Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Angka Harapan Hidup dan Pengentasan Kemiskinan: Paparan untuk Kabupaten Kuningan
26 Januari 2023 8:05 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari ASEP HERMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan merupakan suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar yang terlihat dari rumah yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang (pakaian) dan pangan (makanan), pendidikan dan kesehatan, atau keadaan di mana seseorang mampu memaksimalkan utilitasnya pada tingkat batas anggaran tertentu dan kondisi di mana tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani (Todaro & Smith, 2006).
ADVERTISEMENT
Terdapat tiga dimensi dari ukuran kualitas hidup manusia yakni, pertama dimensi kesehatan, kedua dimensi pendidikan, dan yang ketiga adalah standar hidup layak.
Kemiskinan telah membatasi kesempatan masyarakat untuk mendapatkan haknya sebagai manusia untuk memperoleh akses kebutuhan hidup (pangan, sandang, dan papan). Ketika kebutuhan dasar penduduk tidak dapat tercukupi maka risiko terdampak suatu penyakit akan semakin tinggi.
Masalah kesehatan merupakan hal yang rentan dihadapi oleh masyarakat miskin. Hal ini diakibatkan karena keterbatasan ekonomi mereka dalam upaya mempersehat diri dan memenuhi kebutuhan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tingkat kesehatan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dan memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan derajat kesehatan antara lain pendapatan dan status sosial, pendidikan, lingkungan fisik, jaringan dukungan sosial, genetika, layanan kesehatan, dan gender.
Secara makro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan penting untuk menurunkan kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.
Seperti yang ditulis dalam Laporan Komisi Makro Ekonomi dan Kesehatan (2011), beberapa pengalaman sejarah membuktikan berhasilnya tinggal landas pertumbuhan ekonomi yang cepat didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit, dan peningkatan gizi.
Hal ini terjadi di Inggris selama revolusi industri, Jepang dan Amerika Selatan pada awal abad ke-20, dan pembangunan di Eropa Selatan dan Asia Timur pada permulaan tahun 1950 dan tahun 1960.
ADVERTISEMENT
Angka harapan hidup (AHH) merupakan cerminan derajat kesehatan masyarakat dan tingkat pembangunan di bidang kesehatan. Menurut Badan Pusat Statistik dalam Sirusa, angka harapan hidup merupakan rata-rata perkiraan banyaknya tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
Semakin tinggi angka harapan hidup, maka derajat kesehatan masyarakat semakin baik dan didukung juga dengan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan, sementara itu jika pembangunan di bidang kesehatan kurang berhasil maka derajat kesehatan masyarakat kurang baik dan angka harapan hidup akan rendah (Badan Pusat Statistik, 2023).
Sebagaimana telah dibuktikan dalam penelitian Saleh (2002) dan Kapsos (2004), bahwa harapan hidup berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan.
Angka harapan hidup merupakan alat untuk megevaluasi kinerja pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk dan meningkatkan derajat kesehatan. Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
ADVERTISEMENT
Angka harapan hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi, dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Pentingnya angka angka harapan hidup terletak pada kepercayaan umum di mana umur panjang merupakan hal yang berharga dan harapan dari setiap bangsa.
Kondisi Angka Harapan Hidup Kabupaten Kuningan
Komponen kesehatan merupakan komponen yang penting sebagai salah satu bentuk keadaan kualitas manusia di Kabupaten Kuningan. Peningkatan dan perbaikan derajat kesehatan dapat terlihat dari peningkatan angka harapan hidup manusia.
Berdasarkan grafik di atas, angka harapan hidup manusia di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rata-rata angka harapan hidup Kabupaten Kuningan dalam delapan tahun terakhir berada di atas 73 tahun.
ADVERTISEMENT
Angka harapan hidup Kabupaten Kuningan pada tahun 2015 adalah 72,64 tahun, kemudian terus meningkat hingga pada tahun 2022 menunjukkan angka 74,03 tahun.
Angka tersebut cukup besar, di mana hal itu berarti rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidupnya cukup tinggi dan juga tingkat kesehatan masyarakat Kabupaten Kuningan dinilai cukup baik dan diharapkan terus meningkat setiap tahunnya.
Kondisi Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kuningan
Berdasarkan grafik di atas, persentase penduduk miskin di Kabupaten Kuningan menurut Badan Pusat Statistik dari tahun 2015-2022 mengalami fluktuasi, pada tahun 2015 persentase penduduk miskin di Kabupaten Kuningan adalah sebesar 13,97 persen dan cenderung menurun hingga tahun 2019 menjadi sebesar 11,41 persen.
Persentase penduduk miskin Kabupaten Kuningan kemudian meningkat pada tahun 2020 menjadi 12,82 persen pada tahun 2020 dan sebesar 13,10 persen pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2022 persentase penduduk miskin Kabupaten Kuningan kembali turun menjadi 12,76 persen.
ADVERTISEMENT
Kinerja Kabupaten Kuningan dalam menurunkan angka kemiskinan dalam rentang waktu antara tahun 2015 hingga tahun 2022 tercatat cukup optimal namun masih ada peningkatan di beberapa tahun, yaitu pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2021.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa meningkatnya persentase penduduk miskin di suatu wilayah akan menurunkan kualitas hidupnya dan akan menurunkan pula nilai angka harapan hidup, begitu pula sebaliknya.
Kondisi yang terjadi di Kabupaten Kuningan pada tahun 2020-2021 dapat dikatakan sebagai anomali, yaitu dengan ditunjukkannya angka harapan hidup (AHH) yang meningkat pada tahun 2020-2021 namun tingkat kemiskinannya juga mengalami peningkatan.
Kondisi ini diyakini bersifat sementara, di banyak negara tingkat kematian yang sangat tinggi akibat pandemi Covid-19 diyakini dapat menurunkan angka harapan hidup di negara tersebut (Hermansyah, 2021).
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, kesehatan dan kemiskinan merupakan dua hal yang erat kaitannya. Indeks pembangunan manusia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa kekayaan yang sesungguhnya adalah sumber daya manusianya, sehingga manusia ditetapkan menjadi tujuan akhir dari pembangunan, bukan alat dari pembangunan.
Maka dengan meningkatkan derajat kesehatan menjadi hal yang penting bagi manusia dalam meningkatkan kualitas hidup. Apabila suatu daerah memiliki kesehatan masyarakat yang rendah maka akan meningkatkan angka kematian di daerah tersebut, artinya sumber daya manusia di daerah tersebut akan berkurang.
Selain itu, dengan kesehatan yang tidak baik akan mengurangi produktivitas dari masyarakat, yang mana akan berdampak pada pendapatan yang berkurang atau bahkan tidak ada pendapatan sama sekali.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, dikutip dari penelitian yang ditulis oleh Prasetya, dkk. (2011) pembangunan dan penanggulangan suatu wilayah terhadap kemiskinan memerlukan bantuan dana agar terjadi perubahan positif yang signifikan di beberapa bidang yang saling berkaitan.
Melalui pengeluaran sektor kesehatan, pemerintah dapat menurunkan angka kematian. Melalui pengeluaran sektor pendidikan, pemerintah dapat menaikkan angka partisipasi sekolah dan angka harapan hidup.
CO-WRITER : Fina Fauziyah, S. Tr. Stat