Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Edy Fajar Prasetyo, Sociopreneur Muda yang Mengubah Sampah Menjadi Berkah
13 April 2022 17:02 WIB
Tulisan dari Ayo Naik Kelas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta - Nama Edy Fajar Prasetyo mungkin sudah tak asing lagi di telinga Anda. Yup! Sosok pemuda ini merupakan salah satu sociopreneur muda sukses di Indonesia dan dikenal sebagai millenialis penuh talenta.
ADVERTISEMENT
Berawal dari kegelisahannya terhadap penumpukan sampah di lingkungannya, Edy berusaha untuk mengubah sampah menjadi berkah bagi banyak orang di sekelilingnya.
Meski proses awal perintisan proyek sosial ini tak gampang, ia pantang untuk menyerah dan kini Edy berhasil memetik hasil dari kerja kerasnya.
Mengenal Lebih Mendalam Sosok Edy Fajar Prasetyo
Edy Fajar Prasetyo atau akrab disapa dengan panggilan Edy, lahir di Jakarta pada 17 September 1992. Ia terlahir sebagai anak kelima dari pasangan Almarhum Tupon dan Ratna. Dari bangku sekolah dasar (SD) hingga tingkat universitas, Edy senantiasa menuntut ilmu di Kota Jakarta.
Saat menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Edy tercatat sangat aktif mengikuti berbagai organisasi di kampus. Hal ini pula yang memupuk jiwa kepedulian dan keinginannya agar bisa berkontribusi bagi orang lain.
ADVERTISEMENT
Resah Melihat Permasalahan Sampah di Masyarakat
Sepertinya, sampah menjadi masalah yang tak akan pernah bisa terselesaikan dan berakhir begitu saja di tempat pembuangan sampah. Edy menyadari itu, dan ia tidak ingin melakukan pembiaran terhadap permasalah sampah.
Penumpukan sampah hanya akan membawa pengaruh negatif bagi masyarakat secara luas.
Berawal dari rasa kegelisahannya, pada tahun 2013 Edy pun berinisiatif untuk mengolah sampah menjadi produk ekonomis dengan modal awal sebesar 1 juta rupiah yang berasal dari kantong pribadinya.
Saat itu, Edy menggandeng para ibu rumah tangga di lingkungan sekitarnya untuk mengelola sampah. Langkah ini bertujuan untuk memberdayakan mereka agar lebih produktif sehingga bisa memperoleh tambahan penghasilan guna membantu perekonomian keluarga.
Proses merintis bisnis pembuatan kerajinan dari sampah ini bukannya tanpa hambatan. Menurut Edy, hambatan utama di awal bisnis adalah kurangnya dukungan dari lingkungan sekitarnya karena menganggap apa yang dilakukan Edy tidaklah berguna.
ADVERTISEMENT
Edy memilih untuk tidak menyerah. Meski berat, Edy terus meyakinkan lingkungan sekitarnya bahwa bisnis daur ulang sampah ini memiliki prospek bisnis yang cerah.
Lambat laun, masyarakat pun mulai yakin dengan apa yang dilakukan Edy. Mereka akhirnya mendukung bisnis Edy dan bersedia menjual sampah rumah tangga kepada Edy.
Semakin lama, bisnis sampah Edy pun semakin berkembang. Beragam aneka kerajinan pun diproduksi.
Bisnis Edy yang semula dianggap tidak berguna ini, nyatanya mampu menghasilkan omzet hingga belasan juta rupiah per bulannya.
Tak hanya berpaku pada keuntungan material, Edy pun merasa bahagia karena bisnisnya bisa meminimalisir bahaya sampah dan menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.
Eco Business Indonesia
Eco Business Indonesia (EBI) merupakan nama industri kreatif yang didirakan oleh Edy dengan cara memanfaatkan limbah sampah untuk dijadikan sebagai produk yang mempunyai daya jual ekonomis.
ADVERTISEMENT
Dengan mengusung semangat 3P “People, Planet, and Profit”, Edy ingin terus menginspirasi negari lewat bisnis sosialnya.
Selain menjadi Sosiopreneur, saat ini Edy terus aktif menyuarakan peduli sampah dan mengajak kawula muda agar bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan cara mengelola sampah.
Tak lupa, Edy juga concern terhadap bidang pendidikan dengan mendirikan Cerdas Luar Biasa Kreatif (CLBK). Ini merupakan komunitas dimana anak-anak bisa belajar dan cukup membayarnya dengan sampah.
Gerakan tersebut sekarang sudah terakumulasi menjadi kolaborasi yang lebih masif, dengan berdiri Yayasan Inovasi Sosial Berkelanjutan yang diinisiasi beliau dan para pendiri lainnya.
Edy merupakan contoh pemuda Indonesia yang mampu menginspirasi. Darinya, kita bisa belajar bersama, bahwa manusia yang paling berguna bukan dilihat dari pangkat atau harta bendanya. Melainkan dari seberapa besar manfaat yang bisa diberikan pada sekitarnya.
ADVERTISEMENT