Mohamed Salah, Lahirnya Gol Penuh Tangisan

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
24 April 2018 22:33 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah di laga melawan West Ham United. (Foto: REUTERS/Peter Powell)
zoom-in-whitePerbesar
Salah di laga melawan West Ham United. (Foto: REUTERS/Peter Powell)
ADVERTISEMENT
Untuk memahami bagaimana dia menjadi striker yang sangat menakutkan, siapa pun mesti melihat bagaimana dia sering menangis setelah pertandingan saat ia melewatkan begitu banyak kesempatan mudah.
ADVERTISEMENT
Itu bukan pertandingan yang mudah karena Klub Al-Mokawlonn musti menghadapi laga tandang melawan klub tangguh, ENPPI. Tapi hasilnya di luar dugaan, cenderung fantastis, Mokawloon, tempat Mohamed Salah berlatih sejak usia 11 tahun, menang 4-0.
"Kami semua merayakan kecuali Mohamed, yang menangis karena dia tidak mencetak gol dalam kemenangan bersejarah ini,” kata Said Al Shesheni, yang melatih Salah saat itu, di tim U-16 dan U-17 Mokawloon, kepada Goal.com.
Dan tangisan Salah bukanlah tangisan seorang striker. Posisinya saat itu bek kiri, jadi sebenarnya mencetak gol bukanlah kewajibannya. Tapi kecepatan Salah memang luar biasa, sebagai wing back, dia berjuang keras untuk menakalukkan jarak yang jauh, dari gawang sendiri ke gawang lawan, dari bertahan ke menyerang, untuk terus berusaha mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Tangisan Salah di antara suka cita teman se-tim menyadarkan sang pelatih pada gairah besar Salah untuk mencetak gol. Said yang duduk menemani Salah yang bersedih, menjanjikan kepada Salah untuk mengubah posisinya untuk memberinya kesempatan menggunakan kecepatannya yang luar biasa dan semangatnya mencetak gol.
"Saya pikir momen ini adalah titik balik karir Mohamed Salah. Itu adalah momen yang hebat karena setelah berposisi lebih ke depan, ia berhasil mencetak 35 gol dalam satu musim dengan tim U-16 dan U-17," kata Said.
Tapi ternyata persoalan Salah dengan gol masih terus terjadi hingga ia memperkuat Mesir dalam kejuaraan African Youth Championship 2011. Melawan Afrika Selatan, Salah membuang lebih dari 10 peluang. Seusai pertandingan Salah kembali sesenggukan meski hasil pertandingan membuat Mesir lolos ke semi final.
ADVERTISEMENT
Seusai pertandingan yang menyesakkan dada Mohamed Salah itu, Diaa El Sayed, pelatih kepala tim U-20 Mesir pada tahun 2011, tak membiarkan tangisan Salah berlangsung sampai esok hari. Sayed membawa Salah ke lapangan latihan padahal langit sedang menurunkan hujannya.
“Dalam hujan Salah menembak ke gawang yang kosong. Teman satu timnya menyemangati dia dari luar hanya untuk membuatnya bahagia,” kata Sayed kepada Bleachereport.
Masalah Salah menurut Sayed bukanlah susah mencetak gol namun ia kebanyakan melewatkan peluang mudah. Salah bisa dengan mudah melewati pemain belakang lawan, meliuk-liuk untuk kemudian menendang bola ke gawang.
“Tapi peluang mudah justru banyak terlewat. Dia menantang dirinya sendiri untuk mengubah itu,” kata Sayed.
Kesempurnaan Gol Chip
ADVERTISEMENT
Saat memperkuat Basel di tahun 2013-2014 Salah sukses mempermalukan Chelsea dalam dua pertandingan, kandang dan tandang dan membuat Chelsea yang saat itu dipimpin Mourinho gagal melewati fase knock out.
Segera di musim setelahnya, Salah sudah berseragam Chelsea namun gagal menunjukkan sinarnya. Minimnya kesempatan membuatnya makin jauh dari impiannya sebagai pencetak gol. Dipinjamkan ke Fiorentina, lantas ke Roma, mendapatkan kesempatan untuk menjadi berbahaya lagi, Salah menemukan dirinya saat Jurgen Klop meminangnya untuk bermain di Liverpool pada awal musim 2017-2018.
Mohamed Salah mengakui bahwa dia mengalami perkembangan secara fisik dan taktik sejak kembali ke Liga Inggris. Dia menikmati musim mengesankan bersama Liverpool dengan mencetak 41 gol di semua ajang.
Ini sangat jauh berbeda dengan penampilan perdananya di tanah Inggris pada 2014 sejak kedatangannya dari Basel ke Chelsea. Dia hanya tampil 19 kali dan mencetak dua gol.
ADVERTISEMENT
"Aku pernah disini bersama Chelsea, tidak mendapatkan kesempatan, dan lalu aku kembali. Aku ingin menunjukkan ke semua orang cara bermainku," kata Salah pada Sky Sports.
Salah meminta semua bisa melihat bagaimana dirinya memperbaiki kelemahannya dan memanfaatkannya setiap kesempatan yang datang, juga kesempatan mencetak gol mudah.
"Kamu bisa melihat tubuhku berbeda dari sebelumnya, cara penyelesaianku berbeda, aku lebih nyaman di lapangan dan mencoba berkembang setiap harinya.”
Legenda Inggris yang dicoret dari daftar legenda Liverpool karena menyeberang ke MU, Michael Owen begitu memuja penampilan Salah yang ia sebut telah membuat striker-striker Liverpool terdahulu seperti dirinya sendiri, Fowler, Torres, dan Suarez terlihat sebagai pemain biasa.
Tapi seperti halnya Salah menyadari kelemahannya dengan tangisan di sepanjang karir sepakbolanya, Owen pun melihat awal karir Salah di Liverpool sangat meragukan.
ADVERTISEMENT
“Aku tidak melihatnya sebagai pencetak gol natural pada awal musim ini. Dia terlihat sedikit mirip dengan Raheem Streling, sembarangan dan memilih waktu menendang yang salah. Dia mencetak gol tapi juga membuang banyak peluang. Tapi gol chip-nya saat melawan Manchester City di leg kedua Liga Champions, merubah pendapatku,” papar Owen kepada Dailymail.
Mohamed Salah datang dengan statistik mengesankan di Roma, dengan 19 gol musim pada musim sebelum pindah ke Liverpool. Kegagalannya di Chelsea membuat banyak orang meragukan ia akan sukses, termasuk Owen.
Hingga Salah sampai pada periode yang merubah pandangan Owen, berhadapan satu lawan satu dengan kiper Manchester City di leg kedua liga Champions pada 10 April lalu, Salah membuat gol yang terpilih sebagai gol terbaik Liga Champions babak perempat final mengalahkan gol salto Christiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Owen memaparkan bahwa berhadapan satu lawan satu dengan kiper jelas tidak sama stresnya dengan trauma asli. Tetapi dalam istilah profesional, situasi itu dapat menimbulkan kecemasan dan memprovokasi reaksi sebagaimana stress di kehidupan sehari-hari.
“Namun pemain hebat dapat meredam itu. Kebanyakan pemain gugup ketika mendapat peluang semacam itu. Salah telah menyempurnakan seni dalam melihat permainan dalam gerak lambat, memungkinkan dirinya untuk memilih penyelesaian akhir yang tepat, bahkan dalam sepersekian detik,” terang Owen.
Secara kasat mata, gol itu mungkin bukan gol yang indah, kalah indah dari gol salto Christiano Ronaldo. Tapi gol itu adalah gol yang lahir dari kecerdikan umpan cepat Salah melihat Saidu Mane, menempatkan posisinya, menyambar muntahan bola untuk sebuah tendangan chip kecil yang menutup perlawanan Manchester City. Seperti kata Owen, gol itu menggambarkan perubahan psikologis Salah. Gol simpel itu cerminan dari mental pemain yang telah menguasai lapangan dan hiruk pikuk stadion. Ini barangkali adalah era berakhirnya tangisan Salah untuk kegagalan mencetak gol mudah.
ADVERTISEMENT
Atas pencapaiannya sepanjang musim, Mohamed Salah berhasil meraih gelar pemain terbaik versi Professional Footballers' Association (PFA) musim 2017-2018. Dengan ini Salah menjadi pemain asal Mesir pertama yang berhasil meraih gelar ini dan menjajarkan dirinya dengan legenda-legenda Liverpool yang meraih gelar sama seperti Luis Suarez, Steven Gerrard, John Barnes, Ian Rush, Kenny Dalglish, dan Terry McDermott.
Saat gelar diumumkan Mohamed Salah sudah mencetak 41 gol dari 46 penampilannya bersama Liverpool di semua kompetisi, memimpin top socrer liga dengan mencetak 31 gol meninggalkan Harry Kane sejuah 5 gol. Salah juga mencatatkan dirinya sebagai orang pertama dalam sejarah Liga Primer yang meraih tiga kali penghargaan Pemain Bulanan di musim yang sama. Salah memenangkannya pada bulan November, Februari, dan Maret. Masih ada bulan tambahan untuk menambah rekornya.
ADVERTISEMENT
"Ini benar-benar langka dalam sepakbola, bahwa Anda memenangkan sebagai individu, piala individu, padahal itu adalah pertandingan tim. Dan sekarang, kumohon ambil tropinya dan segera pulang- kita punya pertandingan Selasa nanti!," kata Klop pada Minggu (22/4) seusai Salah menerima piala dari PFA.
Liverpool memang sudah pasti tak akan bisa menang liga primer, tapi kemenangan atas Roma pada malam ini akan membuka asa klub ini mengantar striker hebatnya, Mohamed Salah, menjadi pemain terbaik dunia, sejajar dengan Messy dan Christiano Ronaldo. Dan Liverpool sebagaimana Jurgen Klop, memiliki DNA juara Liga Champions. (Anasiyah Kiblatovski / Sarivita)