Konten dari Pengguna

Perbedaan Pneumonia dan Bronkopneumonia pada Paru-paru

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
7 Mei 2025 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Infeksi paru-paru menjadi salah satu gangguan kesehatan yang patut diwaspadai. Dua istilah penyakit yang menyerang organ pernapasan ini adalah pneumonia dan bronkopneumonia.
ADVERTISEMENT
Meski terdengar mirip, keduanya memiliki sisi lokasi infeksi, gejala, hingga penanganan yang berbeda. Karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengenali perbedaan ini agar tak salah saat memahami kondisi tubuh dan mengambil langkah pengobatan yang tepat.

Apa Itu Pneumonia?

Ilustrasi perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia. Foto: Pexels
Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Penyakit radang paru-paru ini juga dapat disebabkan oleh bahan kimia dan paparan fisik seperti suhu maupun radiasi.
Ketika seseorang mengalami pneumonia, organ paru-paru mengalami peradangan dan alveolus dapat terisi dengan cairan sehingga menghambat pernapasan normal.
Pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri seperti Streptococcus dan Mycoplasma pneumonia, sedangkan virus yang menyebabkan pneumonia, yaitu Adenoviruses, Rhinovirus, Influenza virus dan Respiratory syncytial virus (RSV), dan sejumlah jamur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu mengutip buku Implementasi Terapi Non Farmakologi dengan Masalah Pneumonia karya Rini Palupi, berdasarkan anatominya, pneumonia diklasifikasikan menjadi tiga macam. Di antaranya pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronkopneumonia), dan pneumonia interstitial (bronkiolitis).
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih berisiko pada bayi dan anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala pneumonia bisa berupa demam tinggi, menggigil, berkeringat, rasa lelah, batuk, nyeri dada saat bernapas dalam, hingga sesak napas.
Dalam kasus yang parah, pneumonia bisa menyebabkan komplikasi seperti infeksi ke bagian tubuh lagi, efusi pleura (cairan di paru), dan bahkan kematian bila tak ditangani dengan baik.
Penanganan pneumonia, yakni dengan pemberian antibiotik, pemberian oksigen, hingga pengobatan suportif seperti hidrasi, antipiretik, antihistamin, analgetik, maupun bronkodilator.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Bronkopneumonia?

Ilustrasi perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia. Foto: Pexels
Pneumonia lobularis atau bronkopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus. Infeksi ini ditandai dengan bercak-bercak dalam lobus yang berada di dekatnya.
Jika pneumonia umumnya menyerang satu area lobus paru, bronkopneumonia cenderung menyerang beberapa area kecil di kedua paru-paru secara acak.
Jenis infeksi ini berupa komplikasi dari infeksi saluran napas atas yang tak tertangani dan menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyebabnya pun serupa dengan pneumonia umum, yaitu virus, bakteri, dan jamur.
Bronkopneumonia biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah infeksi saluran pernapasan. Pada tahap awal penyakit, pasien bisa mengalami demam tinggi, menggigil, nyeri dada, batuk berdahak yang lebih pekat, hidung merah, hingga kesulitan bernapas.
ADVERTISEMENT
Penanganannya pun biasanya memerlukan antibiotik yang lebih kuat, terapi nebulasi, dan pemberian terapi oksigen untuk memudahkan pernapasan serta mengurangi beban kerja jantung.
(SA)