Konten dari Pengguna

Strategi Layanan Perguruan Tinggi Swasta di Kala Pandemi

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
2 Agustus 2020 5:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KONDISI masa sulit Perguruan Tinggi khususnya Swasta atau PTS tak bisa dihindari, hal ini seiring tak menentunya kapan pandemi virus corona (covid-19) akan berakhir di Indonesia. Pemasaran Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di kala pandemi menjadi topik yang paling urgent, karena jelas sekali dampak nyata dari pandemi Covid19 pada perekonomian global dan Indonesia, PHK, bertambahnya pengangguran dan daya beli masyarakat yang lemah sudah dimulai sejak memasuki kuartal ke-2. Kondisi tersebut jelas berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat untuk melanjutkan kuliahnya, terutama bagi masyarakat yang gagal diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
ADVERTISEMENT
Persepsi Negeri Minded masih membuktikan bahwa dikotomi masyarakat untuk kuliah masih dominan, artinya bagi sebagian besar PTS harus menjadi pilihan kedua terlebih dari banyaknya jumlah PTS khususnya untuk wilayah Jabar dan Banten. Pada tahun 2018 dari jumlah total Perguruan Tinggi sebanyak 3.253 tercatat jumlah PTN adalah 122, artinya sisa sebanyak 3.131 adalah jumlah Perguruan Tinggi swasta (Sumber: forlap.ristekdikti.go.id). Jumlah PTS di atas 3.000-an lebih tersebut menyebabkan perolehan jumlah mahasiswa PTS rata-rata di bawah 1.000 atau hanya mencapai sekitar 300an mahasiswa saja, hanya beberapa PTS tertentu saja yang mampu memiliki jumlah total mahasiswa diatas jumlah ribuan. Persaingan antar PTN dan PTS, antara PTS dengan PTS memang akan terus terjadi.
Dalam Lima tahun terakhir saja rata-rata mahasiswa (baru) PTS menurun karena ekonomi tidak bergerak naik. Ditambah lagi dengan adanya (pandemi), tentu menjadi lebih turun lagi. Dalam kurun waktu 5 tahun dari 2015-2019, sejumlah PTS kecil mengalami penurunan sebanyak 5 sampai 10 persen dibandingkan dengan tahun 2014. Prediksi persentase penurunan akan lebih banyak terjadi pada tahun ini, faktor ekonomi senyatanya yang menjadi kunci utamanya.
ADVERTISEMENT
Menurut data Dcode Economic and Financial Consulting (EFC) Maret 2020, mengatakan bahwa Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak ekonomi akibat adanya pandemi virus corona. Meski begitu, lembaga konsultan finansial dan ekonomi yang berbasis di Kairo, Mesir ini menilai bahwa sektor pendidikan masih lebih beruntung dibandingkan dengan sektor pariwisata, manufaktur, perbankan dan otomotif yang terkena dampak jauh lebih besar.
Strategisnya harus ditemukan PTS semasa pandemi, langkah nyata harus dilakukan dengan adanya sinergi manajemen serta merespon cepat tekanan perubahan di masa pandemi. Banyak perubahan-perubahan yang dialami semasa pandemi terkait hal pemasaran. Temuan strategi yang banyak dilakukan PTS dalam menjalankan aktivitasnya fokus terbagi ke dalam dua bagian yakni Promotion dan Research and Media Development. Pertama, bagian promosi memiliki tugas antara lain melakukan aktivitas promosi seperti pameran pendidikan, sosialisasi sekolah, kunjungan kampus, sponsor, produksi alat promosi, dan layanan desain grafis.
ADVERTISEMENT
Dan Kedua, bagian Research and Media Development memiliki tugas antara lain manajemen sosial media, menajemen iklan, penelitian dan evaluasi, serta meningkatkan kapasistas pembangunan.
Tugas utama pemasaran PTS yaitu untuk meningkatkan brand reputation, brand awarness, brand engagement serta promosi penerimaan mahasiswa baru. Tidak hanya menjalankan fungsi promosi, tetapi jauh dari itu, tugas utamanya menjaga citra serta profil institusi. Ada yang menarik dari sisi promosi saat ini, menurut hasil survei yang dihasilkan, sebagian besar calon mahasiswa dan orang tua mengetahui keberadaan kampus perkuliahan melalui keluarga atau kerabat, melalui website, serta media sosial.
Untuk beradaptasi di kala pandemi seperti saat ini, ada beberapa keputusan baru yang dilakukan PTS dalam hal bauran pemasaran yang terdiri dari 4P yakni product, price, place and promotion yang bergeser ke 4C yaitu Co-creation (menciptakan bersama), Currency (mata uang), Communal activation (aktivasi komunal), dan Convertation (percakapan). Dan strategi 4C yang lebih relevan saat ini juga bertranformasi ke digital dan lebih fokus pada layanan berbasis nilai pelanggan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal Co Creation misalnya PTS telah membuat pola seleksi baru seperti Seleksi Berbasis Aplikasi yang dapat dilakukan melalui jaringan tanpa harus melakukan kontak fisik. Di masa pandemi ini, sebagian besar kegiatan harus dilakukan secara daring, sehingga hal itu dilakukan untuk menguatkan promosi. Namun keterlibatan langsung calon mahasiswa justru lebih dikuatkan untuk memilih jurusan program studinya dengan lebih mudah, cepat dan menarik.
Dalam hal Currency, PTS telah membuat kebijakan seperti bantuan koneksi internet, serta keringanan pembayaran SPP. Selanjutnya Communal activation. Dalam ekosistem digital, sudah bukan rahasia lagi kalau kecepatan menjadi salah satu faktor penting bagaimana pelanggan memutuskan untuk membeli atau tidak. Esensi dari activation comunal ini didefinisikan jika perusahaan hanya sebagai platform saja, sedangkan produk yang diperdagangkan adalah milik pelangan yang ada didekat mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam hal Communication, PTS lebih mengoptimalkan pemasaran digital dan penguatan brand engagement. kaitan Communication, selain ada perubahan tema dengan tidak melulu dilakukan dengan iklan penerimaan mahasiswa baru maka lebih menekankan pada pendekatan komunikasi dua arah dari pada promosi yang hanya bersifat satu arah. Contohnya seperti ketika kita menggunakan campaign di media sosial dimana pelanggan bisa merespon apa yang kita sebarkan dan kitapun bisa merespon apa yang menjadi pertanyaan mereka. Hal seperti ini juga memungkinkan pelanggan untuk membagikan apa yang mereka lihat pada orang lain.
Sehingga pendekatan PTS adalah dengan merumuskan beberapa strategi pemasaran saat pandemi ini, strategi pemasaran yang dilakukan antara lain daftar cukup di rumah saja, optimalisasi database, kerjasama sekolah, social media campaign, digital marketing, dan spiritualitas. Pertama; Daftar cukup di rumah saja merupakan strategi pendaftaran mahasiswa baru yang dapat dilakukan di rumah mulai dari pendaftaran, seleksi, hingga proses registrasi. Optimalisasi database dilakukan dengan melakukan panggilan telepon kepada calon mahasiswa yang belum melakukan daftar ulang, mengirim informasi tentang kampus kepada calon mahasiswa, mengirim pesan kepada calon mahasiswa, serta memanfaatkan grup whatsApp sebagai sarana diskusi.
ADVERTISEMENT
Kedua; social media campaign dengan tagar bangga PTS merupakan bentuk campaign yang diikuti oleh seluruh stakeholder PTS tersebut mulai dari pimpinan, dosen, karyawan, mahasiswa termasuk para alumni turut terlibat.
Ketiga adalah kerja sama sekolah, sebab guru merupakan sumber informasi bagi siswa, maka dengan kerja sama tersebut, memungkinkan untuk menyebarkan informasi secara tepat sasaran. Setiap PTS modelnya dengan bekerja sama dengan guru BK (Bimbingan Konseling), sehingga apabila ada murid yang kesulitan masuk ke sistem maka guru BK bisa membantu.
Keempat; Optimalisasi database dilakukan dengan melakukan panggilan telepon kepada calon mahasiswa yang belum melakukan daftar ulang, mengirim informasi tentang kampus kepada calon mahasiswa, mengirim pesan kepada calon mahasiswa, serta memanfaatkan grup whatsApp sebagai sarana diskusi. Mengutip data dari Hootsuite bahwa dari 272 juta masyarakat Indonesia, terdapat 338 juta pengguna yang terhubung dengan telephone, 178 juta yang terhubug dengan internet, dan 160 juta pengguna yang aktif menggunakan sosial media. Karenanya, program digital marketing merupakan aspek penting. Maka keniscayaan program ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai saluran media. mulai dari youtube, instagram, facebook, google ads, whatsApp, tiktok, line, dan twitter.
ADVERTISEMENT
Terakhir, program yang juga terus konsisten di jalankan sebagian PTS di kala pendemi adalah pendekatan Spiritualitas. Di saat pandemi seperti ini, kedekatan spiritual menjadi lebih meningkat tidak hanya dikampus aktivitas tersebut terus berlangsung tetapi sekarang di rumah masing-masing pun jauh lebih meningkat. Diyakini oleh semuanya jika pendekatan sebaik-baik ikhtiar adalah ketika dilakukan dengan diiringi dengan permohonan doa kepada Allah Swt menjadi sebuah keniscayaan. Bukankah seekor burung hinggap di ujung ranting tidak pernah takut rantingnya patah, bukan karena ia percaya pada kekuatan rantingnya, namun karena ia percaya pada kekuatan sayapnya. “Artinya memahami kekuatan dan potensi sendiri itu merupakan bagian penting. Sebaik-baik ikhtiar adalah ketika kita melakukan sesuatu selallu diiringi dengan berdoa memohon kepada Allah Swt”.
ADVERTISEMENT
Oleh :Asep Totoh - Dosen Ma'soem University