Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Trombosit Turun tapi Bukan DBD, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
22 April 2025 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Turunnya kadar trombosit dalam darah sering dikaitkan dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Padahal, trombosit turun tak selalu diakibatkan oleh DBD.
ADVERTISEMENT
Kondisi trombosit turun tapi bukan DBD pun sebenarnya cukup sering terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang tak kalah serius. Apa sajakah itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Trombosit Turun tapi Bukan DBD
Trombosit atau platelet adalah salah satu komponen darah yang berfungsi dalam pembekuan darah. Kadar normal trombosit pada orang dewasa sebanyak 150.000 hingga 450.000 per mikroliter darah.
Jika kadar trombosit turun di bawah angka normal, kondisi ini disebut trombositopenia. Trombositopenia bisa bersifat ringan tanpa gejala. Namun, pada kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa menimbulkan perdarahan spontan, memar, atau mimisan tanpa sebab yang jelas.
Mengutip buku Penyakit infeksi di Indonesia yang ditulis oleh Nasronudin, berikut beberapa penyebab umum mengapa kadar trombosit bisa menurun tanpa disebabkan oleh infeksi DBD:
ADVERTISEMENT
1. Infeksi Virus Lain
Selain virus dengue, ada banyak virus lain yang juga dapat menyebabkan trombosit turun, seperti hepatitis, HIV, epstein-barr virus (EBV), cytomegalovirus (CMV), dan virus influenza. Infeksi ini bisa menyerang sistem kekebalan tubuh dan memengaruhi produksi trombosit di sumsum tulang.
2. Gangguan Autoimun
Penyakit autoimun seperti Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) membuat sistem imun menyerang dan menghancurkan trombosit secara keliru. ITP sering ditemukan pada anak-anak maupun orang dewasa dan bisa menurunkan trombosit secara drastis.
3. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat-obatan, seperti antibiotik tertentu, obat antikejang, kemoterapi, atau obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), bisa menurunkan produksi trombosit atau mempercepat penghancurannya.
4. Penyakit Liver atau Limpa
Masalah pada hati (seperti sirosis) atau pembesaran limpa bisa menyebabkan penurunan trombosit karena organ-organ tersebut memerangkap dan menghancurkan trombosit lebih cepat dari normal.
ADVERTISEMENT
5. Defisiensi Nutrisi
Kekurangan vitamin B12, folat, atau zat besi dapat memengaruhi produksi sel darah, termasuk trombosit. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan pola makan tidak seimbang atau penderita gangguan penyerapan nutrisi.
6. Gangguan Sumsum Tulang
Leukemia, anemia aplastik, atau gangguan sumsum tulang lainnya bisa menghambat produksi trombosit secara signifikan.
Baca Juga: 8 Gejala Kanker Darah yang Perlu Diwaspadai
Cara Mengatasi Trombosit Rendah tapi Bukan DBD
Cara menangani trombosit rendah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa pendekatan umum:
ADVERTISEMENT
Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan diagnosis yang tepat dan menghindari penanganan yang salah arah.
(NDA)