Konten dari Pengguna

Penyebab Menopause Dini dan Faktor Pemicunya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
30 Juni 2022 8:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang wanita yang tidak mengalami menstruasi dalam waktu lama sebagai pertanda menopause. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita yang tidak mengalami menstruasi dalam waktu lama sebagai pertanda menopause. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Menopause merupakan fase yang tidak bisa dihindari oleh wanita seiring bertambahnya usia. Umumnya, fase ini terjadi di usia 45-55 tahun. Namun, pada beberapa kasus, menopause terjadi lebih awal. Penasaran, apa sebenarnya penyebab menopause dini?
ADVERTISEMENT
Mengutip informasi dari situs Office of Women’s Health, menopause dini adalah menopause yang terjadi pada usia 40-45 tahun. Sementara itu, ada pula istilah menopause prematur, yakni menopause yang terjadi sebelum wanita memasuki usia 40 tahun.
Pada dasarnya, kedua kondisi tersebut memilki penyebab yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada usianya. Gejala menopause dini yang paling utama adalah tidak menstruasi dalam waktu yang lama. Menopause bisa terjadi maksimal hanya tiga kali dalam setahun.
Kondisi menopause dini ini perlu diwaspadai. Sebab, menurut situs National Health Service, wanita yang mengalami menopause dini lebih berisiko terkena osteoporosis dan masalah kardiovaskular. Hal ini bisa terjadi karena adanya penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh.
Langsung saja, inilah uraian penyebab menopause dini yang perlu diwaspadai kaum wanita. Selengkapnya ada di bawah ini.
Ilustrasi menopause dini yang bisa dipicu adanya permasalahan organ reproduksi. Foto: Pixabay

Penyebab Menopause Dini

Menopause pada usia dini bisa terjadi dengan sendirinya, tanpa alasan yang pasti. Namun, ternyata ada beberapa kebiasaan buruk yang diklaim memicu kondisi ini.
ADVERTISEMENT
Menghimpun dari buku Menopause Masalah dan Penanganannya karya Ita Eko Suparni & Reni Yuli, penyebabnya di antaranya sebagai berikut:

1. Merokok

Wanita yang aktif merokok memiliki kemungkinan dua tahun lebih cepat mengalami menopause daripada wanita yang tidak merokok. Bahkan, wanita perokok aktif akan merasakan gejala menopause yang lebih parah daripada yang tidak merokok.
Merokok dan asap rokok dapat memicu kerusakan ovarium, karena ditemukannya efek anti-estrogen pada rokok. Efek ini menyebabkan gangguan pada produksi hormon estrogen. Semakin lama paparan zat ini terjadi, kemungkinan besar menopause terjadi lebih awal.

2. Kemoterapi

Salah satu efek samping kemoterapi adalah kerusakan pada ovarium yang menyebabkan ovarium berhenti bekerja. Kemoterapi berdampak pada perubahan siklus menstruasi, bisa sementara atau selamanya.
ADVERTISEMENT
Dampak kemoterapi terhadap kerusakan ovarium bergantung dengan frekuensi kemoterapi yang dijalani. Maka dari itu, tidak semua kemoterapi menyebabkan menopause lebih awal. Semakin muda wanita menjalani kemoterapi, semakin kecil kemungkinan mengalami menopause.

3. Operasi Pengangkatan Ovarium (Oophorectomy)

Wanita yang menjalani operasi pengangkatan ovarium akan mengalami penurunan hormon yang sangat cepat dan merasakan gejala menopause, salah satunya kehilangan libido.
Selain itu, menstruasi seorang wanita akan berhenti setelah menjalani operasi pengangkatan ovarium. Dengan kata lain, operasi menyebabkan menopause secara langsung.

4. Operasi Pengangkatan Uterus (Histerektomi)

Histerektomi tidak akan menyebabkan menopause secara langsung, karena tindakan ini tidak sampai mengangkat ovarium. Namun, prosedur ini akan memberhentikan siklus menstruasi dan menyebabkan wanita tidak dapat hamil.
Bila dokter tidak mengangkat ovarium, seorang wanita tidak akan langsung mengalami menopause. Sebab, ovarium masih terus memproduksi hormon. Menopause bisa terjadi setelah satu atau dua tahun setelah melakukan operasi.
ADVERTISEMENT

5. Masalah Kesehatan Lain

Selain efek dari prosedur operasi, masalah kesehatan lain juga bisa menjadi penyebab menopause lebih awal. Menurut situs Medical News Today, beberapa masalah kesehatan penyebab menopause dini, yaitu:
Ilustrasi wanita mengalami menopause dini yang bisa didiagnosis dengan bantuan dokter. Foto: Pixabay

Upaya Diagnosis Menopause Dini

Sebagai langkah awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan darah untuk membedakan gejala menopause dini dengan kehamilan ataupun penyakit tiroid.
Diagnosis juga dapat dokter lakukan dengan cara melakukan tes estradiol. Jika kadar estradiol kurang dari 30, hal ini menjadi pertanda seorang wanita dalam masa menopause.
Cara mendiagnosis yang paling penting adalah dengan mendeteksi kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH). Hormon ini bekerja untuk memberi stimulasi pada ovarium, agar memproduksi estrogen. Jika kadar FSH tinggi atau lebih dari 40 mIU per mililiter, hal ini menunjukkan seorang wanita mengalami menopause.
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Menopause Dini

Sejauh ini, belum ada cara untuk mengatasi atau mencegah menopause dini. Namun, para wanita bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi tingkat keparahan gejala menopause.
Beberapa cara untuk mengurangi keparahan gejala menopause dini, di antaranya meliputi:
Pada sebagian kasus, wanita yang mengalami menopause dini akan merasa sedih dan tidak bersemangat, karena terjadi perubahan hormon. Oleh sebab itu, lakukan berbagai aktivitas positif, agar perasaan lebih tenang dan nyaman.
(VIO)