-rata usia wanita yang mengalami menopause adalah sekitar 51 tahun. Namun, usia ini bukanlah patokan yang pasti.
Sebab, wanita yang mengalami menopause di usia 40-50 tahun pun masih dianggap normal. Biasanya, menopause ini menimbulkan gejala khas yang terjadi pada fase-fase klimakterik.
Pada dasarnya, siklus menstruasi dikontrol oleh dua hormon yang diproduksi di kelenjar hipofisis (FSH dan LH) dan dua hormon yang dihasilkan oleh ovarium (estrogen dan progesteron).
Saat seseorang mengalami menopause, FSH dan LH terus diproduksi oleh kelenjar hipofisis secara normal. Akan tetapi, kedua ovarium tidak dapat merespons FSH dan LH sebagaimana mestinya. Akibatnya, estrogen dan progesteron yang diproduksi juga semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
Menopause terjadi ketika kedua ovarium tidak dapat menghasilkan hormon-hormon tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus menstruasi. Inilah yang disebut sebagai proses menopause yang sesungguhnya.
Apa yang Terjadi Jika Perempuan Menopause?
Ketika mengalami menopause, perempuan biasanya merasakan gejala vasomotor, ketidakteraturan urinari, gangguan tidur, gangguan seksual, depresi, cemas, penurunan daya ingat, kelelahan, pusing, dan peningkatan berat badan.
Gejala tersebut membuat mereka kesulitan melakukan aktivitas fisiknya. Sehingga, dapat berpengaruh terhadap kebugaran tubuh, terutama kualitas fungsi jantung dan paru-paru (kardiorespirasi).
Daya tahan kardiorespirasi ini menggambarkan kemampuan fungsi jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan otot dalam menjalankan tugasnya. Ini menjadi komponen terpenting dalam meningkatkan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan seseorang.
Menopause dapat menurunkan fungsi tersebut dan membuat tubuh semakin kekurangan energi. Pada beberapa kasus, menopause justru bisa menghilangkan gairah sepenuhnya dalam hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
Apakah wanita yang sudah menopause masih bisa hamil?
Saat mengalami menopause, organ reproduksi tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Ovarium tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan progesteron, sehingga wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil.
Setelah menopause, sel telur wanita tidak bisa dibuahi oleh sel sperma. Sehingga, tidak akan berlangsung proses pembuahan (fertilisasi) di dalamnya.
Berapa Lama Haid Menjelang Menopause?
Seperti disebutkan sebelumnya, saat menopause siklus menstruasi seseorang menjadi tidak teratur. Ia akan mengalami siklus yang lebih lama (8-10 hari) atau lebih singkat (3-4 hari).
Perubahan siklus tersebut adalah hal yang wajar. Mengutip situs Mount Sinai, ketika Anda tidak mengalami menstruasi sama sekali selama satu tahun penuh, maka itulah tanda bahwa Anda sudah memasuki masa menopause.
Bagaimana cara mengetahui perbedaan menopause dan kehamilan?
Untuk mengetahui perbedaan menopause dan kehamilan, Anda bisa memerhatikan ciri-cirinya. Jika Anda sudah memasuki usia 40-50 tahun dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, maka itu bisa jadi ciri-ciri menopause.
ADVERTISEMENT
Sementara jika Anda belum menginjak usia 40 tahun, namun mengalami keterlambatan jadwal menstruasi. Maka, bisa jadi itu adalah tanda dari kehamilan. Untuk memastikannya, Anda bisa membeli testpack atau memeriksakan diri ke dokter.
Tanda-tanda menstruasi tidak teratur dapat ditandai dengan perubahan aliran darah, bercak ringan, dan periode yang lebih lama atau sebentar. Anda perlu memahami bahwa gejala ini dapat mengindikasikan kondisi lain seperti penyakit kista atau kanker rahim.
(MSD)