Komunitas Pembelajar

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2021 6:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ki Hadjar Dewantara menyatakan jika pendidikan itu memberikan dorongan terhadap perkembangan siswa didik, yakni pendidikan mengajarkan untuk mencapai suatu perubahan dan dapat bermanfaat di lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, siswa didik diharapkan mampu memberikan manfaat untuk lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal ataupun untuk masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Pendidikan erat kaitannya dengan kompetensi guru, sebagaimana termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 28 ayat 3.1 disebutkan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini yang meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan bisa ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya kurikulum, guru, fasilitas dan masyarakat. Di dalam beberapa kajian menunjukkan bahwa peran, fungsi, dan pengaruh komunitas belajar dapat membantu profesionalitas guru dan prestasi akademik peserta didik serta meningkatkan kualitas sekolah. Komunitas belajar dalam lingkungan sekolah tersebut dilakukan sebagai konsep penting dalam pengembangan budaya dan kualitas sekolah.
Batasan dari komunitas belajar profesional atau Professional Learning Community (PLC) merupakan sekelompok orang yang secara aktif berdiskusi, mencari keterkaitan, menggabungkan pengetahuan serta menyatukan dan menyempurnakan pemahaman tentang komunitas belajar. Professional Learning Community (PLC) merupakan proses akuisisi pengetahuan yang dilaksanakan melalui proses inquiry secara kolaboratif dalam memecahkan masalah yang bersumber dari pekerjaannya yang indikasinya dapat ditelusuri dari kebutuhan belajar guru yang bersumber pada kepentingan proses belajar mengajar dan pengalaman belajar guru dilaksanakan secara kolaboratif.
ADVERTISEMENT
Komunitas belajar profesi dibentuk berdasarkan suatu budaya yang dibangun berdasarkan nilai kemanusiaan dan didasaran atas komunikasi yang kuat serta diskusi profesional yang dilakukan secara terus menerus.
Karakteristik kunci dan unsur komunitas belajar profesional memiliki lima domain :
Tujuan Professional Learning Community (PLC) di sekolah atau Satuan Pendidikan yaitu:
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatannya yang dapat dikatagorikan sebagai Professional Learning Community (PLC) misal KKG atau MGMP Sekolah yang bisa mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (KBM) dan penilaian, maka perlu dilakukan diskusi terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) untuk mengolah, menganalisis, menginterprestasikan dan menindaklanjuti data-data capaian peserta didik, kelemahan peserta didik, keunggulan peserta didik, ketuntasan peserta didik.
Selanjutnya dibentuknya Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMPS) untuk melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai bagian upaya sekolah untuk mencapai dan melampaui Standar Nasional Pendidikan (8 SNP).
Ilustrasi Guru Pembelajar,Foto: Pixabay
Dalam membentuk Professional Learning Community (PLC) dibutuhkan iklim sekolah yang positif, yang ditandai secara kuat dengan kesadaran warga sekolah internal untuk menjadikan sekolah sebagai learning community atau komunitas pembelajar. Selanjutnya lingkungan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar dan ini merupakan suatu kondisi yang mendukung peserta didik dalam proses belajar serta membantu para guru untuk memberikan materi belajar dengan baik.
ADVERTISEMENT
** Asep Totoh - Dosen Ma’soem University, Kepala HRD Yayasan Bakti Nusantara 666 Cileunyi.