Hadiah Nobel Sastra 2018 Terancam Ditiadakan

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
28 April 2018 17:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penerima penghargaan Nobel. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Penerima penghargaan Nobel. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akademi Swedia sedang mendiskusikan apakah akan membatalkan hadiah Nobel Sastra tahun 2018, setelah serangkaian tuduhan penyerangan seksual. Keputusan diharapkan sudah ada pada 3 Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan mingguan mereka pada 26 April, 11 anggota komite yang tersisa memperdebatkan pertanyaan itu. "Akademi Swedia kemarin membahas hadiah Nobel dan tidak ada keputusan," ujar Per Wästberg, yang mengepalai panel empat orang yang memberikan penghargaan, mengatakan kepada Guardian setelah pertemuan.
"Setelah pertemuan Kamis depan, kemungkinan besar akan ada pernyataan apakah kami akan memberikan hadiah tahun ini atau mencadangkannya untuk tahun depan, dalam hal ini dua hadiah untuk sastra akan diumumkan pada Oktober 2019."
Wästberg, seorang penyair, novelis dan mantan editor surat kabar Dagens Nyheter, mengatakan bahwa akademi itu dalam beberapa minggu terakhir telah terlibat dalam "dialog yang bermanfaat" dengan Yayasan Nobel, yang mengawasi enam hadiah yang didirikan oleh Alfred Nobel, sang penemu dinamit.
ADVERTISEMENT
Lembaga yang didirikan oleh Raja Gustav III pada tahun 1786 untuk melanjutkan "kemurnian, kekuatan, dan keagungan bahasa Swedia" itu terguncang pada bulan November ketika fotografer Prancis Jean-Claude Arnault dituduh melakukan pelecehan seksual atau pelecehan oleh 18 wanita. Arnault sendiri adalah suami dari anggota akademi Katarina Frostenson.
Krisis semakin dalam pada awal bulan ini ketika tiga anggota akademi memutuskan keluar dari akademi. Itu menjadi bentuk protes, lantaran Frostenson tidak diusir, meski laporan dari firma hukum menduga Frostenson telah membocorkan nama tujuh pemenang Nobel sebelumnya kepada suaminya, Arnault. Parahnya lagi, informasi tentang siapa pemenang Nobel itu digunakan salah satunya untuk merayu dan melakukan serangkaian pelecehan seksual kepada banyak perempuan.
Ketua akademi, Sara Danius, pergi seminggu kemudian, sebagai imbal balik agar Frostenson juga mau meninggalkan akademi. Kepergian Sara Danius mendorong serangkaian demonstrasi dukungan di Swedia.
ADVERTISEMENT
Mattias Berg, seorang reporter program Kulturnytt Radio Swedia, yang pada 25 April mengungkapkan situasi diskusi anggota Akademi Swedia yang tersisa, mengatakan bahwa anggota akademi yang mendorong penundaan itu, "benar-benar terganggu tentang kekacauan di dalam akademi" dan menganggapnya "tidak benar-benar layak mendapat kehormatan memberikan hadiah Nobel tahun ini ”.
Namun, langsung setelah pertemuan terakhir akademi itu, salah seorang anggota akademi, Horace Engdahl, yang merupakan mantan ketua lembaga itu dari 1999 hingga 2009, membantah dan menganggap remeh ancaman penundaan.
"Saya pikir pertanyaan itu akan menjadi kurang sulit daripada yang Anda bayangkan saat ini," katanya kepada wartawan yang berkumpul di luar Börshuset, bekas gedung bursa di pusat Gamla Stan yang bersejarah di Stockholm, tempat Akademi bertemu.
ADVERTISEMENT
Adapun Per Wästberg menambahkan bahwa komite Nobel yang dia pimpin akan terus berjalan seperti biasa tanpa mempedulikan keputusan yang akan diambil pada Kamis (3/5) depan.
"Komite Nobel empat orang ... berfungsi penuh, bekerja sesuai dengan jadwal kami yang biasa," katanya. “Kami dan anggota akademi lainnya akan menghabiskan musim panas untuk membaca dan mempelajari secara mendalam lima kandidat dalam daftar pendek, terlepas pengumuman akan diadakan pada musim gugur atau tahun berikutnya.”
Akademi Swedia telah gagal memberikan hadiah Nobel dalam literatur hanya tujuh kali sejak hadiah didirikan pada tahun 1901 yakni pada tahun 1914, 1918, 1935, 1940 dan 1941-43. Namun, tidak adanya pemberian penghargaan pada tahun-tahun itu karena komite memutuskan bahwa tidak ada nominasi tahun itu yang memenuhi kriteria sesuai yang digariskan dalam surat wasiat Alfred Nobel. (Sarivita / YK-1)
ADVERTISEMENT
Baca juga :