Biofuel Pengganti Sempurna Bahan Bakar Fosil

Konten Media Partner
3 September 2019 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan ilmiah internasional coference on green energy dan environment 2019. (Ggp/Babelhits)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan ilmiah internasional coference on green energy dan environment 2019. (Ggp/Babelhits)
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pengendalian dan Penataan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Babel, Hutriadi mengatakan saat ini pemerintah sudah menyiapkan penganti daripada energi fosil yaitu energi terbarukan, diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin, dan Biofuel berbahan baku CPO.
ADVERTISEMENT
Menurut Hutriadi untuk Biofuel, dengan keadaan sawit Indonesia yang saat ini sedang di nlokade oleh negara-negara Eropa, berdampak turunnya harga sawit dan susah untuk terjual.
"Makanya Indonesia harus mencari cara supaya sawit ini berputar perekonomiannya. Salah satunya adalah  untuk memproduksi biofuel ini," ungkap Hutriadi saat pertemuan ilmiah dalam tajuk International Conference On Green Energy and Environment (ICoGEE) 2019 di Hotel Sahid Pangkalpinang, Selasa (3/9/2019).
Biofuel adalah cairan yang berasal dari biomassa, terutama dari bahan nabati. Bentuk Biofuel yang paling populer adalah biodiesel dan bioetanol. Banyak orang melihat Biofuel sebagai pengganti sempurna untuk bahan bakar fosil, karena biofuel lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil atau energi fosil.
Ditambahkan Hutriadi, kegiatan ICoGEE mengacu pada 3R yaitu, Reuse, Reduce, Recycle.
ADVERTISEMENT
"Tiga hal ini yang mau kita kuatkan, yang  saat ini seluruh dunia sudah menerapkan konsep ini," imbuh Hutriadi.
Sebelumnya Ketua Panitia ICoGEE R Priyoko Prayitnohadi, mengatakan, pengembangan teknologi merupakan salah satu pendekatan untuk menyelesaikan masalah energi dan lingkungan. Seperti efisiensi energi, energi material baru, penilaian risiko lingkungan dan peningkatan eko teknologi.
Priyoko menambahkan, untuk mencapai solusi inovatif dalam penanganab masalah energi dan lingkungan, perlunya peran dari berbagai pihak seperti pemerintah, praktisi, industri, dan akademisi diperlukan. ICoGEE ini bertujuan untuk membangun koneksi itu.
Kegiatan ICoGEE ini akan berlangsung selama dua hari kedepan yakni, 3-4 September 2019. Dengan Narasumbernya adalah Prof Wen Chien Lee dari National Chung Cheng University, Taiwan, Prof Orawan Siriratpiriya dari Chulalongkorn University, Thailand, Prof Hadi Nur dari Universiti Teknologi Malaysia, dan dua narasumber yang berasal dari Indonesia yaitu Prof Brian Yuliarto (ITB) dan Prof Misri Gozan (Universitas Indonesia).(*)
ADVERTISEMENT