Konten dari Pengguna

Musik, Media Healing Kekinian yang Kaya Manfaat

Aulia Riviani
Pemelajar
15 Desember 2022 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Riviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: freepik <a href="https://www.freepik.com/free-photo/young-person-wearing-earphones-listen-mp3-music-have-drink-using-cup-coffee-record-song-headphones-have-fun-positive-guy-having-audio-gadget-recreation_23640207.htm">Image by DCStudio</a> on Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Foto: freepik <a href="https://www.freepik.com/free-photo/young-person-wearing-earphones-listen-mp3-music-have-drink-using-cup-coffee-record-song-headphones-have-fun-positive-guy-having-audio-gadget-recreation_23640207.htm">Image by DCStudio</a> on Freepik
ADVERTISEMENT
Ketika hari-hari saya sedang berat hingga menyebabkan sakit kepala, selain minum obat biasanya saya akan mendengarkan musik sebagai media hiburan untuk melepas penat. Setelah mendengarkan musik kondisi suasana hati saya akan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kalian pasti pernah mengalami hal yang sama. Saat menghadapi hari yang berat, hari yang penuh tekanan, emosi yang tidak stabil, atau kehilangan motivasi, biasanya kalian akan mencoba menghibur diri dengan mendengarkan musik. Setelah mendengarkan musik kondisi suasana hatimu berubah menjadi lebih baik. Kalian penasaran tidak, mengapa musik dipilih menjadi media healing anak-anak muda dan apa pengaruhnya terhadap kesehatan?

Musik merupakan media yang mudah dipakai dan sangat dekat dengan manusia.

Terdapat sebuah teori dari Hurlock (2009). Dia memiliki pendapat bahwa generasi yang lahir pada tahun 1998–2009 cenderung kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri, sulit mengatasi permasalahannya, bahkan sulit untuk bahagia. Maka dari itu banyak sekali psikolog yang mengkaji beberapa metode untuk dijadikan sebagai media terapi atau healing, salah satunya dengan musik.
ADVERTISEMENT
Alasan musik dijadikan media untuk healing anak-anak muda saat ini adalah musik merupakan komponen yang paling dekat dengan manusia. Menurut Jamalus (1988) seni musik adalah suatu yang membuahkan hasil karya seni, berupa bunyi berbentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penciptanya lewat unsur-unsur pokok musik, yakni irama, melodi, harmoni, serta bentuk atau susunan lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Tidak jarang kita mendengarkan musik untuk mencurahkan isi hati.
Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah survei dari Ruang PEKA UNICEF di Indonesia pada tahun 2020, tercatat ada 29% yang menganggap bahwa mendengarkan musik bisa menjadi salah satu aktivitas yang mampu menurunkan tingkat stres. Tidak hanya itu, berdasarkan situs statista.com menunjukkan sebuah survei di Amerika pada tahun 2020 yang menunjukkan sebanyak 57% orang Amerika mendengarkan musik untuk mengendalikan stres.
ADVERTISEMENT
Bahkan, saat ini sudah banyak organisasi yang menyediakan terapi dengan media musik. American Music Therapy Association menyebutkan bahwa terapi musik dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik, memenuhi kebutuhan psikologis, emosional, spiritual, serta meningkatkan hubungan sosial suatu individu.

Musik mampu meredakan nyeri pada tubuh

Berdasarkan makalah milik eMedExpert pada tahun 2018 yang berjudul Beneficial Effect of Music on Health & Brain menjelaskan bahwa musik memiliki efek positif dalam mengendalikan rasa sakit. Mungkin akan sulit dipercaya, tetapi musik memang mampu untuk mengurangi rasa sakit hingga 21% pada beberapa kondisi kronis seperti, pengapuran sendi, peradangan sendi jangka panjang, maupun nyeri pascaoperasi. Musik juga dapat membantu penderita migrain dan sakit kepala untuk mengurangi intensitas, frekuensi, dan durasi sakit kepala.
ADVERTISEMENT

Musik mampu menjaga kesehatan mental

Berdasarkan makalah yang sama milik eMedExpert (2018) yang berjudul Beneficial Effect of Music on Health & Brain menjelaskan musik memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental, yaitu mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, serta meningkatkan kualitas tidur.
Musik dapat meningkatkan relaksasi otot-otot yang tegang, memungkinkan kamu melepaskan sebagian stres yang kamu alami dengan mudah. Para ilmuwan menjelaskan bahwa jenis musik tertentu dapat menciptakan pengalaman emosional yang positif dan mendalam yang mengarah pada sekresi hormon penambah kekebalan tubuh. Mendengarkan musik atau menikmati musik juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol terkait stres.
Menurut jurnal milik Eka Titi Andaryani (2019) yang berjudul Pengaruh Musik Dalam Meningkatkan Mood Booster Mahasiswa menjelaskan bahwa Musik dapat memberikan energi positif ketika kita sedang dilanda kepenatan dalam menghadapi suatu permasalahan. Musik dapat dijadikan mood booster saat jenuh baik dengan mendengarkan dan menikmati musik saja ataupun memainkan alat musik, keduanya mampu mengubah kondisi pikiran dan perasaan yang sedang dialami.
ADVERTISEMENT
Ketika kalian sedang mengalami hari yang berat, stres, atau kehilangan motivasi cobalah untuk memberikan diri kalian jeda sejenak untuk beristirahat. Tidak ada salahnya untuk mengambil jeda dari hiruk-pikuk kehidupan.
Saat kalian merasa tidak punya tempat untuk melepaskan emosi, cobalah dengan mendengarkan musik meditasi atau musik apa pun yang kamu suka. Musik bisa menjadi obat sementara untuk meredakan stres yang kamu alami. Jika musik sudah tidak ampuh untuk meredakan stres, saya sarankan untuk pergi ke tenaga profesional. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisikmu.