Konten dari Pengguna

Ballerina Farm Mengguncang Dunia Feminisme

Aisha Yasmin
Writing is a process that takes time and passion, Communication Studies Student at Brawijaya University
3 Oktober 2024 20:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisha Yasmin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by : Aisha Yasmin (diedit di canva)
zoom-in-whitePerbesar
Image by : Aisha Yasmin (diedit di canva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum kita membahas isu yang sedang hangat tentang Ballerina Farm, kita harus memahami dahulu latar belakang dan kepercayaan Hannah sebagai seorang Kristen Mormon. Mungkin untuk kita yang tinggal di Indonesia, kalimat tersebut akan terdengar asing di telinga kita. Kepercayaan di Indonesia terikat dengan 6 agama yang dianut oleh warga negaranya yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Mormon merupakan bagian dari percabangan agama Kristen di negara barat. Kepercayaan ini sering juga disebut “Kristen Mormon”. Dalam ajaran Mormon, ada beberapa persyaratan yang wajib diikuti. Beberapa persyaratan dan adat Mormon seringkali memicu isu antar Feminis dikarenakan ideologi-ideologi yang cenderung berbeda dengan kepercayaan mayoritas perempuan.
ADVERTISEMENT
Trad Wife atau Traditional Wife mengacu pada peran tradisional istri dan suami. Dimana suami dianggap sebagai pencari nafkah utama, sedangkan istri berfokus pada tanggung jawab mengurus rumah. Tidak hanya itu, mereka harus siap memproduksi anak sebanyak mereka mau tetapi dalam kepercayaan Mormon, disarankan untuk memiliki anak dalam jumlah banyak. Hal ini didasarkan pada kepercayaan Mormon yang percaya bahwa kontrasepsi merupakan hal yang terlarang. Agama Mormon mengajak umatnya untuk memiliki anak. Mereka mempercayai bahwa anak mereka adalah anak-anak Tuhan yang dikirim ke dunia ini. Hannah Neeleman berasal dari latar belakang keluarga Mormon, sehingga tidak aneh jika ia merupakan penganut Mormon.
Hannah Neeleman, biasa dikenal sebagai Ballerina Farm di aplikasi Tiktok, seringkali mendokumentasikan kehidupannya sebagai seorang ibu rumah tangga dengan latar belakang Mormon. Hannah tinggal di Utah jauh dari kota dan terisolasi dari pemukiman. Tempat tinggal Hannah juga memiliki peternakan. Hal ini dikarenakan Hannah selalu menggunakan bahan-bahan alami ketika memasak. Dalam video-video yang diunggahnya seringkali ia menunjukkan anak-anaknya yang aktif dalam membantu hingga bermain dengannya sembari ia memasak atau memeras sapi di peternakannya. Pada masanya, warganet tidak masalah dengan video-video yang diunggah Hannah. Mereka berfikir Hannah merupakan perempuan yang luar biasa karena dapat seimbang mengurus kehidupannya sebagai seorang ibu, Trad Wife, dan Pageant Queen.
ADVERTISEMENT
Pada 20 Juli 2024, Sebuah artikel diterbitkan di The Times. Sebuah tabloid berita ternama di negara barat. Artikel tersebut berisi reportase yang dilakukan oleh Reporter Megan Agnew terhadap Hannah Neeleman, Ballerina Farm. Dalam artikel tersebut kehidupan Hannah sebagai Trad Wife dibahas secara mendetail dan mendalam. Megan menuliskan artikel tersebut dengan gaya penulisan yang menggambarkan gestur dan perilaku Hannah selama reportase dilakukan. Segi yang diambil Megan adalah dari segi dirinya sebagai reporter. Artikel tersebut tidak hanya menceritakan Trad Wife, Artikel tersebut juga menceritakan latar belakang Hannah sebelum berkomitmen menjadi Trad Wife. Latar belakang Hannah menarik banyak perhatian warganet.
Hannah sebelum mendedikasikan hidupnya menjadi Trad Wife merupakan seorang penari Balet. Di umur Hannah yang hanya 17 tahun, ia diberi kesempatan untuk bersekolah di salah satu sekolah balet ternama di New York, Amerika Bernama The Juilliard School. Juilliard adalah mimpi semua penari balet dan dipercaya hanya penari-penari berkualitas yang dapat diterima disana. Hannah yang mendapat kesempatan itu tentu tidak menyia nyiakannya. Selama beberapa tahun, Hannah bersekolah di Juilliard hingga ia suatu saat bertemu dengan Daniel Neeleman ( Suami Hannah sekarang) anak dari pengusaha ternama Perusahaan Penerbangan JetBlue.
ADVERTISEMENT
Diceritakan dalam artikel bahwa Daniel telah mengincar Hannah selama 6 bulan tetapi selalu ditolak olehnya. Suatu ketika Hannah sedang melakukan perjalanan dengan pesawat dan Daniel, sebagai anak dari pemilik perusahaan penerbangan Jetblue mengakali perjalanan itu untuk mendapatkan kursi di samping Hannah. Dari sanalah mereka mulai berkencan.
Berdasarkan artikel yang ditulis Megan, Hannah berencana untuk bersekolah dahulu tetapi Daniel memaksa untuk cepat menikah sehingga Hannah harus merelakan pendidikannya dan mendedikasikan hidupnya sebagai seorang Trad Wife. Warganet yang mengetahui latar belakang Hannah yang begitu terencana oleh Daniel memunculkan banyak pertanyaan. Drama bertambah panas dengan video yang diposting saat ulang tahun Hannah. Dalam video tersebut dapat dilihat Hannah sangat menginginkan tiket ke Greece tetapi kesenangan itu pudar ketika hadiah yang diberikan Daniel adalah celemek telur. Video tersebut memicu banyak kritik tidak hanya dari warganet Amerika, tetapi seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu singkat banyak perempuan yang mulai membagikan video pendapat mereka ke aplikasi tiktok. Tidak sedikit dari mereka yang merasa khawatir akan keadaan Hannah yang terlihat sangat dimanipulasi oleh suaminya menurut reportase The Times. Topik Feminisme juga diangkut ke dalam drama ini dimana perempuan di seluruh dunia menuntut kejelasan dari Hannah sebagai pihak terkait dan Daniel sebagai tokoh antagonis di drama tersebut. Tidak sedikit perempuan merasa bahwa Hannah tidak bebas. Mereka beranggapan kehidupan Hannah dibuat sedemikian rupa oleh Daniel. Tetapi tidak sedikit pula perempuan yang merasa para feminists terlalu berlebihan.
Ucap salah satu tiktoker di aplikasi tiktok @mashkawolfe

Drama Ballerina Farm dengan cepat menyebar di platform media sosial tiktok. Tidak lama setelah itu, Hannah Neeleman menerbitkan video klarifikasi di akun Tiktok Ballerina Farm. Didalam video dijelaskan oleh Hannah apa yang sebenarnya terjadi pada hari wartawan itu datang ke rumahnya. Hannah mengatakan bahwa ia tidak menyangka wartawan, Megan akan menulis hal-hal yang tertulis di artikel The Times tentang Hannah. Hannah merasa tersinggung dan ia menyatakan bahwa isi artikel itu tidak benar dan hanya hoaks.

Walau demikian, masih banyak perempuan yang merasa ada sesuatu yang janggal. Mulai dari situasi Hannah dan latar belakang Hannah bertemu Daniel. Masih banyak perempuan yang merasa Hannah membutuhkan bantuan dan menyamakan Hannah dengan kupu-kupu yang dikekang oleh pemiliknya, yaitu Daniel. Para feminis tidak berhenti berusaha mempublikasikan bukti-bukti yang sekiranya dapat membantu Hannah untuk “bebas”.
ADVERTISEMENT
Dengan aksi feminisme yang masih berlanjut setelah klarifikasi Hannah, banyak perempuan merasa kesal dengan feminisme yang terlalu mencampuri urusan pribadi Hannah. Perpecahan pun sempat terjadi di tiktok terkait topik Ballerina Farm yang hingga saat ini masih terbagi menjadi dua kepercayaan. Kepercayaan dimana Hannah tidak bebas dan kepercayaan yang mempercayai bahwa kita, sebagai perempuan, dan sebagai feminis harus tau kapan berhenti.
Pada akhirnya tidak ada yang tau bagaimana sebenarnya kehidupan Hannah selain Hannah sendiri. Hannah hingga sekarang masih mendokumentasikan video-video masaknya di Tiktok seperti drama The Times tidak pernah terjadi. Sikap menutup kebenaran? atau Sikap tidak peduli? Kita tidak akan pernah tahu.