Konten Media Partner

Guru SD di Pangkalpinang yang Aniaya Muridnya Minta Maaf

4 Maret 2020 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemukulan. Foto : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemukulan. Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Oknum guru berinisial SU (28) yang melakukan penganiayaan terhadap siswa sekolah dasar di Kota Pangkalpinang, mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 28 tahun tersebut mangaku khilaf atas apa yang telah dilakukannya terhadap siswa sekolah dasar itu.
"Mungkin dari saya sendiri kepada pihak korban, saya mengaku salah, sudah melakukan kesalahan. Mohon dimaafkan. Semua kejadian ini mungkin karena khilaf atau apa. Saya sangat menyesal. Semoga dimaafkan," ungkap SU dengan nada penuh penyesalan kepada wartawan, Rabu (4/3).
Namun SU membantah pemukulan terhadap korban terjadi akibat siswa tersebut menjatuhkan sejadahnya. Menurutnya pemukulan terjadi lantaran dipicu karena sang siswa berteriak-teriak. Tingkah korban saat ditegur olehnya tampak seperti melawan.
"Saat itu sedang berdoa, setelah itu anak-anak ini menangis di dekat teras, terus kami suruh masuk ke dalam biar tidak ribut. Terus datang lah si korban, dia itu seperti berteriak. Terus saya bilang jangan, tidak dengar (bandel--red) orang lagi salat, eh dia malah ngelonjak kayak gitu," katanya.
ADVERTISEMENT
Lantaran tersulut emosi, SU mengaku langsung menghampiri korban dan mengayunkan tangan kirinya arah korban. Usai menghajar korban, ia langsung pergi meninggalkan lingkungan sekolah.
"Saya tanpa sadar mungkin karena khilaf juga langsung saya pukul menggunakan tangan kiri dua kali terus ditendang. Setelah itu saya kabur karena takut terbawa emosi lagi," tutur SU.
Usai kejadian itu, SU mengaku telah berupaya mendatangi rumah korban untuk meminta maaf. Namun, keluarga korban selalu tidak ada di rumahnya.
"Kami sudah beberapa kali bersama pihak sekolah. Kami juga sudah ke rumahnya setelah kejadian hari Kamis, Jumat nya kami sudah nyamperin ke rumah yang sebelumnya kami hubungi dulu. Tapi di rumahnya mereka itu kayaknya gak ada orang sama sekali," kata SU.
ADVERTISEMENT
Akibatnya kejadian ini, siswa kelas 6 SD tersebut mengalami memar di bagian kepala dan kelopak matanya.