Konten Media Partner

Marak Penipuan Berkedok Struk ATM Palsu di Bangka Selatan, Warga Diminta Waspada

31 Oktober 2021 20:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Payung, Kabupaten Bangka Selatan,Iptu Joniarto,SH.
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Payung, Kabupaten Bangka Selatan,Iptu Joniarto,SH.
ADVERTISEMENT
Modus penipuan berkedok struk ATM palsu kerap terjadi, bahkan sasarannya adalah jenis usaha jual beli barang, baik yang berbasis online maupun offline. Biasanya para pelaku kejahatan ini akan mengelabui korbannya dengan mengirim struk ATM palsu sebagai bukti pembayaran yang telah diubah (edit) semirip mungkin.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Iptu Joniarto SH, memberikan imbauan kepada seluruh pelaku usaha di Kecamatan Payung dan Pulau Besar.
"Kami memberikan imbauan kepada seluruh pelaku usaha di yang tersebar di Kecamatan Payung dan Pulau Besar harus lebih teliti dan waspada terhadap modus seperti struk atau bukti transfer yang diedit," Imbau Joniarto.
Dalam melakukan transaksi, biasanya para pelaku memesan sejumlah barang dengan jumlah tertentu, tetapi tidak beberapa lama pelaku membatalkan atau mengurangi pesanannya dan meminta kembali uang yang ditransfer sebelumnya.
"Untuk menghindari adanya korban penipuan seperti ini, ada baiknya kawan-kawan pelaku usaha untuk mengaktifkan notifikasi SMS banking yang mencatat seluruh transaksi perbankan," lanjut Joniarto.
Selain itu, ditambahkan Joniarto ciri-ciri dari struk bukti transfer palsu seperti huruf (font) tulisan yang lebih tebal, nomor rekening lengkap, untuk bukti transfer yang asli hanya tertulis 5 digit nomor diikuti tanda sensor 'X' tidak pernah menampilkan nomor rekening lengkap.
ADVERTISEMENT
"Selain itu tulisan struk ATM tidak rapi dan beda ukuran kertas, ini harus diperhatikan lebih teliti," lanjutnya.
Selain penipuan modus struk ATM palsu, hal yang perlu diwaspadai juga penipuan yang mengatasnamakan institusi tertentu yang meminta sejumlah imbalan dengan cara menghubungi via telepon.
"Biasanya mengaku dari institusi atau kenal dengan pimpinannya, ini harus diwaspadai karena pelaku kejahatan beraksi adanya niat dan kesempatan, jadi waspadalah," tutup mantan Kapolsek Pemali, Kabupaten Bangka ini.