Konten dari Pengguna

Menyusuri Warisan Romawi: Asimilasi Budaya di Semenanjung Iberia

Aurora Adelia
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
4 Juni 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aurora Adelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo, sobat kumparan! Sobat kumparan mungkin tidak asing dengan istilah "asimilasi" kan? Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya proses asimilasi, salah satunya yaitu melalui kekuasaan. Nah, kebetulan banget nih, pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai bagaimana jika proses asimilasi lahir dari suatu penjajahan dari Kekaisaran Romawi? Bukankah itu merupakan hal yang menakjubkan? Nah, daripada sobat kumparan semakin penasaran, kita simak yuk artikel berikut ini!
ADVERTISEMENT

Benarkah Kekaisaran Merupakan Hal yang Buruk?

Visi kekaisaran memberikan pandangan mendalam mengenai sejarah kekaisaran dan dampaknya terhadap budaya serta politik bangsa-bangsa yang ditaklukkan. Mayoritas orang akan cenderung memaknai kata "kekaisaran" sebagai kosakata yang negatif dan identik dengan peperangan. Tidak ada yang salah, buktinya kekaisaran dalam zaman Kekaisaran Romawi pada abad ke-2 SM yang berhasil menaklukkan Numantia cukup menggambarkan betapa berpengaruhnya kekuatan kekaisaran dapat menaklukkan serta mengasimilasi budaya-budaya suatu negara, bahkan hingga mengubah mereka secara fundamental. Hal tersebut tentunya memberikan dampak jangka panjang bagi suatu negara yang ditaklukkan.
https://pixabay.com/photos/rome-coliseum-arean-romans-roman-249787/
Kita bisa melihat bagaimana suatu kekaisaran berhasil mempertahankan kekuasaannya walaupun sudah mengalami kekalahan beberapa kali dalam pertempuran dari Kekaisaran Romawi. Tidak perlu diragukan lagi seberapa tangguh bangsa Roma saat menghadapi perlawanan dengan bangsa Numantia, bisa dilihat dari bagaimana bangsa Roma mampu bertahan dari guncangan besar saat melawan bangsa Numantia.
ADVERTISEMENT

Pembentukan Identitas Baru di Spanyol

Pada saat bangsa Romawi menaklukan bangsa Numantia, bangsa Romawi meninggalkan jejak yang mendalam pada etnis Spanyol. Selain berhasil menghancurkan Numantia, bangsa Romawi juga memberikan pengaruh yang besar kedalam budaya Spanyol modern terutama dari aspek hukum, agama, bahasa, dan kesenian. Hal ini menunjukkan betapa rumitnya hubungan antara penjajah dan yang dijajah, di mana elemen budaya dari kedua belah pihak saling mempengaruhi dan membentuk sebuah identitas baru yang biasa disebut dengan istilah asimilasi budaya.
Pengertian dari asimilasi budaya sendiri adalah proses adopsi nilai, keyakinan, doktrin, ideologi, bahasa, dan sistem simbolik suatu kelompok etnis atau kelompok berbeda untuk menciptakan kesinambungan nilai, keyakinan, doktrin, ideologi, bahasa lain.
Bahasa Latin menjadi dasar bahasa Spanyol, sistem hukum Romawi diadopsi ke dalam sistem hukum Spanyol, dan agama Kristen yang disebarkan oleh Romawi menjadi agama dominan di Spanyol, menjadi contoh terkait bagaimana kekaisaran terutama Kekaisaran Romawi mengadopsi elemen-elemen budaya dari bangsa yang mereka hancurkan sendiri. Disaat inilah proses asimilasi terjadi dan mengalami keberkelanjutan ketika mereka mampu memadukan elemen-elemen budaya ke dalam budaya lokal.
ADVERTISEMENT

Memandang Kekaisaran dari Kacamata yang Berbeda

Dari fakta sejarah tersebut, kita dapat melihat dari kacamata lain bahwasannya “kekaisaran” tidak selalu memiliki makna yang buruk dan negatif. Di tengah kekuasaan Kekaisaran Romawi, kisah Numantia mengajarkan kita bagaimana keberanian dan kekuasaan melintasi batas negara tidak hanya mentransformasikan tetapi juga mengintegrasikan perbedaan budaya yang ada sehingga menciptakan suatu budaya baru yang indah dan unik tergantung bagaimana kita bisa menerima hal baru tersebut dan bagaimana kita bisa beradaptasi sekaligus berbaur dengan budaya tersebut.
Penulis : Aurora Adelia Asmara Putri
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
Referensi :
Harari, Y. N., & Sapiens, A. (2014). A brief history of humankind. Publish in agreement with The Deborah Harris Agency and the Grayhawk Agency.
ADVERTISEMENT
Ritonga, A. S., & Bahri, S. (2017). Asimilasi budaya melayu terhadap budaya pendatang di kecamatan senapelan kota pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau University).