Jumlah Hewan Kurban di Babel Meningkat

Konten Media Partner
26 Juli 2019 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi.
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi.
ADVERTISEMENT
Jumlah hewan kurban di Bangka Belitung setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik berupa sapi maupun kambing. Pada tahun 2018 lalu jumlah hewan kurban untuk sapi mencapai 2.779 ekor sedangkan untuk kambing sebanyak 4.995 ekor.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bangka Belitung, Juaidi, peningkatan jumlah hewan kurban terjadi sejak tiga tahun terakhir. Hal ini bergantung pada kemampuan perekonomian masyarakat.
“Semakin tinggi kemampuan ekonomi masyarakat, maka pemotongan hewan kurban pun biasanya akan meningkat. Jadi, jika pertumbuhan ekonomi meningkat, termasuk yang dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditi di masyarakat Babel,” ungkap Juaidi saat ditemui babelhits, Jumat (26/7/2019).
Juaidi mengungkapkan pemotongan hewan kurban dilakukan di kabupaten/kota sehingga pihaknya perlu merekap data yang lebih detail.
“Sebagai contoh, untuk estimasi peningkatan 3 tahun terakhir, pemotongan sapi dan kerbau ada peningktan 17,08 persen. Kemudian kambing ada peningkatan 15,30 persen,” kata Juaidi.
Dikatakan Juaidi, kabupaten/kota yang paling banyak pemotongan hewan kurban adalah Kota Pangkalpinang sedangkan yang paling sedikita adalah Kabupaten Bangka.
ADVERTISEMENT
“Di Kota Pangkalpinang tahun lalu pemotongan sapi sebanyak 486 ekor. Kabupaten/Kota yang paling rendah ada di Kabupaten Bangka hanya sebanyak 156 ekor sapi di tahun 2018. Beda hal dengan kambing, kabupaten/kota yang banyak melakukan pemotongan kambing justru di Belitung sebanyak 909 ekor," ungkap Juaidi.
Sementara itu untuk stok hewan, tambah Juaidi, masih aman lantaran pasokan hewan kurban cukup banyak.
“Walaupun memang ada pesanan dadakan tapi Idul Adha tahun ini persediaan hewan kurban relatif aman," imbuh Juaidi.
Juaidi mengimbau, yang harus diantisipasi pada saat pemotongan hewan adalah faktor kebersihan dan kerapian.
“Pemotongan hewan ini kan dilaksanakan serentak, tidak sepenuhnya bisa dipotong di Rumah Pemotongan Hewan(RPH). Ada yang dipotong di masjid, di lapangan. Maka yang harus kita imbau kepada masyarakat, ketika di luar RPH, harus menjaga kebersihan,” pesan Juaidi.
ADVERTISEMENT
Juaidi juga meminta agar panitia kurban melaporkan hewan yang potong ke petugas kesehatan, sehingga kesehatan hewan bisa terjamin.(*)