Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Higeia Muda, Sikap Agility dan Terwujudnya Kesehatan Masyarakat
18 Februari 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aurellia Saraswati Winahyu Naiaputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesehatan masyarakat merupakan rumpun ilmu yang cukup luas. Dengan segala kompetensi yang ditargetkan setelah lulus dari pendidikan menyangkut kesehatan masyarakat nantinya, seorang bachelor of public health atau sarjana kesehatan masyarakat diharapkan dapat menjadi agent of change atau agen perubahan yang dapat memberikan dampak serta perubahan positif dari segala pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat. Salah satu kunci dari perubahan positif yang ditargetkan dari kompetensi seorang sarjana kesehatan masyarakat adalah sikap agility.
ADVERTISEMENT
Putu Leny Febriyani, S.KM, seorang alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang kini telah terjun dalam industri alat kesehatan sebagai Regional Sales Manager menyatakan bahwa “Agility is our key success in the pandemic era,” dan memperkuat pernyataan bahwa perilaku cepat tanggap merupakan kunci kesuksesan, khususnya bagi para sarjana kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh padat serta cepatnya penyebaran informasi pada masa globalisasi yang tidak menutup kemungkinan adanya miskomunikasi maupun misinformasi, khususnya dalam bidang kesehatan.
Ketika masyarakat percaya dengan berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya, atau yang biasa dikenal sebagai berita hoax dalam isu kesehatan, tentunya akan menimbulkan miskonsepsi di masyarakat mengenai penanganan suatu penyakit atau suatu masalah kesehatan. Sebagai contoh, ketika pandemi COVID-19 terjadi dan angka kasus mulai naik di masyarakat, muncul berita yang tidak relevan mengenai penanganan yang harus dilakukan pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Di sisi lain, masyarakat memiliki kecenderungan untuk percaya pada berita maupun pesan siaran yang kurang relevan tersebut karena penyebarannya yang disertai kalimat-kalimat persuasif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, nakes juga harus menjaga kualitas kesehatan masyarakat dengan memberikan edukasi melalui pendekatan promotif serta preventif, tidak hanya melalui penanganan secara kuratif dari suatu permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.
Mengacu pada target World Health Organization dalam Sustainable Development Goals 2030 pada poin ketiga yaitu Good Health and Well Being, peran dari tenaga kesehatan masyarakat terletak pada promosi kesehatan. Hal ini berawal dari Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa pada 1986 silam yang memiliki target Health for All dan berfokus pada kegiatan promosi kesehatan secara advokasi, mediasi, serta mendampingi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara serta layak.
Kegiatan promosi kesehatan tersebut masih sangat relevan hingga saat ini, dan kini berfokus pada tercapainya SDGs 2030 yang membutuhkan peranan profesi tenaga kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan masyarakat memegang posisi yang cukup penting dalam tercapainya resolusi tersebut, dan para Higeia Muda, sebutan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan dalam ilmu kesehatan masyarakat, tentunya harus bisa mengimbangi antara ilmu kesehatan serta ilmu sosial yang akan digunakan ketika melakukan pengabdian kepada masyarakat secara langsung nantinya demi tercapainya SDGs 2030.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dengan eksistensi sarjana kesehatan masyarakat, terlepas apapun profesi yang mengikatnya, diharapkan untuk menjadi agen perubahan dengan segala kompetensinya. Tidak hanya itu, sarjana kesehatan masyarakat juga diharapkan memiliki sisi agility untuk meluruskan misinformasi dan miskomunikasi yang berisiko menyebabkan miskonsepsi dalam aspek kesehatan masyarakat. Hal ini perlu dilakukan demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia, yang nantinya akan membantu Indonesia untuk mencapai SDGs 2030 khususnya pada poin ketiga, poin yang paling relevan dengan topik kesehatan masyarakat, Good Health and Well Being.