Konten dari Pengguna

Membongkar Rahasia Kesuksesan dalam Pemeranan Teater

Arya Giri Anggara
Mahasiswa UIN Jakarta
30 Oktober 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arya Giri Anggara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses latihan olah suara dengan pernapasan perut yang dilakukan oleh UKM Teater Syahid dan mahasiswa magang PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk pementasan "Janger Merah" karya Ibed Surgana Yuga
zoom-in-whitePerbesar
Proses latihan olah suara dengan pernapasan perut yang dilakukan oleh UKM Teater Syahid dan mahasiswa magang PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk pementasan "Janger Merah" karya Ibed Surgana Yuga
ADVERTISEMENT
Teater merupakan sarana hiburan yang cukup banyak diminati walaupun di tengah pandemi COVID-19. Hal ini membuat para pegiat seni teater juga tidak meredupkan semangatnya untuk melakukan sebuah pertunjukan, ada yang melakukan pertunjukan secara daring dan ada juga yang melakukan pertunjukan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk menciptakan sebuah pertunjukan teater yang baik, tentunya harus ada persiapan dan kekompakan dari berbagai elemen, mulai dari sutradara, pemeran, penata cahaya, penata rias, penata kostum, dan tim lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia seni pertunjukan teater, pemeran merupakan salah satu elemen penting untuk membangun sebuah adegan cerita. Dalam pertunjukan teater, pemeran bertugas untuk menghidupkan lakon dan emosional tokoh yang diperankan. Maka dari itu, seorang pemeran perlu bertanggung jawab atas peran yang telah diberikan, baik dari segi penampilan watak, gestur, serta umur tokoh yang diperankan. Dilihat dari kaca mata penonton, kita sering bertanya-tanya, bagaimana bisa seorang pemeran menjiwai karakter yang diperankannya dan memainkan intonasi sesuai umur tokoh yang diperankan?
Dalam tulisan ini akan diuraikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berikut ulasan mengenai beberapa tips atau rahasia menjadi seorang pemeran dalam dunia teater:
Olah Tubuh
Sebelum memerankan seorang tokoh, pemeran perlu memahami dengan baik anggota tubuhnya dengan cara melakukan latihan olah tubuh. Latihan olah tubuh berfungsi untuk mewujudkan gerakan tokoh yang sesuai dengan harapan dari penulis naskah maupun sutradara. Dalam latihan olah tubuh ini, pemeran dilatih melalui tiga tahapan, yaitu dimulai dari gerakan pemanasan, kemudian gerakan inti, dan yang terakhir gerakan pendinginan.
ADVERTISEMENT
Olah Suara
Suara merupakan hal penting bagi seorang pemeran dalam sebuah pertunjukan. Jadi dapat dikatakan suara merupakan modal utama yang perlu dikuasai oleh seorang pemeran, karena seorang pemeran dituntut untuk menyampaikan informasi-informasi yang terdapat dalam dialog. Dalam latihan olah suara, pemeran dilatih dengan beberapa tahapan seperti latihan membunyikan vokal dengan nyaring, latihan artikulasi, dan latihan menjiwai dialog.
Olah Jiwa
Untuk menghayati tokoh yang diperankan, pemeran melakukan olah jiwa yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan pemeran dalam berinteraksi dengan lawan mainnya maupun dengan dirinya sendiri. Latihan olah jiwa menurut Suhariyadi (2014:180) dimulai dengan melatih konsentrasi pemeran, mempelajari gestur karakter yang diperankan, dan melatih imajinasi pemeran.
Casting
Dalam proses ini, sutradara melakukan pemilihan peran kepada aktor/pemeran sesuai dengan kebutuhan naskah yang akan dibawakan dalam pertunjukan. Biasanya sutradara menguji pemeran untuk memerankan beberapa tokoh yang ada pada naskah dan jika dirasa cocok untuk memerankan salah satu karakter, maka dia akan dipilih untuk memerankan karakter tersebut.
ADVERTISEMENT
Reading
Reading merupakan kegiatan membaca yang dilakukan oleh pemeran untuk memahami isi sebuah naskah. Proses ini tidak boleh dilewatkan oleh seorang aktor/pemeran, karena dalam proses ini pemeran dituntut untuk memahami maksud dari dasar kalimat dialog tokoh yang diperankannya agar setiap dialog yang diucapkan nantinya tidak terasa hampa.
Latihan
Setelah melalui lima tahapan tadi, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan oleh seorang pemeran adalah melakukan proses latihan. Dalam proses latihan ini pemeran akan diarahkan oleh sutradara mengenai gestur, mimik, dan pola gerakan. Hal ini perlu dilakukan agar tercipta kepaduan antar-adegan yang nantinya akan dipentaskan.
Itulah beberapa rahasia yang perlu dipahami dan dilakukan demi suksesnya seorang pemeran dalam memerankan sebuah tokoh pertunjukan teater. Tentunya untuk melakukan tahapan-tahapan tersebut seorang pemeran membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi bagi para pemula di dunia teater. Biasanya seorang pemeran melakukan proses tersebut selama kurang lebih enam bulan sebelum teater dipentaskan.
ADVERTISEMENT