Konten dari Pengguna

Harapan Besar Ekonomi Negara Timor Leste sebagai Anggota Baru ASEAN

Ayu Wulandari
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, dengan Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
8 Januari 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bendera Timor Leste, Foto : Ayu Wulandari
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Timor Leste, Foto : Ayu Wulandari
ADVERTISEMENT
Ketika kita mendengar kata 'Timor Leste', apa yang terlintas di pikiran kita? Saya yakin yang terlintas di pikiran kita adalah peristiwa merdekanya Timor Leste dari Indonesia dan pada 20 Mei 2002.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, peristiwa tersebut masih menjadi topik hangat ketika kita berbicara mengenai Timor Leste. Setelah keputusan Timor Leste untuk memisahkan diri dari Indonesia, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi Timor Leste mulai dari menata ekonominya dari awal sampai menata pemerintahnya.
Namun hal yang paling disoroti dari Timor Leste setelah memisahkan diri dari Indonesia hingga saat ini adalah kondisi mengenai ekonominya. Faktanya, bukan rahasia umum lagi dan kita juga tidak dapat menolak kenyataan bahwa Timor Leste adalah negara termiskin di Asia Tenggara.
Dengan keadaan Timor Leste yang demikian, seringkali menimbulkan pertanyaan tentang apakah sebenarnya Timor Leste memang sudah siap menjadi sebuah negara. Dengan melihat umur negara Timor Leste yang pada tahun 2023 ini telah berusia 21 Tahun tetapi ekonomi di negara tersebut masih menjadi hal yang memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Padahal untuk mengatasi kemiskinan di Timor Leste, tidak sedikit dana bantuan yang diterima oleh Timor Leste agar kemiskinan di Timor Leste dapat diatasi dengan baik. Bantuan untuk Timor Leste berasal dari berbagai sumber, termasuk berbagai macam negara, lembaga keuangan internasional, dan organisasi nirlaba. Salah satu sumber utama bantuan untuk Timor-Leste adalah Dana Moneter Internasional (IMF).
Sebagai mantan anggota dari wilayah Indonesia, rupanya Indonesia tidak tinggal diam melihat saudaranya yang sedari awal kemerdekaan hingga kini masih terbelenggu di dalam lingkaran kemiskinan dari segi ekonomi. Tak jarang Indonesia memberikan bantuan kepada Timor Leste seperti pada tahun 2020, yang mana pada saat itu dunia sedang diterpa badai pandemi Covid-19, dan Indonesia dengan sukarela memberikan dana hibah sebesar Rp. 2.880.000.000 kepada Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Kita perlu mengetahui beberapa alasan mengapa hingga saat ini Timor Leste masih menjadi negara miskin di Asia Tenggara dan salah satu alasannya adalah kekacauan politik dan korupsi yang merusak infrastruktur serta menghambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, sumber daya alam yang dapat diandalkan di Timor Leste sangat rendah, walaupun Timor Leste memiliki sumber daya alam yang cukup beragam, seperti minyak, gas, dan laut, negara ini masih sangat bergantung pada bantuan luar negeri untuk membantu pembangunan ekonomi. Selain faktor politik dan kurangnya inovasi dalam pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, kurangnya akses dan integrasi terhadap pasar global juga membuat pertumbuhan ekonomi Timor Leste menjadi sangat tergantung pada bantuan luar negeri. Dari segi sumber daya manusia, pendidikan dan literasi di Timor Leste memiliki tingkat yang tergolong rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan, dan ini menjadi faktor krusial dalam mengakibatkan penghambatan peningkatan produktivitas dan pertumbuhan sumber daya manusia di Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Namun, Timor Leste dalam kepemimpinan Presiden José Ramos Horta Timor Leste berhasil menjadi anggota ASEAN yang ke 11. Bergabungnya Timor Leste menjadi anggota ASEAN pada tanggal 11 November 2022 membuka peluang besar bagi Timor Leste untuk dapat memperbaiki ekonomi negaranya. Setelah bergabungnya Timor Leste ke dalam ASEAN, muncul pertanyaan terkait apa saja yang akan Timor Leste dapatkan sebagai anggota ASEAN. Berikut ulasannya
ADVERTISEMENT
Berdasarkan 4 hal di atas akan Timor Leste capai jika kepemimpinan Presiden José Ramos Horta mampu memanfaatkan kesempatan itu dengan baik dengan mengubah sistem pemerintahan Timor Leste menjadi lebih terarah ke depannya. Misalnya saja dalam sistem politik, seperti yang kita tahu bahwa Timor Leste memiliki sistem partai politik yang sangat kompetitif yang direpresentasikan dengan banyak nya partai politik yang terlibat langsung dalam pemilihan umum. Selain itu, partai-partai politik tersebut seringkali tidak stabil dalam pembentukan aliansi politik yang berakibat kestabilan politik yang tidak terjamin dan tidak terarah dengan baik.
Diharapkan Timor Leste dalam kepemimpinan Presiden José Ramos Horta dapat memperbaiki sistem pemerintahan dan berbagai macam permasalahan negara lainnya yang ada di Timor Leste dengan baik dan benar, agar kesempatan Timor Leste sebagai anggota ASEAN tidak sia-sia dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
ADVERTISEMENT