Kuasai Etape Kedua ITdBI Sejak Awal, Pebalap Iran Takluk Jelang Finish

Ayung Notonegoro
Bercerita tentang sejarah dan ihwal literasi
Konten dari Pengguna
28 September 2017 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayung Notonegoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keterangan: Zanovic Lewati Garis Finish (Humas Pemda Banyuwangi)
ADVERTISEMENT
Persaingan pebalap di etape kedua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017 berjalan seru. Pada 30 KM pertama dari garis start di Dusun Kakao, Glenmore telah ada 10 pebalap yang melakukan breakaway. Mereka memisahkan diri dari rombongan besar atau peloton.
Pebalap Iran yang tergabung dalam Pishgaman Cycling Team, Mohamad Rajablou ikut dalam 10 pebalap yang melakukan breakaway. Lintasan yang didominasi jalur datar tersebut, mempermudah gerak mereka. Di kilometer 50, jaraka antara pebalap breakaway dengan peloton mencapai 3 menit.
Mendekati tanjakan Sragi atau titik King of Mountain (KOM) pada etape kedua, jarak antara breakaway dengan peloton mencapai 5 menit. Rajablou terus melaju bersama Sembilan pebalap yang terdiri dari Hirosi Tsubaki (Kinan Cycling Team), Rustom Lim (Seven Eleven), Phuchong Saiudomsin (Thailand Continental Cycling Team), Nick Miller (CCN Cycling Team), Jamalidin Novardianto (PGN Road Cycling Team), Muhammad Fitri Saharil dan Peres Munoz (Team Sapura Cycling), Muhammad Imam Arifin serta Muhammad Abdurrachman (KFC Cycling Team).
ADVERTISEMENT
Keterangan: Pebalap melintas di pertigaan Rogojampi (Humas Pemda Banyuwangi)
Jarak breakaway semakin lebar pada Kilometer 106,7. Mereka meninggalkan peloton hingga 5 menit. Rajablou terus menguntin di barisan breakaway. Lintasan yang semakin naik dan hampir mencapai titik King of Mountain (KOM), komposisi mulai mengalami dinamisasi. Pebalap Iran berusia 32 tahun tersebut, masih tetap stabil dalam breakaway.
Usai melewati tanjakan Sragi, komposisi breakaway benar-benar berubah. Sepuluh pebalap terdepan terpisah. Ada yang kembali ke peloton, ada yang terdiri 7 pebalap di tengah, dan ada tiga pebalap terdepan. Rajablou yang pernah menduduki posisi runner up pada etape ketiga ITdBI edisi 2012 tersebut, tetap berada di posisi tiga terdepan. Ia masih tandem dengan pebalap Malaysia, Muhammad F. Saharil dari Team Sapura Cycling.
ADVERTISEMENT
Persaingan antara Rajablou dengan Saharil yang terjadi sejak kilometer 30 itu, mendapatkan lawan baru. Pebalap asal New Zeland Mathew Zanovic yang tergabung dalam St. Goergo Continental Cycling Team meninggalkan peloton sejak tanjakan Sragi. Pemuda berusia 23 tahun tersebut, menyodok ke posisi tiga terdepan.
Keterangan: Rajablou harus puas di posisi kedua (Humas Pemda Banyuwangi)
Persaingan ketiganya semakin seru. Di kilometer 90, Rajablou dan Saharil harus merelakan posisi terdepan kepada Zanovic. Stamina pebalap yang menempati urutan kedua pada Tour de China 1 tahun kemarin itu, masih terhitung cukup banyak. Karena sejak awal tergabung dalam peloton.
Akan tetapi Rajablou dan Sahril terus menguntit. Hingga masuk ke garis finish, Rajablou tak mampu mengejar Zanovic. Keduanya finish dengan selisih waktu yang sangat tipis. Hanya satu detik. Sementara Sahril finish dengan catatan waktu 4 jam 26 menit 8 detik. Terpaut 28 detik dari pemenang etape kedua.
ADVERTISEMENT
Di etape kedua ini, Zanovic melampaui capaian pada etape pertama. Kemarin (27/9), Zanovic finish pada urutan 40. Meski demikian, Zanovic hanya mendapatkan green jersey sebagai pebalap tercepat. Semantara untuk raja tanjakan atau pulkadot jersey dan pebalap dengan catatan keseluruhan terbaik atau yellow jersey masih milik Davide Rebelline. Meskipun pebalap yang kemarin menjuarai etape pertama itu, finish di urutan ke-31.
Keterangan: Para peraih jersey (Humas Pemda Banyuwangi)
Sementara itu, pebalap dari team kebanggaan tuan rumah, BRCC Banyuwangi mulai unjuk gigi. Melalui Bambang Suryadi, BRCC berhasil menggondol pebalap nasional terbaik di etape yang menempuh jarak 180,9 KM tersebut. Ia finish di urutan kelima dengan catatan waktu 4 jam 28 menit 54 detik. Akan tetapi untuk jersey merah putih sebagai tanda pebalap terbaik Indonesia, masih dipegang oleh Aiman Cahyadi dari Terengganu Cycling Team.
ADVERTISEMENT
Keterangan: Bambang Suryadi saat ditemui wartawan (Cholid)
Perubahan posisi pemenang dari etape pertama ini, sudah diprediksi dari kemarin. Banyak pebalap yang kemarin naik podium mengaku akan menghemat tenaganya guna menghadapi etape ketiga. Di etape yang digelar esok hari (29/9) ini, merupakan etape neraka. Dengan titik start di Pelabuhan Muncar, para pebalap akan melaju hingga ke Paltuding di kaki Ijen. Elevasi lintasan yang mencapai 45 derajat dengan panjang hingga 17 KM tersebut, tentu menuntut energy yang luar biasa. Patut untuk dinantikan bagaimana persaingan di etape ketiga besok.
Akankah mereka memenangkan etape tersebut, atau justru ada wajah-wajah baru yang bakal naik podium? Kita tunggu.