3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Empat Pengamen Cilik Diciduk Satpol PP Bangka Barat

12 November 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Empat pengamen di berikan hukuman oleh petugas Pol PP Muntok.
zoom-in-whitePerbesar
Empat pengamen di berikan hukuman oleh petugas Pol PP Muntok.
ADVERTISEMENT
Empat orang pengamen dibawah umur tak berkutik saat diamankan anggota Satpol PP Bangka Barat di kawasan Masjid Jamik Muntok, Selasa (12/11/2019) pagi.
ADVERTISEMENT
Para pengamen cilik yang berdandan seperti preman ini kaget bukan kepalang saat diciduk anggota Satpol PP Bangka Barat. Saat itu mereka baru saja mengamen dan sedang menghitung uang hasil ngamen. Mereka selanjutnya dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dibina.
Adapun keempat pengamen cilik tersebut adalah Sa (15) warga Kampung Sawah Muntok, Ri (15) warga Kampung Jawa Muntok, Te (17) warga Kampung Sawah Muntok dan Ob (14) warga Pal 1 Muntok
Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah Kabupaten Bangka Barat Des Kurniawan SH, mengungkapkan para pengamen cilik tersebut sudah kerap ditertibkan, namun masih saja membandel.
“Penampilang mereka seperti preman, bertato dan mengenakan anting-anting, sangat miris, apalagi mereka masih dibawa umur,” tutur Des Kurniawan.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Des Kurniawan, para pengamen cilik tersebut berasal dari Kota Muntok, seperti Kampung Sawah dan Kampung Jawa.
"Seharusnya ditangani dinsos, namun saat kami menanyakan ke dinsos, ternyata belum ada program untuk membina anak jalanan ini, sehingga malah meminta bantuan Satpol PP,” kata Des Kurniawan.
Des Kurniawan juga mengungkapkan jumlah anak-anak dibawah umur yang mengamen dan berpenampilan seperti preman semakin banyak.
"Kalau kita tangkap, jumlahnya selalu bertambah, bahkan ada yang wanita. Yang tertangkap kali ini ada dua wajah baru. Berharap cepat mendapatkan perhatian, anak dibawah umur ini salah pergaulan,” kata Des.
Dikatakan Des, sebagian dari preman cilik tersebut banyak yang putus sekolah dan memiliki masalah keluarga.