Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Baju Adat Paksian Babel Jadi Salah Satu Pilihan Presiden RI Jokowi Saat HUT RI
16 Agustus 2021 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden RI Joko Widodo memasukan baju adat Paksian asal Bangka Belitung untuk digunakan dalam prosesi upacara peringatan HUT Ke-76 Republik Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus mendatang besok.
ADVERTISEMENT
Menurut Sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung Akhmad Elvian, Baju Adat Paksian ini lebih dikenal sebagai Baju Mirah (Merah-red).
Baju Mirah ini sudah lama dikukuhkan sebagai warisan budaya tak benda nasional.
Dijelaskan Elvian, Baju Paksian ini sendiri merupakan proses asimilasi dan alkulturasi antara empat budaya, yakni Etnis China, Etnis Melayu, Etnis Darat, dan Etnis Laut. Disebut Paksian karena mahkota pada baju tersebut sebagai penutup dahi.
"Baju Paksian ini hasil alkulturasi dari beberapa group etnis di Bangka. orang China, orang Melayu, orang Darat, dan orang Laut. Paksian ini artinya penutup dahi," jelas Elvian.
Elvian juga memaparkan untuk ciri khas Baju Paksian ini sendiri. Warna merah itu mencirikan khas Tionghoa, kalau laki-laki menggunakan sungkon atau sorban ciri dari melayu, kemudian pada bajunya itu ada motif pucuk rebung ini simbol dari pribumi Bangka baik orang darat maupun laut," paparnya.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Elvian, baju adat paksian ini sendiri pernah dilombakan dan menyambet juara 1 tingkat nasional. Saat ini Baju Paksian sudah secara resmi dikukuhkan lewat perda sebagai baju pengantin.
Elvian mengaku bangga dan akan menjadi sebuah kehormatan jika kemudian Presiden RI Jokowi akan menggunakan baju adat asal Babel tersebut dalam prosesi upacara HUT Ke-76 RI.
"Ini merupakan semangat untuk orang babel agar terus menggali simbol-simbol budaya sehingga akan menjadi aset budaya nasional," tukasnya.