Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Cara Ridwan Kamil Tangani Terorisme di Jawa Barat
24 Mei 2018 12:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Dia Ayu Rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persoalan terorisme kini menjadi kegelisahan seluruh warga. Jika titik lokasi peledakan seringkali terjadi di ibu kota, kini bergeser ke berbagai kota lain di seluruh Indonesia. Terbaru adalah ledakan yang terjadi di beberapa titik di Surabaya dan Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya menjadi kewajiban pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah untuk turut serta dalam upaya menangani terorisme. Tentu juga seluruh aparat dan warga Indonesia bersatu untuk melawan terorisme.
Ridwan Kamil, sebagai salah satu kandidat kuat dalam pilgub Jawa Barat, membicarakan – dan besar kemungkinan itu menjadi programnya nanti – tentang pentingnya langkah-langkah tertentu untuk menangani terorisme.
Pertama, dia mengatakan bahwa Jawa Barat perlu membangun Badan Siber. Hal ini bertujuan guna menangkal aksi radikalisme dan terorisme yang mengancam ketertiban dan keamanan wilayah di Jawa Barat.
Pentingnya pembangunan badan siber adalah hal penting mengingat persoalan terorisme ini kian menjadi bayang-bayang yang menakutkan. Teror bagi warga yang tiada henti-hentinya mengirimkan rasa takut. Efek negative lainnya, menurut Ridwan Kamil, dalam situasi teror membuat orang kian saling curiga dan gelisah.
ADVERTISEMENT
Diyakini oleh Ridwan Kamil bahwa kejahatan terorisme bukan kriminal spontan. Ada dalang besar di balik itu. Dalang mengambil keuntungan dalam suasana teror. Maka ini menjadi sinyal bagi kita semua untuk berhati-hati.
Persoalan terorisme juga bukan muncul begitu saja. Diyakini oleh para ilmuan bahwa menjadi teroris biasanya bermula dari radikalis. Proses seseorang menjadi radikal disebutnya sebagai radikalisasi. Dalam situasi ini, pemerintah memang perlu pula melakuan pendekatan-pendekatan soft power di samping hard power dalam menangani persoalan terorisme.
Ridwan Kamil – jika terpilih nanti – telah mencanangkan langkah-langkah soft power di dalam masyarakat agar tidak terjebak pada radikalisasi yang kemudian membawanya menjadi seorang teroris. Bagaimana caranya: yakni turun tangan ke warganya, berdialog dan menjadi moderator (penengah) untuk menengahi setiap perbedaan.
ADVERTISEMENT
Terjun langsung ke warga bagi Ridwan Kamil adalah sebuah upaya untuk memastikan tidak ada kebencian yang muncul dari salah persepsi dan sebagainya.
Kedua, badan siber relevan dengan tantangan zaman kini di mana teknologi yang telah menawarkan kecanggihan dan kemudahan dalam arus informasi dan komunikasi. Semangat penting dari kemudahan teknologi agar masyarakat bisa mempergunakannya untuk hal-hal yang positif. Tetapi banyak juga yang menggunakannya untuk hal negative dan tidak bertanggung jawab lainnya.
Oleh sebab itu, badan siber juga berfungsi di sana: adalah memberi keamanan dan kenyamanan. Ia berfungsi mengontrol merebaknya berita-berita bohong, hoaks dan hal-hal yang menimbulkan kebencian di tengah-tengah masyarakat.
Itulah ide cerdas dari Ridwan Kamil tentang Badan Siber di Jawa Barat. Semoga langkah ini dapat terealisasi dengan baik yang dengan itu artinya Ridwan Kamil terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat.
ADVERTISEMENT