Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pendidikan Pesantren di Era Modern
26 November 2022 12:19 WIB
Tulisan dari Asshidiqie Muslich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang menjadikan masjid sebagai titik pusat, asrama sebagai tempat tinggal, serta kiai menjadi sentral figurnya. Pada saat ini, banyak di kalangan masyarakat yang masih beranggapan bahwasanya pesantren adalah lembaga pendidikan yang sudah jauh ketinggalan zaman dan juga buta terhadap dunia luar. Bahkan, banyak yang memandang sebelah mata dengan segala sistem yang diterapkan di kalangan pesantren.
ADVERTISEMENT
Anggapan ini tidak sepenuhnya salah tetapi perlu kita ketahui bahwasanya pesantren tidak memiliki satu aspek saja melainkan ada bermacam-macam aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti halnya pondok yang mengkhususkan santrinya untuk menghafal Al-Qur'an saja atau yang sering kita sebut dengan "pondok tahfidz". Selain itu, ada yang mengkhususkan santrinya untuk mempelajari kitab kuning saja atau sering kita kenal dengan "pondok salafi". Adapun jenis pondok lain yang tidak hanya mempelajari ilmu agama saja tetapi juga mempelajari ilmu-ilmu umum yang disebut sebagai "pondok modern".
Makna dari modern adalah sistem pembelajarannya yang modern bukan mewah segala fasilitasnya dan sarana prasarananya, seperti halnya menggunakan bahasa asing dalam pembelajaran dan kesehariannya. Salah satu contohnya yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor yang mewajibkan terhadap seluruh santrinya untuk menggunakan bahasa resmi dalam kesehariannya dan dalam proses belajar mengajarnya.
ADVERTISEMENT
Terdapat suatu istilah yang selalu ditanamkan dalam jiwa seluruh santri dalam berbahasa yaitu language is our crown atau al lughotu taaju-l ma’had yang menjadi pedoman santri dalam berbahasa yang memiliki arti dalam bahasa indonesia yaitu bahasa adalah mahkota pondok.
Setiap pesantren memiliki sistem yang berbeda-beda dalam proses pembelajarannya, baik kurikulum, sistem, metode pembelajaran, maupun buku-buku yang akan dipelajarinya, serta memiliki cara sendiri dalam membina, mencerdaskan, dan mengembangkan masyarakat disekitarnya. Maka sama halnya dengan sekolah umum yang ada di Indonesia ini, lembaga pendidikan pesantren adalah pilihan yang tepat untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih baik.
Pada eksistensinya pondok modern itu menerapkan nilai-nilai kemodernan yang positif seperti disiplin, rapi, tepat waktu, dan kerja keras. Pondok modern juga bersifat mandiri dan tidak bergantung pada pemerintah atau kekuasaan yang ada, oleh karena itu pesantren sejak dahulu hingga saat ini masih memegang teguh kemurniannya sebagai lembaga pendidikan islam yang independent, bahkan tidak sedikit juga yang memiliki unit-unit usaha dalam meningkatkan ekonomi pondok guna menunjang kehidupan santri dan guru yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dalam pondok modern, segala sesuatu yang kita dengar, kita lihat, dan kita rasakan adalah pendidikan. Pendidikan di pesantren berlaku selama dua puluh empat jam atau dari kita bangun sampai bangun lagi, artinya segala sesuatu yang kita lakukan ada dalam pengawasan dan memiliki aturan yang harus kita patuhi, seperti halnya makan yang tidak boleh dilakukan dengan berdiri ataupun sambil berbicara.
Pesantren juga mendidik para santrinya untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal, jujur dalam perkataanya, adil dalam kebijakannya serta menjadi suri teladan bagi yang dinaunginya karena dalam pendidikan sangat perlu pengkaderisasian yang akan meneruskan dan mengestafetkan nilai-nilai perjuangan.
Dengan segala sistem yang diterapkan, tentu dapat memberikan wawasan yang luas serta memberikan pengalaman lebih yang tentunya tidak hanya dapat dipetik di dalam kelas karena dengan sistem asramanya akan muncul sifat kemandirian dalam dirinya dan tidak selalu bergantung terhadap kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Pondok pesantren modern memiliki konotasi yang bermacam-macam, tidak ada definisi dan kriteria pasti tentang pondok pesantren seperti apa yang memenuhi atau patut disebut sebagai pondok modern. Namun demikian, ada beberapa unsur yang menjadi ciri khas pondok modern: pertama, penekanan pada penggunaan bahasa asing antara bahasa arab, bahasa inggris dan lain lain, kedua, memakai buku literatur bahasa arab kontemporer, ketiga, memiliki sekolah formal di bawah kurikulum Kementrian Agama, keempat, tidak lagi menggunakan sistem pengajian tradisional seperti wetonan dan yang sejenisnya.
Dengan adanya pondok modern ini kita tidak bisa menilai atau beranggapan lagi bahwasanya pendidikan pesantren adalah lembaga pendidikan yang ketinggalan zaman. Bahkan, dengan lahirnya lembaga pendidikan ini menunjukkan kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya dalam dunia pesantren.
ADVERTISEMENT