Komitmen Guru Profesional

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
5 Maret 2021 2:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru. Foto: Neonbrand/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru. Foto: Neonbrand/Unsplash
ADVERTISEMENT
GURU sebagai salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam ketentuan umum UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan formal.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya untuk menjamin terlaksananya tugas utama tersebut, pada pasal 8 mensyaratkan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Guru sejatinya adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar-mengajar, tuntutannya jika seorang guru harus mampu mempengaruhi siswanya, berpandangan luas dan memiliki berbagai kriteria sebagai seorang guru yang professional.
Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan sebagainya. Oleh karena itu guru harus memiliki banyak waktu dan tenaga untuk menunaikan kewajiban di antaranya; tidak hanya pendidik di dalam kelas, tetapi juga disela-sela waktu di luar jam mengajar.
Guru pun harus bisa memberikan pengarahan kepada siswa di luar kelas, jika jam pelajaran telah selesai bukan berarti tugas sebagai pendidik ikut selesai. Guru juga harus bisa berperan sebagai penghubung antara sekolah/madrasah, wali murid, dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kondisi apa pun, maka guru profesional akan selalu lebih giat dan semangat untuk melaksanakan pekerjaannya. Guru yang efektif adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional diperlukan berbagai persyaratan seperti memiliki 4 kompetensi inti sebagai pendidik, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, serta harus mempunyai komitmen yang tinggi.
Menyoal dan dengan tingkat komitmen yang tinggi dari guru  diharapkan pendidikan akan lebih siap dan mampu untuk menghadapi segala macam tantangan dan hambatan.
Kata komitmen berasal dari bahasa latin yaitu commitere, to connect,entrust-the state of being obligated or emotionnaly impelled, adalah keyakinan yang mengikat (aqad) sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah yang diyakininya (I’tiqad).
ADVERTISEMENT
Park (dalam Ahmad dan Rajak, 2007) menjelaskan komitmen guru adalah kekuatan batin yang datang dari dalam hati diri seorang guru dan kekuatan dari luar guru itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh besar terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan responsif (inovatif) terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilustrasi Guru, foto:shutterstock
Komitmen  guru diwujudkan dengan keterlibatan mereka di dalam pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Guru pun memiliki Komitmen organisasional, yaitu tingkatan di mana seseorang bekerja mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan-tujuannya, dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi.
Sebagai pendidik, komitmen guru professional di antaranya;
ADVERTISEMENT
Ketujuh jenis komitmen tersebut saling berkaitan dan melengkapi suatu komitmen penuh yang diberikan oleh seorang guru yang profesional.
Sering ditemukan ciri-ciri komitmen guru yang rendah; kurang peduli masalah-masalah siswa, kurang menyediakan waktu dan tenaga untuk memikirkan masalah yang berhubungan dengan tugasnya, hanya peduli tugas-tugas rutin, atau juga kurang peduli tugas-tugas pokok.
Maka dalam berkomitmen menjadi guru yang professional akan tampak karakteristik atau ciri-ciri guru tersebut seperti; tingginya perhatian terhadap siswa-siswi, banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan, bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Hal ini dapat dilihat juga dari bagaimana guru menghadapi anak didik dan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran.
Alhasil, di masa pandemi COVID-19 ini guru harus mampu melaksanakan pembelajaran baik secara luring dan daring, dan seorang guru yang profesional selalu punya kemampuan mengembangkan dirinya secara terus menerus dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dan seorang guru senantiasa miliki komitmen untuk selalu menciptakan pengajaran yang berkualitas, adaptif dan solutif. Sehingga dalam kondisi apa pun, guru yang hebat akan selalu merespons perubahan-perubahan dan pengetahuan baru dan terkini serta menggabungkan ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum di dalam pembelajarannya sehingga pembelajaran selalu bermutu.
** Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung.