Konten dari Pengguna

Imunisasi Campak: Batas Usia, Efek Samping, hingga Manfaatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Februari 2022 13:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 17 Februari 2022 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Imunisasi campak adalah jenis imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit campak. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Imunisasi campak adalah jenis imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit campak. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Imunisasi campak adalah salah satu jenis imunisasi yang diberikan kepada manusia untuk membentuk sistem kekebalan tubuh agar tidak terkena penyakit campak.
ADVERTISEMENT
Penyakit campak adalah jenis penyakit menular melalui udara yang mengakibatkan timbulnya ruam kemerahan di seluruh tubuh. Penyakit ini juga dapat menyebabkan berbagai macam gangguan saluran pernapasan.
Oleh karena itu, imunisasi campak merupakan salah satu imunisasi yang wajib diperoleh masyarakat. Imunisasi campak tidak hanya diberikan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa sebagai imunisasi lanjutan.
Akan tetapi, ada rekomendasi usia pemberian vaksin campak yang baik untuk memperoleh manfaat optimal dari vaksinasi campak. Untuk mengetahui informasi mengenai imunisasi campak lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.

Batas Usia Imunisasi Campak

Tak ada batas usia imunisasi campak, tetapi imunisasi campak disarankan untuk diberikan kepada anak mulai dari 9 bulan. Foto: Pexels.com
Mengutip dari situs Ikatan Dokter Indonesia, sebenarnya tidak ada batasan usia untuk imunisasi campak, tetapi, sebaiknya imunisasi campak diberikan pada waktu-waktu terbaik.
ADVERTISEMENT
Imunisasi campak pertama dianjurkan untuk diberikan kepada anak ketika mulai berusia 9 bulan dan sebelum masuk sekolah.
Kemudian untuk penunjangnya, vaksin campak kedua diberikan pada anak berusia 18 bulan. Namun, vaksin campak kedua tidak perlu diberikan apabila seorang anak sudah mendapatkan vaksin MMR (mumps, measles, rubella).
Apabila ketika anak berumur 12 bulan belum mendapatkan vaksin campak, anak dapat diberikan vaksin MMR. Adapun batas usia imunisasi campak lanjutan atau imunsasi campak tambahan adalah umur 5-6 tahun melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Untuk orang dewasa, imunisasi campak masih dapat diperoleh terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terserang virus campak.

Efek Imunisasi Campak

Salah satu efek samping imunisasi campak adalah demam. Foto: Unsplash.com
Imunisasi campak sebagai hasil dari proses pemberian vaksin tentunya akan menimbulkan sejumlah efek samping setelah diberikan. Vaksin campak diberikan untuk membentuk sistem kekebalan tubuh agar tahan dari berbagai jenis virus Measles (campak).
ADVERTISEMENT
Adapun sejumlah efek samping yang akan dirasakan setelah pemberian vaksin campak adalah sebagai berikut:
Beberapa efek samping tersebut merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Pada umumnya, reaksi normal tersebut akan menghilang dalam 2-3 hari setelah pemberian vaksin.
Akan tetapi, ada beberapa kasus yang mana seseorang mengalami demam seminggu setelah imunisasi campak. Hal ini merupakan efek samping yang dapat diatasi dengan meminum obat-obat penurun demam.
Cara mengatasi efek samping imunisasi campak berupa kulit meruam dan nyeri di bagian yang disuntik adalah dengan mengompres area tersebut dengan air hangat.
Apabila efek samping imunisasi campak berlanjut dalam waktu yang lebih lama, segera konsultasikan masalah tersebut dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
ADVERTISEMENT

Syarat Imunisasi Campak

Salah satu syarat imunisasi campak adalah diberikan kepada anak yang berusia mulai dari 9 bulan ke atas. Foto: Pexels.com
Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh anak untuk mendapatkan imunisasi campak, yaitu:

Dosis Imunisasi Campak

Dosis imunisasi campak yang biasanya diberikan kurang lebih 0,5 mL. Foto: Pexels.com
Mengutip dari laman resmi Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI, imunisasi campak diberikan dalam dosis 0,5 mL.
Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang dilemahkan strain CAM 70 tidak kurang dari 1000 CCID50, vial@20 dosis, vial@10 dosis (K).
ADVERTISEMENT
Virus campak yang sudah lemah tersebut dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk merangsang. Dengan begitu, tubuh manusia dapat membentuk sistem imun yang kebal terhadap virus tersebut.

Imunisasi Campak Rubela

Imunisasi campak dan rubela adalah pemberian vaksin untuk mencegah penyakit campak dan rubela. Foto: Pexels.com
Imunisasi campak dan rubela adalah program pembentukan sistem imun tubuh melalui pemberian vaksin untuk mencegah penyakit campak dan rubela.
Untuk mencegah munculnya penyakit campak dan rubela, manusia dianjurkan untuk memperoleh vaksin MR.
Vaksin MR adalah kombinasi vaksin campak atau measles (M) dan rubela (R). Vaksin ini telah mendapatkan rekomendasi dari WHO dan Badan POM serta dapat diakses di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.

Manfaat Imunisasi Campak

Manfaat imunisasi campak adalah untuk mencegah datangnya penyakit campak. Foto: Pexels.com
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, imunisasi campak diberikan untuk mencegah penyakit campak.
ADVERTISEMENT
Penyakit campak adalah penyakit yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti munculnya ruam kemerahan yang disertai dengan demam, batuk, dan pilek.
Penyakit campak adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai macam virus, sebagaian besar penyakit campak sendiri diakibatkan oleh virus keluarga Paramyxovirus.
Virus penyebab campak sendiri biasanya masuk pada saluran pernapasan. Akibatnya, penyakit campak dapat menyebabkan munculnya berbagai macam gangguan saluran pernapasan.
Gangguan saluran pernapasan yang timbul akibat adanya komplikasi campak adalah pneumonia, radang paru-paru, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, imunisasi campak perlu diberikan agar seseorang dapat terhindar dari penyakit campak dan berbagai penyakit komplikasi campak.
(SAI)