Konten dari Pengguna

Pasangan Rindu dan Potret Perubahan yang Kian Terang di Jawa Barat

Dia Ayu Rahmah
Penyuka bacaan sastra :)
29 Mei 2018 12:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dia Ayu Rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasangan Rindu dan Potret Perubahan yang Kian Terang di Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Survei terbaru Litbang Kompas menempatkan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum sebagai tertinggi. Dalam survei yang digelar pada 10-15 Mei 2018 terhadap 800 responden berusia minimal 17 tahun itu menghasilkan elektabilitas: Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (40,4%), Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi (39,1%), Sudrajat – Syaikhu (11,4%) dan TB Hasanuddin – Anton Charlian (4,1%).
ADVERTISEMENT
Tiga bulan sebelumnya, Litbang Kompas mengunggulkan pasangan Demiz-Demul di atas RK-Uu. Ini adalah persaingan yang ketat. Persaingan yang tersisa sebulan lagi tentu akan mempertontonkan suatu kompetisi yang ‘kompetetif’.
Tetapi hasil ini menunjukkan bahwa pasangan Ridwan Kamil dan Uu kian meyakinkan: bahwa masyarakat Jawa Barat kian memperoleh informasi yang luas dan benar sehingga banyak berpengaruh dan mendukung rasionalitas mereka dalam menentukan pilihannya.
Sejauh ini, pasangan Rindu (sebutan untuk Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum) melakukan pendekatan terhadap warga Jawa Barat melalui cara-cara yang rasional. Pendekatan-pendekatan yang mereka bangun adalah melalui pemaparan program-program yang kuat dan meyakinkan argumen-argumennya.
Selain itu, Ridwan Kamil dan Uu dipandang sosok yang memiliki wawasan yang luas untuk memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang ada di Jawa Barat. Ungkapan yang terkenal dari Ridwan Kamil bila ada 1000 masalah maka kita hadirkan 1000 solusi. Rupanya itu tidak sekedar ungkapan-ungkapan yang tanpa landasan.
ADVERTISEMENT
Kita bisa menengok persoalan di Jawa Barat Selatan, sebuah daerah yang banyak lahan tidak produktif dan ditinggalkan oleh penduduknya. Ridwan Kamil lalu menghadirkan solusi yang nyata, solusi yang lahir dari temuan ilmiah di bidang pertanian: pertanian infus. Ridwan Kamil memaparkan secara cerdas disertai dengan bukti-bukti bahwa di Timur Tengah yang tandus, eksperimen pertanian infus berhasil.
Tidak hanya itu, Ridwan Kamil juga menghadirkan sebuah solusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Misalnya problem ketimpangan ekonomi antara kota dan desa. Ridwan Kamil menegaskan bahwa salah satu solusi untuk mengurangi ketimpangan adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh daerah. Caranya adalah dengan mengaktifkan solusi satu desa, satu produk.
Satu desa dengan satu produk dapat mengurangi pengangguran. Ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa tersebut. Kang Emil meyakini bahwa ada banyak hal yang bisa dijadikan lahan usaha di tiap daerah. Dalam setiap tinjauannya, Ridwan Kamil selalu melihat potensi di setiap daerah entah dari aspek pertaniannya, alamnya (untuk dikelola jadi wisata), atau lainnya.
ADVERTISEMENT
Yang menakjubkan dari Ridwan Kamil manakala dia mendatangi suatu daerah dan mendapati keadaan alamnya yang bagus, dia langsung dapat membaca potensi dari keindahan alam tersebut. Dia biasanya langsung mengambil jeda waktu untuk mengamatinya sembari tangannya sibuk memegang pensil yang bergerak membuat oretan di atas kertas yang kosong. Jiwa arsitektur Ridwan Kamil menggerakkannya.
Sehingga banyak daerah-daerah yang ditinjau oleh Ridwan Kamil di Jawa Barat dibuat lukisan kerangka atau denah-denah yang dimengerti oleh RK sebagai seorang arsitek. Kita tentu saja ‘positive thinking’ dengan melihat betapa banyaknya taman-taman terbuka yang indah di sana hasil dari olah jenius darinya.
Terakhir, keunggulan Ridwan Kamil – Uu menunjukkan bahwa warga Jawa Barat makin menunjukkan ketertarikannya dalam memilih berdasarkan rekam jejak dan keberhasilan dari kepemimpinan sebelumnya. Prestasi-prestasi yang diperoleh oleh masing-masing kandidat menjadi pertimbangan penting bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya bagi kandidat yang dipandang oleh publik tidak memiliki prestasi atau kinerjanya tidak memuaskan di Jawa Barat membuatnya kian turun elektabilitasnya. Jawa Barat adalah suatu kontestasi politik yang elegan: warga Jawa Barat memilih pemimpinnya berdasarkan jejak rekam dan prestasi para kandidatnya.