Alarm Era Kejayaan The Minions?

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
10 September 2021 2:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekedar mengenang kembali target utama bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2021 sejatinya menjadi tumpuan Indonesia meraih emas di nomor ganda putra. Berstatus unggulan pertama dan ganda putra nomor satu dunia, tentunya Marcus/Kevin sangat diunggulkan untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT
Memang bagi semua yang mengenal pencapaian prestasi mereka, tak salah jika keyakinan satu medali emas sudah pasti ditangan. Dalam perjalanannya The Minions tercatat mencapai rekor pasangan ganda putra terbanyak memenangi kejuaraan dalam BWF World Tour dalam setahun.
Menelusuri awal sebutan nama The Minions itu pertama kali mengudara lewat mulut komentator Badminton World Federation (BWF), Oma Gill. Tentu, bagi para pecinta bulutangkis sudah tak asing lagi belakangan ini jika komentator dalam sebuah laga badminton yang ada Kevin-Marcus pasti menyebutnya The Minions.
ADVERTISEMENT
Menurut penulusuran dan beberapa warta, julukan The Minions muncul ke permukaan berkat aksi pasangan ganda wakil Indonesia, Kevin-Marcus, yang lincah berlari dan lompat kesana kemari layaknya film kartun Minions.
Apalagi saat Kevin-Marcus yang menjadi unggulan di Olimpiade Tokyo di Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2015 diketahui memakai seragam dari sponsor Yonex berwarna Kuning-Biru. Menambah kuat tokoh Minions untuk julukan The Minions melekat pada Kevin-Marcus. Sat itulah munculnya nama yang mendunia sampai sekarang, The Minions.
Namun, Hasil Badminton Olimpiade Tokyo 2020 “The Minions’ Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus tersingkir. Pasangan andalan Indonesia unggulan pertama takluk dari pasangan asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak perdelapan final.
Mengutip pernyataan yang disampaikan sang pelatih Herry Iman Pierngadi faktor beban dan tekanan yang berat pada pundaknya. Memang di luar prediksi, dan the Minions tidak bisa keluar dari tekanan. Keduanya jadi tegang dan pola mainnya tidak normal, tidak bisa seperti biasanya. Sebaliknya lawan bisa menerapkan pola mainnya, enak, enjoy, tidak tegang, dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya.
ADVERTISEMENT
Target medali dengan posisi unggulan mereka ditenggarai menjadi masalah atau terlalu beban di mental sehingga tidak bisa mengatur pikirannya. Mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau, sedikit juga ada faktor servisnya difault terus dan faktor mereka tidak ada pertandingan juga ada.
Kevin-Marcus, Foto; PBSI
Di pertandingan olimpiade Tokyo kemarin sepertinya kita kehilangan dan merindukan aksi Kevin terkenal sebagai pebulutangkis yang mempunyai skill mumpuni. Kita selalu disuguhkan permainan tengil saat berduet dengan rekannya Marcus Fernaldi Gideon dan kerap bertindak nyeleneh yang membuat lawan-lawannya naik pitam.
Memang harus diakui jika aksi tengil yang paling ikonik dan nyentrik seperti saat dia berganti raket di tengah-tengah game, berpura-pura memukul, kemudian smes tanpa melihat. Satu yang paling sering membuat jengkel lawan yaitu flick servis.
ADVERTISEMENT
Seperti mengutip 360 Badminton menyadari sederet hal tersebut merupakan kelebihan seorang Kevin di dunia bulutangkis yang tidak dimiliki atlet lainnya.
Akibat kegagalan di Olimpiade Tokyo tahun ini, santer terdengar isu The Minions akan di bubarkan karena ditenggarai faktor regenerasi. Sepertinya sudah saatnya pula alarm peringatan pendamping Minions berbunyi nyaring. Tak ada negara yang hanya mengandalkan satu dua orang sebagai wakil di puncak tertinggi penguasaan ilmu, budaya, termasuk olahraga.
Jika berbicara perbulutangkisan Indonesia tak akan usang ditelan zaman, sudah sejak lama lahir atlet-atlet cabang bulu tangkis hingga saat ini keikutsertaannya masih sangat diperhitungkan.
Tidak bisa dinampikkan jika salah satu dari “The Minions’ Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bisa menjadi "Atlet Indonesia yang Jadi Idolamu” karena prestasi dan aksi-aksi ciamiknya selama ini.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi bukan perkara mudah untuk menciptakan kembali kejayaan Indonesia di tengah kebangkitan Jepang dan dominasi China yang tak kunjung luntur juga diikuti negara-negara lainnya yang mulai memiliki para pemain bulu tangkis yang handal.
Tak ayal muncul pertanyaan, apakah prestasi bulu tangkis Indonesia akan terus merosot dan hanya bertumpu pada satu dua bintang saja termasuk saat ini kepada ‘The Minions’ Marcus/Kevin dengan keraguan apakah masih berada pada era kejayaannya?
**Asep Totoh - Dosen Ma'soem University - Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung