Ternyata Begini Cara Menghitung Emisi dari BBM

Azis Saputra
Renewable Energy Engineering and Business Development
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2022 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azis Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Emisi (Sumber: Pexels.com/Grigoriy)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Emisi (Sumber: Pexels.com/Grigoriy)
ADVERTISEMENT
Tentu kita sering mendengar istilah NZE (Net Zero Emission) akhir-akhir ini. Isu ini memang telah menjadi fokus dunia. Bagaimana tidak kondisi bumi kian memburuk, perubahan iklim atau climate change telah benar-benar terjadi. Oleh karena itu negara dunia sepakat untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
ADVERTISEMENT
International Renewable Energy Agency (IRENA) sebuah lembaga yang berfokus pada hal ini telah mengeluarkan sebuah kajian dalam mencapai NZE. Salah satunya adalah target dalam menurunkan suhu bumi 1.5oC pada tahun 2050.
Dalam target tersebut setidaknya total 36.9 Gt (Giga ton) CO2 akan dikurangi hingga tahun 2050. Caranya adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan. Karena saat ini energi dunia masih didominasi oleh sumber energi fosil yang meninggalkan jejak emisi.
Namun sebelum itu, pernahkan kamu membayangkan bagaimana cara menghitung emisi dari suatu sumber energi?
Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang bagaimana menghitung emisi dari sumber energi, khususnya BBM. Karena seperti yang telah saya bagikan pada artikel sebelumnya bahwa BBM atau diesel masih menjadi salah satu pilihan sumber energi listrik di Indonesia. BBM sering kali dianggap sebagai sumber energi yang andal dan murah. Padahal di samping itu banyak dampak negatif yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Dalam menghitung berapa banyak emisi yang dihasilkan dari suatu pembangkit, kita terkadang hanya berfokus pada seberapa besar CO2 yang dihasilkan. Padahal ada beberapa emisi lainnya yang tergabung dalam GRK (Gas Rumah Kaca). Panduan perhitungan ini bisa kita akses pada laman resmi milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Kali ini saya akan coba merangkumnya.
Pertama kita harus mengetahui terlebih dahulu kandungan GRK dalam setiap BBM yang kita gunakan untuk menghasilkan listrik. Setiap 1 TJ (Tera Joule) BBM menghasilkan 74.300 Kg CO2, 3 Kg CH4, dan 0,6 Kg N2O. BBM jenis Solar memiliki nilai kalor 43 TJ/Gg (Giga gram) dan densitas 837,5 kg/m3.
Kedua, jika kita memiliki BBM dalam satuan liter, misalkan 1 Liter, artinya kita harus merubahnya terlebih dahulu ke dalam m3 (meter kubik). 1 liter sama dengan 0,001 m3. Artinya 1 liter sama dengan 0,8375 kg (0,001 m3 x 837,5 kg/m3).
ADVERTISEMENT
Ketiga, untuk mendapatkan energi dalam TJ, kita harus mengubah 0,8375 kg menjadi Gg (Giga gram) yaitu 0,8375e-6 Gg. Hasil ini kita kalikan dengan nilai kalor 43 Tj/Gg maka didapatkan hasil 3,57e-5 TJ.
Terakhir hasil tersebut tinggal kita kalikan dengan komposisi GRK dalam setiap 1 TJ (Tera Joule) BBM. CO2 (3,57e-5 TJ x 74.300 Kg/TJ), CH4 (3,57e-5 TJ x 3 Kg/TJ), dan N2O (3,57e-5 TJ x 0,6 Kg/J) didapat hasil 2.65 Kg CO2, 1.071e-4 CH4, dan 2.142e-5 N2O. Hasil itulah yang merupakan emisi dari setiap 1 liter BBM jenis solar yang dibakar.
Hasil-hasil tersebut dapat dikonversi menjadi CO2 dan selanjutnya akan disebut sebagai CO2 equivalent. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penjumlahan emisi non CO2. Contohnya CH4 memiliki nilai GWP (Global Warming Potential) 21 dan N2O memiliki nilai GWP 310. Artinya jumlah emisi CH4 dan N2O jika dikalikan nilai GWP akan menjadi nilai CO2 equivalent. Nilai GWP ini adalah nilai yang menentukan seberapa besar peran gas tertentu dalam pemanasan global. CO2 memiliki nilai GWP 1.
ADVERTISEMENT
Perhitungan diatas adalah perhitung sebenarnya dalam menentukan besar emisi dari BBM. Panduan lengkap tertuang dalam Pedoman Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca, Bidang Energi - Sub Bidang Ketenagalistrikan terbitan KESDM. Namun saat ini perhitungan otomatis sudah banyak tersedia di internet. Ini dapat menjadi dasar atau pedoman jika ingin menghitung emisi secara komprehensif.
1 liter BBM menghasilkan 2.65 Kg CO2, 1.071e-4 CH4, dan 2.142e-5 N2O atau setara dengan 2.65 Kg + 0.0022 Kg + 0.0066 Kg yaitu 2.6588 Kg CO2 equivalent. Artinya kandungan CH4 dan N2O ada namun tidak signifikan terhadap emisi yang dihasilkan.
Contoh nyata sebuah PLTD mengkonsumsi 303701 liter BBM per tahun artinya PLTD tersebut menyumbang 807480 kg CO2 equivalent per tahun.
ADVERTISEMENT