Penyebab dan Ciri-Ciri Penyakit Campak pada Orang Dewasa

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyakit campak pada orang dewasa. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit campak pada orang dewasa. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tak hanya anak kecil, orang dewasa juga kerap mengalami penyakit campak. Penyakit ini dapat terjadi oleh orang dewasa yang belum pernah divaksin campak sebelumnya. Lantas, apa penyebab dan ciri-ciri penyakit campak pada orang dewasa?
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pedoman Surveilans Campak-Rubela karangan Kementerian Kesehatan, campak merupakan penyakit yang sangat menular karena disebabkan oleh virus Morbillivirus yang merupakan virus RNA.
Virus tersebut dapat ditemukan di hidung dan tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi. Ketika orang dengan campak batuk atau bersin berbicara, maka tetesan air liurnya dapat menyebar ke udara, di mana orang lain dapat menghirupnya. Tetesan infeksi tersebut dapat menggantung di udara selama sekitar satu jam.
Tetesan menular juga dapat mendarat di permukaan benda dan menyebar selama beberapa jam. Jadi, apabila meletakkan jari-jari di tempat yang terkena virus campak, lalu menggosok mata setelahnya, seseorang kemungkinan dapat terkena infeksi campak.
Biasanya, penyakit campak akan muncul sekitar empat hari setelah ruam kemerahan muncul. Sekitar 90 persen orang yang belum pernah menderita campak atau belum pernah divaksinasi campak akan terinfeksi bila terkena virus campak.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada 2016 Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan jumlah kasus campak terbesar di dunia. Bahkan, sebagian besar kematian di Indonesia diakibatkan karena campak dengan berbagai komplikasi, di antaranya diare, pneumonia, dan radang otak (ensefalitis).

Ciri-Ciri Penyakit Campak pada Orang Dewasa

Ilustrasi penyakit campak pada orang dewasa. Foto: Unsplash
Adapun beberapa gejala yang akan dialami oleh orang dewasa apabila terkena penyakit campak. Menyadur situs Healthline, berikut ini ciri-ciri penyakit campak pada orang dewasa yang perlu diperhatikan:

1. Demam, batuk, dan flu

Biasanya, gejala pertama baru akan dialami oleh orang dewasa ketika 7-14 hari setelah terinfeksi campak. Gejala awal campak yang akan terasa, di antaranya demam ringan sampai sedang, sering dengan batuk terus-menerus, pilek, mata meradang dan sakit tenggorokan. Penyakit yang relatif ringan ini dapat berlangsung selama 2 hingga 3 hari.
ADVERTISEMENT

2. Munculnya bintik-bintik kecil

Setelah mengalami demam, gejala penyakit campak selanjutnya yang akan dialami adalah timbulnya bintik-bintik kecil di dalam mulut dan pipi. Dalam dunia medis, bintik-bintik tersebut biasa dikenal sebagai Koplik’s Spot.

3. Ruam di seluruh tubuh

Lebih lanjut, gejala campak juga akan menimbulkan bintik atau ruam merah atau cokelat kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh seseorang. Di awali dari wajah, lalu turun ke leher dan lengan.
Selama beberapa hari berikutnya, ruam menyebar ke lengan, dada dan punggung, lalu di atas paha, tungkai bawah dan kaki. Pada saat yang sama, demam meningkat tajam, seringkali setinggi 104 hingga 105,8 F (40 hingga 41 C).

4. Ruam berubah menjadi kerak

Bercak kemerahan yang terjadi akibat virus penyakit campak ini kemudian akan berubah menjadi kehitaman sekaligus disertai dengan kulit bersisik setelah 7-30 hari. Jika sampai mengalami gejala ini, segera konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan medis.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Penyakit Campak pada Orang Dewasa

Ilustrasi penyakit campak pada orang dewasa. Foto: Pixabay
Diterangkan dalam situs Healthline, secara khusus tak ada obat sakit campak pada orang dewasa dan anak. Hal itu karena virus dan gejalanya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu.
Adapun menurut situs Mayoclinic, ruam campak dapat berlangsung sekitar tujuh hari. Ruam secara bertahap memudar pertama dari wajah dan terakhir dari paha dan kaki. Saat gejala penyakit lainnya hilang, batuk, dan penggelapan atau pengelupasan kulit tempat ruam itu mungkin bertahan selama sekitar 10 hari.
Meski demikian, umumnya dokter akan memberikan obat antibiotik dan obat anti-virus untuk mencegah penyebaran virus di dalam tubuh. Seseorang yang terkena penyakit campak juga sangat disarankan untuk mengonsumsi parasetamol untuk menurunkan gejala demam yang biasanya terjadi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dokter nantinya juga akan menyarankan para penderita campak untuk melakukan vaksin campak (vaksin MR) supaya dapat mencegah penularan yang dapat terjadi lagi di lain waktu.
Dokter juga akan menyarankan para penderita penyakit campak untuk mengonsumsi vitamin A dan meminum banyak air mineral. Hal ini supaya tidak kekurangan cairan dalam tubuh, baik saat sakit atau sehat.
(NDA)