Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Program Satu Kota/Kabupaten Satu Destinasi Wisata Ala RINDU
31 Mei 2018 14:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Dia Ayu Rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan warganya, adalah melalui solusi program ‘Satu Kab/Kota Satu Destinasi Wisata’.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ridwan Kamil dalam kunjungannya ke Situ Wangi, Desa Winduraja, Kecamataman Kawali, Kabupaten Ciamis (3/4/2018).
Satu Kab/Kota Satu Destinasi Wisata berarti aka nada minimal 27 Destinasi Wisata di Jawa Barat. Mengapa Ridwan Kamil memiliki perhatian pada persoalan destinasi wisata?
Pertama, dalam tiap kali tinjauannya di seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat, Ridwan Kamil yang rajin meninjau potensi keindahan alam yang ada tiap-tiap daerah – memperoleh hal penting: bahwa Jawa Barat memiliki keindahan alam yang bisa dikelola untuk menjadi destinasi wisata.
Program destinasi yang dipertimbangkan Ridwan Kamil memiliki keuntungan dalam banyak aspek. Pertama, dari sisi alam, program menjadi alam sebagai destinasi wisata tidak merusak alam. Dengan kata lain, program tersebut mempertimbangkan aspek ekologis. Program tersebut justru melestarikan dan merawat keindahan alam. Yang ada dirawat dan dipercantik. Itu manfaat satu sisi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, tiap-tiap keindahan tentu mengundang keinginan orang-orang (turis) baik dari domestik maupun mancanegara. Makin indah destinasi wisata yang ada, makin tersiar keberadaannya, makin besar kemungkinan kedatangan orang-orang ke lokasi tersebut. Dampak positifnya: warga lokal yang hidup di sekitar destinasi wisata bisa mengambil manfaat ekonomi dengan membuka berbagai macam usaha.
Tentu dalam hal ini, agar warga lokal dapat benar-benar memperoleh manfaat dari keberadaan destinasi wisata, pemerintah harus hadir dalam hal mengatur dan berpihak kepada warga lokal sehingga mereka dapat mengambil manfaat ekonomi dengan cara membuka usaha di sekitar lokasi destinasi wisata.
Kemampuan Ridwan Kamil sebagai seorang arsitektur sangat mendukung pada program destinasi wisata. Pada setiap kunjungan dengan daerah-daerah yang diyakini olehnya memiliki potensi wisata, Ridwan Kamil dengan serius langsung membuat sketsa untuk dijadikan lokasi destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Misalnya ketika Ridwan Kamil takjub dengan potensi Situ Wangi di Ciamis, dia langsung membuat sketsa untuk menggambarkan keindahan dari rencana destinasi wisata dari Situ Wangi tersebut. Dalam sketsa nampak terlihat danau yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas seperti ‘wedding garden’, ‘floating market’, amfiteater, restoran, dan menara ikonik untuk selfie.
Dalam hal ini, kesungguhan Ridwan Kamil dalam memajukan destinasi wisata benar-benar tidak dapat diragukan. Dia memiliki kesungguhan. Apa yang dinyatakan oleh Ridwan Kamil segera ditindaklanjuti dengan langkah konkrit: membangun sketsa untuk lokasi destinasi wisata tersebut.
Saya sendiri sangat yakin apabila Ridwan Kamil terpilih, lokasi destinasi wisata di seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat bakal terealisasi dengan baik. Warga Jawa Barat bakal dapat menikmati keindahan alam di satu sisi, dan di sisi lain mereka dapat menikmati keuntungan secara ekonomi dengan membuka lahan usaha di sekitar lokasi wisata.
ADVERTISEMENT