Konten dari Pengguna

Pusar Bayi Berdarah, Ini Penyebab dan Cara Merawatnya

Artikel Kesehatan
Kumpulan artikel yang membahas informasi seputar kesehatan.
30 April 2025 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pusar bayi berdarah. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pusar bayi berdarah. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Perawatan bayi baru lahir menjadi tugas yang penuh kehati-hatian, termasuk menjaga area pusar. Salah satu kondisi yang kerap membuat orang tua panik adalah ketika pusar bayi tampak berdarah.
ADVERTISEMENT
Melihat darah di sekitar pusar bisa menimbulkan kekhawatiran. Dalam banyak kasus, sedikit darah setelah tali pusar bayi lepas bisa menjadi bagian dari proses alami penyembuhan.
Namun, kondisi ini juga perlu diwaspadai karena bisa disebabkan oleh faktor lain. Simak informasi lebih lengkap mengenai penyebab dan cara merawat pusar bayi berdarah dengan tepat di bawah ini .

Penyebab Pusar Bayi Berdarah

Ilustrasi pusar bayi berdarah. Foto: Pexels
Tali pusar atau umbilical cord berfungsi sebagai pemasok makanan untuk bayi saat mereka masih di dalam rahim. Setelah bayi lahir, tali pusar akan dipotong karena bayi tak memerlukannya lagi.
Sisa tali pusar yang masih menempel di perut bayi akan copot sendiri kurang lebih dua minggu kemudian. Selama penyembuhan, sering kali masih dijumpai sedikit darah di area tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun selain itu, ada pula beberapa faktor lain yang menyebabkan pusar bayi berdarah, di antaranya:

1. Proses Normal Setelah Tali Pusar Lepas

Secara umum, tali pusar bayi akan mengering dan copot sendiri dalam waktu 10-14 hari setelah lahir. Setelah lepas, area bekas tali pusar mungkin akan mengeluarkan sedikit darah.
Hal ini masih dianggap wajar, karena merupakan bagian dari penyembuhan luka. Selama darah yang keluar tak banyak dan tak disertai bau tak sedap atau nanah, biasanya tak ada yang perlu dikhawatirkan.

2. Terlalu Cepat Melepas Tali Pusar

Jika tali pusar ditarik terlalu cepat, hal ini dapat menyebabkan iritasi atau luka kecil yang akhirnya berdarah. Maka dari itu, penting untuk membiarkan tali pusar lepas dengan sendirinya dan menghindari menyentuhnya terlalu sering.

3. Iritasi Ringan

Banyak popok untuk bayi baru lahir yang dipotong lebih rendah di bagian depan sehingga tak menutupi area pusar. Gesekan antara popok dengan pusar dapat menyebabkan iritasi ringan dan berdarah.
ADVERTISEMENT

4. Granuloma Umbikalis

Kondisi ini ditandai dengan munculnya sedikit jaringan di daerah pusar. Granuloma biasanya mengeluarkan cairan berwarna kuningan terang atau kadang berdarah.
Kebanyakan granuloma biasanya akan menghilang dalam waktu sekitar seminggu dan membutuhkan penanganan khusus dari dokter jika tak membaik dalam waktu yang lebih lama.

Cara Merawat Pusar Bayi yang Berdarah

Ilustrasi pusar bayi berdarah. Foto: Pexels
Ketika pusar bayi berdarah, berikut sejumlah perawatan yang bisa dilakukan agar kondisinya segera membaik.

1. Jaga Kebersihan Area Pusar

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjaga agar area pusar tetap bersih dan kering. Gunakan kain kasa atau waslap yang dibasahi air matang hangat untuk membersihkan pusar, lalu keringkan dengan lembut.
Hindari penggunaan alkohol atau antiseptik berlebihan, kecuali disarankan oleh dokter.
ADVERTISEMENT

2. Hindari Menutup Pusar dengan Popok

Pastikan popok tak menutupi area pusar, terutama jika masih dalam masa penyembuhan atau berdarah. Lipat bagian atas popok agar tak bergesekan dengan pusar. Gesekan dari kain atau popok bisa memperparah luka dan memperlambat penyembuhan.

3. Biarkan Terbuka dan Kering

Biarkan pusar bayi tetap terbuka dan terkena udara agar cepat kering, terutama jika masih dalam penyembuahan atau berdarah. Menutup pusar justru bisa menciptakan lingkungan lembap yang menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang.
(SA)