Konten dari Pengguna

Napak Tilas Potensi Pariwisata: Strategi Pengembangan Wisata Kabupaten Kuningan

ASEP HERMANSYAH
saya adalah ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
28 Agustus 2023 11:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ASEP HERMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Bappeda Kabupaten Kuningan 2021   Gambar 1. Peta sebaran objek wisata di kabupaten Kuningan.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Bappeda Kabupaten Kuningan 2021 Gambar 1. Peta sebaran objek wisata di kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Industri pariwisata memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan banyak daerah, termasuk untuk daerah kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan merupakan wilayah yang memiliki potensi besar di bidang pariwisata.
ADVERTISEMENT
Menurut Amanullah dkk., (2023) Potensi objek wisata di kabupaten Kuningan tercermin dari banyaknya objek wisata alam yakni sebanyak 109 lokasi, objek wisata buatan sebanyak 26 lokasi, dan wisata budaya terdapat sebanyak 14 lokasi.
Kabupaten kuningan dianugerahi bentang alam yang mendukung potensi pariwisata, salah satu yang sudah dikenal banyak orang adalah objek wisata yang tercakup dalam Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Banyaknya objek wisata di kabupaten kuningan menjadi magnet bagi wisatawan untuk mengunjungi kabupaten kuningan. Bukan hanya wisatawan domestic, namun juga wisatawan mancanegara. Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan ke Kuningan sedang berada dalam tren yang meningkat.
Bahkan, jumlah wisatawan selama tahun 2019 mencapai 4.73 juta wisatawan yang mengunjungi objek wisata di kabupaten Kuningan. Grafik jumlah wisatawan di kabupaten Kuningan disajikan pada gambar 2.
Sumber: Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2023, halaman 287 Gambar 2. Grafik jumlah wisatawan di kabupaten Kuningan tahun 2016-2022
Adanya pandemi Covid-19 membuat mobilisasi masyarakat menjadi berkurang, hal tersebut berdampak signifikan pada jumlah wisatawan yang mengunjungi kabupaten Kuningan. Pada tahun 2020 jumlah wisatawan hanya sebanyak 2.48 juta, angka hampir setengah dari jumlah wisatawan pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya adalah dalam dua tahun terakhir, jumlah wisatawan di kabupaten Kuningan semakin meningkat sebagai efek dari berakhirnya pandemi Covid-19.
Kegiatan pariwisata juga memberikan efek pengganda bagi sektor lainnya, seperti perdagangan, jasa, bahkan perhotelan. Gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah pengunjung hotel selama 6 tahun terakhir menunjukkan tren yang mirip dengan jumlah wisatawan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa, sektor pariwisata dan perhotelan memiliki hubungan yang kuat. Sehingga, pentingnya pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan agar dapat menjadi katalis bagi sektor lainnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat.
Sumber: Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2023, halaman 291 Gambar 3. Grafik jumlah wisatawan di kabupaten Kuningan tahun 2016-2022
Kontribusi sektor pariwisata memang tidak dapat dilihat secara langsung dalam 17 sektor lapangan kerja penopang PDRB, namun dapat ditinjau dari beberapa sektor lapangan pekerjaan yang berkaitan erat dengan sektor pariwisata, seperti sektor transportasi dan pergudangan, sektor penyediaan akomodasi makan dan minum, dan sektor jasa lainnya (Amanullah dkk., 2023). Pada tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi dari sektor tersebut sebesar 18,5% dari PDRB Kabupaten Kuningan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pariwisata di Kabupaten Kuningan tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi investor dan pemerintah daerah.
Sehingga, fokus pemerintah daerah bukan hanya pada bagaimana mengenalkan potensi wisata kabupaten Kuningan saja, tapi juga perlu penyiapan infrastuktur dan yang baik dalam perjalanannya. Salah satunya adalah akses jalan.
Data dari BPS tahun 2022 menunjukkan bahwa panjang jalan di Kabupaten Kuningan sepanjang 800.99 kilometer. Di mana 637.04 kilometer atau 79.53% di antaranya sudah berupa aspal, 134.86 kilometer lainnya masih berupa kerikil, 8.77 kilometer lainnya masih berupa tanah dan 20.31 kilometer sisanya masih berupa pengerasan rigid
Sumber: Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2023, halaman 299 Gambar 4. Persentase jenis permukaan jalan kabupaten Kuningan tahun 2022
Namun jika dilihat dari kondisinya, hanya 387.07 kilometer atau sebanyak 47.45% yang kondisinya dalam keadaan baik, bahkan 188.23 kilometer atau sebanyak 23.5% lainnya dalam keadaan rusak dan rusak berat.
Sumber: Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2023, halaman 300 Gambar 5. Persentase komdisi jalan di kabupaten Kuningan tahun 2022
Hal tersebut tentu masih menjadi permasalahan. Akses jalan yang baik adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi pariwisata. Wisatawan akan lebih cenderung berkunjung dan menghabiskan waktu di destinasi wisata yang mudah diakses.
ADVERTISEMENT
Jalan yang baik juga membuka peluang untuk mengembangkan sektor lain yang terkait dengan pariwisata, seperti perhotelan, restoran, dan layanan pendukung lainnya.
Akses jalan yang baik juga membuka pintu bagi pertumbuhan bisnis dan investasi. Bagi pengusaha, akses jalan yang lancar berarti distribusi barang yang lebih efisien dan biaya logistik yang lebih rendah.
Ini tidak hanya meningkatkan daya saing perusahaan tetapi juga memicu perkembangan sektor ekonomi yang lebih luas di sekitarnya. Selain itu, aksesibilitas yang baik juga menarik minat investor untuk berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan lainnya di wilayah tersebut.
Dari gambaran yang telah diuraikan di atas, kini kita dapat melangkah lebih jauh dalam merumuskan langkah-langkah yang dapat diambil oleh Pemerintah Daerah maupun stakeholder lainnya guna mengembangkan sektor pariwisata secara berkelanjutan dan penyiapan infrastuktur agar dapat mengembangkan perekonomian di kabupaten Kuningan. Berikut adalah beberapa saran pengembangan yang dapat dipertimbangkan:
Ilustrasi peta pariwisata Indonesia Foto: Dok. Kemenparekraf

1. Pengembangan infrastruktur hotel dan diversifikasi Tipe Penginapan

Data statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah wisatawan secara langsung berhubungan dengan permintaan akan akomodasi, seperti hotel. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi-destinasi populer.
ADVERTISEMENT
Ini mengilustrasikan perlunya pengembangan infrastruktur perhotelan untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan akan tempat menginap yang nyaman dan sesuai dengan anggaran. Tidak hanya hotel bintang lima yang diminati, namun juga penginapan-penginapan boutique, vila, hostel, dan akomodasi berbasis berbagi.
Hal tersebut dapat mendorong para pelaku industri perhotelan untuk semakin berinovasi dalam menawarkan berbagai pilihan akomodasi yang sesuai dengan selera dan anggaran wisatawan.

2. Dukungan terhadap pelaku UMKM

Sektor pariwisata bukan hanya memberikan manfaat ekonomi bagi destinasi wisata, tetapi juga membuka peluang besar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. Pemerintah Daerah (Pemda) memegang peran penting dalam memberikan dukungan kepada UMKM.
Dengan pendekatan yang tepat, kolaborasi antara pariwisata dan UMKM dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Seperti menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pelaku UMKM, Pendanaan UMKM untuk melakukan ekspansi usaha, membangun rantai pasok industri, kemitraan, serta pembinaan dan monitoring berkelanjutan UMKM.
Dalam rangka mengoptimalkan dampak positif dari sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Kuningan, penting bagi pemerintah dan pelaku industri untuk bekerja sama dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Data statistik adalah alat penting dalam memahami tren dan mengambil langkah-langkah yang tepat menuju masa depan pariwisata dan perhotelan yang lebih cerah.