Konten dari Pengguna

Menulis dan Penulis, Apakah Sebuah Kebanggaan?

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
13 Agustus 2020 4:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penulis Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penulis Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Maafkan jika ada banyak kesalahan dalam tulisan-tulisan saya, karena saya bukan penulis hebat. Sampai dengan hari ini saya pun belum menerbitkan sebuah buku, namun apakah hanya orang yang sudah menerbitkan sebuah buku saja yang boleh disebut Penulis ataukah semua yang hobi menulis boleh saja disebut sebagai "Penulis".
ADVERTISEMENT
Hanya ingin mencari sebuah jawaban atas rasa penasaran di dalam hati ini, apakah benar menulis dan menjadi Penulis adalah sebuah kebanggaan? Kalau jawabannya " Ya", mengapa? Tapi kalau seandainya jawabannya "tidak" tentunya mungkin ada banyak alasan untuk mengatakan hal tersebut.
Bukankah setiap orang memang berhak menentukan sendiri kriteria mengapa ia menulis? Misalnya, ada yang mengatakan bahwa kalau menjadi penulis adalah bisa melawan lupa dan tidak cepat menua.
Ada juga yang mengatakan bahwa bagi dirinya menulis adalah jalan untuk mencapai popularitas diri. Terus apakah tidak ada salahnya jika ada yang mengatakan bahwa menjadi seorang Penulis adalah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Sepertinya tidak ada jawaban yang salah, bukankah setiap orang bukan hanya boleh, tapi berhak menentukan bagi dirinya, mengapa ia menjadi seorang Penulis?
ADVERTISEMENT
Bagi saya pribadi, ada asa dan juga sebuah keyakinan jika benarlah adanya peribahasa "Sebutir peluru hanya dapat menembus sebuah kepala, sedangkan sebuah tulisan dapat menembus ratusan bahkan ribuan kepala".
Saya hanya merupakan Penulis awam dan alami juga tidak dibekali juga tidak mumpuni akan pengetahuan sebagaimana seorang jurnalis, akan tetapi bagi pribadi saya menjadi Penulis adalah sebuah kebanggaan. Sebuah komitmen bagi saya untuk tetap mempertahankannya dengan berusaha setiap waktu untuk tetap menulis, walaupun harus melawan rasa lelah, ngantuk, harus sering menyandang laptop, dan yang paling sulit adalah mencari ide ketika serasa sudah kehabisan ide.
Harus diakui dan tidak dinampikkan jika dengan menulis saya pernah menikmati hasilnya secara nyata dalam wujud uang. Namun bukan itu, pada hakikatnya rasa bangga bukan berdasarkan mendapatkan reward dalam bentuk materi, melainkan rasa bangga karena tulisan saya dibaca orang banyak, bahkan tidak jarang di-share ke blog-blog pribadi. Tidak jarang juga dijadikan referensi oleh media utama.
ADVERTISEMENT
Rasa kagum bisa memberikan kemanfaatan itu yang paling utama, misalnya tulisan saya "Awas, Jangan Jadi Guru Penyakitan" bisa dibaca lebih dari 2600an pembaca menjadi rasa bangga dan haru tersendiri.
Berawal dari senang membaca dan menemukan bahkan sampai selalu mengingat kata-kata dari penulis hebat yang selalu memotivasi saya untuk selalu menulis:
Ali Bin Abi Thalib ra ( Sahabat Rasulullah )
Ikatlah ilmu dengan menulis” .
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak".
Imam Al-Ghazali ( Ulama termasyhur )
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”.
Napoleon Bonaparte
“Aku lebih takut dengan seseorang yang memegang pena (penulis) dari pada prajurit yang bersenjatakan lengkap"
ADVERTISEMENT
Fatimah Mernissi
"Usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa"
Barbara
“Menulis merangsang pemikiran, jadi saat anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk di tulis, tetaplah mencoba untuk menulis”.
Stephen King (Penulis Amerika)
“Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan napas hidupnya.”
“Ketika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri”
“Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu kita sendirilah yang menciptakannya
“Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis”
“Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis namun tidak pernah melakukannya maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya”
ADVERTISEMENT
Pramoedya Ananta Toer (Novelis Indonesia )
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Dan menulis adalah bekerja untuk keabadian”
“Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari”.
J.K. Rowling ( Novelis )
“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”.
C. Day Lewis
“Kita tidak menulis untuk dipahami; tetapi untuk memahami.”
Kuntowijoyo ( Penyair )
“Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis”
Hernowo ( Penulis )
“Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik
"SAYA BANGGA BISA MENULIS”. Semoga Allah swt selalu menggerakkan tangan ini untuk terus bisa menulis dan senantiasa diberikan semangat dan kebaikan agar selalu dapat menuangkan segala hal dalam kehidupan ini ke dalam tulisan yang membawa kebermanfaatan, hingga akhir hayat. Aamiin.
ADVERTISEMENT
Asep Totoh - Dosen Ma'soem University, Kepala HRD Yayasan bakti Nusantara 666